Pada masanya nanti kamu akan memahami ada bagian dalam diriku yang merasa terobati dengan kehadiranmu. Pada waktunya nanti kamu akan mendapati satu rahasia yang selama ini aku tutupi;
Tentang debar yang berpacu gila-gilaan ketika kamu berada tak jauh dariku. Tentang gemetar yang menyerang ketika kamu mengajakku berbincang.
Aku tidak menyesali pertemuan kita, walau akhirnya kita hanya sebatas cerita yang bahkan harus selesai sebelum dimulai.
Aku ucapkan terima kasih, mulai dari manis yang kamu beri melalu senyummu, hingga pahit ketika kamu memutuskan untuk pamit.
Bohong jika aku tidak terluka, hanya saja aku Ingin menjalani hidup seperti sebelum bertemu denganmu. Tentu akan ada yang berbeda, tetapi aku pastikan tawaku masih sama sekalipun ada luka yang mendominasinya.