Bagianmu...

6 1 0
                                    

"Ibaratkan menaiki sebuah kapal. Cita cita atau impian yang ingin kita raih menjadi penuntun bagi kapal tersebut untuk berlayar sampai kita tahu dimana kapal itu akan berlabuh" AyuNadyaAntara.

    Mereka menikmati makanan yang dihidangkan sambil mengobrolkan masalah pertunanganan mereka.

"Dean kakek sangat ingin kalian bisa cepat cepat menggelar acara pernikahan" Ujar Tuan Gernanda.

"Hmm aku tidak ingin terburu buru" Jawab Deano.

"Kenapa? Umur kamu sudah sangat matang untuk menikah!"

"Kakek aku harus mengurus banyak pertandingan game jadi mungkin aku tidak akan ada waktu buat dia"

"Hanya game yang selalu ada di pikiranmu!"

"Aku sudah menuruti semua kemauan kakek. Bahkan untuk mewarisi perusahaan ayah aku sudah mau"

"Itu adalah kewajiban kamu mengambil alih perusahaan ayah kamu Deano!"

"Kakek sudah rela menunggu kamu setahun lagi untuk mewarisinya atas permintaan kamu. Tapi kakek sangat ingin kamu mau secepatnya menikah" Lanjut Tuan Gernanda yang langsung pergi meninggalkan meja makan.

         Ayu melihat Deano yang tampak frustasi dan segera meninggalkan meja makan juga.

"Dean" panggil Ayu.

"Hm"

"Aku akan temui kakek"  Deano mengangguk menanggapi perkataan Ayu.

        Ayu berjalan menaiki tangga dan segera menuju kamar Tuan Gernanda.

Tok!tok!

"Masuk"

    Ayu membuka perlahan pintu kamar Tuan Gernanda dan mendapati tuan Gernanda sedang membawa sebuah bingkai foto keluarga besar mereka sambil menatapi seorang laki laki yang tubuhnya tampak masih kekar dan sangat mirip dengan Deano.

"Kakek"

"Duduklah nak" Ayu mengangguk lalu duduk di samping Tuan Gernanda.

"Dia adalah Ayah dari Deano yang telah pergi 3 tahun lalu" Kakek menunjuk laki laki yang terdapat pada foto tersebut.

"Kakek"

"Dirinya dengan Deano memiliki sifat yang sama. Sering melawan."

"Sebelum saya di panggil tuhan saya hanya ingin melihat cucu kesayangan saya menikah di hadapan saya" Lanjut kakek.

"Aku boleh beritahu kakek sesuatu yang tidak pernah mungkin kakek ketahui?" tanya Ayu.

"Silahkan"

Sebelum berkata Ayu menarik nafas dalam dalam lalu mulai pembicaraan "Kakek, banyak orang yang sangat mengagumi Deano"

"Deano adalah anak yang cerdas, bahkan dia sangat baik. Awal bertemu saja aku sudah jatuh cinta dengannya. Lagi pula apapun impiannya kita juga tidak boleh melarang dia kakek"

"Jika saya membiarkan dia terus begitu lalu kapan dia akan menikah lalu menjadi penerus perusahaan ayahnya"  ujar kakek.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My boyfriend Is a GamersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang