Shanghai

10 3 6
                                    

"Karena melepaskan seseorang yang sangat kita sayangi adalah cobaan terberat dalam hidup" ~ AyuNadyaAntara. 

     Hari ini adalah hari keberangkatan Ayu menuju Shanghai.  Ia berangkat seorang diri untuk mengerjakan proyek besarnya ini.  Ayu merasa impiannya kini sudah semakin dekat.  Bahkan ia sudah ingin cepat cepat menggapai cita citanya. 

"Ayuuu... Semangat ya beb" peluk Lila setelah berlari menemui Ayu yang akan berangkat menuju pesawat.  Ayu hanya tersenyum melihat keluarga dan sahabatnya yang mengantarnya ke bandara. 

"Ay ini ada hadiah buat kamu,  semoga lancar di perjalanan" Fery memberikan sekotak coklat dairy milk. 

"Makasih Fer"  Ayu tersenyum memandang kotak coklat tersebut. Ia bangga karena keluarga maupun sahabatnya datang untuk mengantarnya pergi.

"Mama ucapkan semoga kamu berhasil ya nak" Mama Ayu memeluk Ayu dan mulai sedikit meneteskan air mata.  "Maa jangan nangis" Ayu memeluk erat mamanya. Papanya pun mendekat dan memeluk mereka berdua.  Sungguh seperti keluarga yang sangat bahagia dan harmonis. 

♥♥♥♥

         Ayu mulai berangkat dan pesawat yang di tumpanginya pun sudah mulai berangkat.  Ayu sangat senang bahkan sepanjang perjalanan pun ia terus tersenyum.  Ini adalah kali pertamanya ia pergi ke Shanghai.  Dan ia sangat bangga dengan dirinya. Selama di pesawat Ayu hanya terus memandangi foto dirinya dengan keluarganya.  Bahkan ia juga sempat melihat lihat fotonya dengan Prita.  Sewaktu tadi saat mereka berpisah hanya Prita yang tidak hadir dan bahkan tidak menampakkan dirinya. Ayu merasa sangat sedih akan hubungan persahabatannya dengan Prita, bagaimanapun Prita telah menusuknya dari belakang karena kejadian itu Ayu jadi tidak mau berbicara dengan Prita lagi. 

"Gimana kamu Prit" ucap Ayu pada foto yang di pegangnya,  sambil menangis Ayu kembali mengenang semua hari hari bahagia yang telah ia lewati bersama Prita. 

    Tak lama setelah ia menangis Ayu mulai tertidur lelap dengan mimpi mimpi indahnya. 

♥♥♥♥

      Hari dimana Deano saat ini adalah kegiatannya yang membuatnya harus gerak cepat.  Selain ia esok akan berangkat ke Sanghai, ia harus juga melaksanakan rapat dengan para teman temannya di sini.  Banyak pekerjaan yang harus ia lakukan, bisa di katakan super sibuk.  Ibu Deano datang dan ikut membantu Deano. Deano sejak kecil sudah di tinggal oleh kedua orang tuanya dan saat ini ia hanya bersama ibu tirinya yang memang jauh juga dari dirinya.  Ibunya tinggal di Kanada sedangkan Deano di Indonesia.  Ibu kandung Deano meninggal sewaktu melahirkan adiknya sedangkan ayahnya karena kecelakaan.  Hal itu yang membuat Deano berubah drastis, yang awalnya dari anak yang rajin sekolah dan pintar, ia merubah haluan untuk menjadi anak gamers dan sering bolos sekolah.  Sampai ia rela menghabiskan uang keluarganya demi game. Meskipun sikap Deano yang seperti itu tetapi ibu tirinya tetap masih mendukung Deano bahkan hanya ibu tirinya saja yang mau mendukungnya. Kakek Deano tidak mau lagi mengurusnya karena tak sanggup merawat sikap Deano.  Jika kakek dan Deano bertemu mereka pasti akan selalu bertengkar.

"Ma tolong bereskan pakaianku, aku akan rapat sebentar lagi" ucap Deano pada ibunya dan langsung pergi dari markasnya itu.  Ibunya hanya bisa tersenyum karena sikap Deano.  Saat ibunya sedang membereskan pakaian Deano,  Ben datang meng endap endap untuk mengejutkan sang ibu.  Dengan menutup matanya. 

"Hmm Ben" sang ibu sangat mengetahui itu Ben karena dari segi jari tangannya. 

"Ishh mama" Ben langsung duduk di sebelah ibunya yang sedang merapikan pakaian Deano. 

My boyfriend Is a GamersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang