Hari ke dua

6 1 0
                                    

"Impianku adalah mencintaimu selamanya" ~ AyuNadyaAntara. 

  Hari ini Deano sangat kelelahan tetapi ia harus bangun pagi pagi untuk menyiapkan sarapan kakek dan adiknya. 

"Cucuku sangat rajin, tolong kamu jemput Ayu dan bawa kemari ya" ucap tuan Gernanda. 

"Apa??  Aku sibuk."

"Kamu membantah kakek mau kemana memangnya kamu?  Mau mengurus gamemu yang tidak guna itu!? "

"Kakek aku (Menghembuskan nafasnya kasar) Baiklah" Ucap Deano lalu meninggalkan tuan Gernanda sendiri. 

"Kak apakah nanti siang jadi kita merekrut personil baru? " Tanya Ben yang baru saja datang dari olahraga paginya. 

"Tidak! " Deano langsung pergi meninggalkan mereka dan bersiap untuk menjemput Ayu. 

     Dalam perjalanan dirinya terus melamun hingga akhirnya ia menemukan sebuah toko bunga dan buah.  Kemudian ia turun dan membeli beberapa buah sebagai hampers. 

"Jika aku hanya membawa tangan kosong akan sangat tidak baik untung ada toko disini" Ucapnya sambil membawa hampers yang telah di belinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jika aku hanya membawa tangan kosong akan sangat tidak baik untung ada toko disini" Ucapnya sambil membawa hampers yang telah di belinya. 

    Berselang beberapa menit Deano sampai di depan rumah Ayu. Ia mengetuk pintu dan mendapati Terssa ibu Ayu disana. 

"Kenapa datang kemari pagi pagi? " Tanya ibu Ayu. 

"Hmm saya akan mencari Ayu"

"Sebentar biar Risma yang memanggilkannya"

(Deano mengangguk) 

"Ohhh Deano sudah lama disini?  Ayo duduk" Sapa Robi ayah Ayu. 

"Ah tidak saya hanya ingin menjemput Ayu"

   Ayu yang mendengar panggilan dari Risma dirinya membuka pintu kamarnya.  Karena kejadian kemarin malam ibunya tidak mau berbicara kepadanya. 

"Ay"

"Hmm"

"Dicari Deano"

"Dimana? "

"Dibawah,  sepertinya ingin mengajakmu keluar"

"Kalau begitu aku akan siap siap dulu" Risma mengangguk dan langsung meninggalkan kamar Ayu. 

    Ayu menuruni anak tangga dengan pakaian casualnya dan tidak lupa headphone melingkar di lehernya. 

My boyfriend Is a GamersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang