Pagi yang indah, pagi yang cerah udara segar tanpa polusi. Dunia ini kayak hati tanpa bekas mantan ya, indah.
Hari ini gue harap lebih indah dari kemarin. Dengan penuh semangat gue keluar dari kamar dan menghampiri abang gue yang lagi sarapan.
"Pagi abang..?" sapa gue dengan senyum termanis yang gue punya.
"Pagi sayang...!" sahutnya dengan nada yang di buat buat.
"iss jijik gue dengernya, bang gue sarapan di kantin aja ya.!"
"loh kenapa?"
"gue berangkat duluan, lo ada jam tambahan ntar siang, gue males nunggu!" jawab gue dengan penuh semangat, entah kenapa hari ini gue pengen banget cepet cepet sampai di sekolah.
"iya deh hati hati ya."
Gue hanya mengangguk, lalu mencium tangannya dan berlalu untuk ke sekolah. Gini gini gue adik yang berbakti kok.
Sampai di sekolah, gue memutuskan untuk langsung ke kelas. Gue males sarapan hari ini.
Saat gue masuk kelas, gue liat 3 sahabat ganteng gue lagi asik dengan gosipan mereka. Walapun cowok mereka juga hobby gosip.Gue ga nyapa mereka, toh pasti gue di kacangin kalo mereka lagi seru gitu.
"bisa ya gitu? Bisa ya ternyata Ana ga nyapa kita" ucap Tara dengan nada kesal.
"kalian lagi gosip, kalo di sapa juga gue di kacangin" sahut gue sambil mengeluarkan novel ke sukaan gue.
"kalo di sekolah itu baca buku pelajaran bukan novel" sindir Rendi
"hah iya iya apa gosipan kalian hari ini?" tanya gue pasrah
"nahh gitu dong kalo kita gosip tuh lo mesti ikut" seru Dino dengan semangat.
"ada anak baru di 11 IPA 3. Pas dia lewat semua cewek cewek teriak histeris gitu, alay" sahut Rendi, dari nada biacaranya, gue bisa tebak ini anak pasti ga suka sama tuh murid baru.
"dan iya dia sok kegantengan, sok suci padahal berdosa!" sambung Dino.
"lo kok tau dia berdosa, kan dia murid baru?" tanya gue penasaran.
Tanpa menyahut, mereka pergi ke luar kelas ninggalin gue yang masih penasaran setengah jiwa.
"wee kalian yang ngajak gosip, sekarang gue ditinggal!!" teriak gue, yang gue sendiri yakin kalo mereka ga akan denger.
Ohh iya, Rendi, Dino dan Tara adalah sahabat gue dari gue SD. Mereka tau kisah hidup gue. Mereka juga tau tentang kejadian itu, dari sebab itulah mereka selalu berusaha buat ngejaga gue.
Gue masih penasaran sama tuh murid baru. Jadi gue memutuskan untuk ke kelas 11 IPA 3 dengan alasan mau nyari Rika sahabat gue sekaligus pacarnya Dino.
Saat gue sampai di kelas itu gue sadar baru kali ini gue liat makhluk ciptaan tuhan yang sempurna. Pas gue liatin dia, dia juga liat gue dan senyum ke gue. Senyumnya itu lebih manis dari yang paling manis.
"ngapain lo bengong disini?" tanya Rika yang berhasil membuyarkan lamunanku.
"itu siapa?" tanya gue balik tanpa mengalihkan pandangan gue dari murid baru itu
"hah.. I i itu, anu.. Hemm anak baru!" jawab Rika gugup.
Gue langsung noleh ke arah Rika.
"lo kenapa gugup gitu?" tanya gue penasaran
"engga gue ga gugup! Lo ada yang sakit? Kepala lo gitu?" tanyanya dengan raut wajah yang sepertinya khawatir.
"B aja!" jawab gue datar, karna kesal dengan tingkah Rika.
"ini uda mau bel masuk, lo balik kelas ya,!" suruhnya sambil mendorong pelan punggung gue agar gue ngejauh dari kelas itu.
Gue pun balik ke kelas dengan sejuta pertanyaan di otak gue. Siapa murid baru itu, matanya, senyumnya kayaknya gue pernah liat.
Pelajaran di jam pertama dan kedua berlalu begitu saja tanpa ada yang berhasil gue pahami.
Bel istirhat berbunyi. Gue liat Tara dan Rendi ke luar kelas dan kelitannya buru buru. Tersisa Dino yang masih duduk manis di depan gue."No.. Mereka ke mana, kayaknya buru buru banget?" tanya gue ke dino yang sibuk dengan ponselnya.
"nyari abang lo!" sahut dino lalu menutup mulutnya dengan tangannya sendiri.
Yahhhh keceplosan gue -Batin Dino
"iya udah gue susulin mereka!" kata gue. Baru beberapa langkah gue liat Dino meringis kesakitan sambil megangin kepalanya.
"no? Lo kenapa?" tanya gue panik
"aduhhhh kepala gue sakit banget!! Lo bisa anterin gue ke UKS ga? Ga tahan sakit bangettt!" ucap Dino sambil megangin kepalanya.
Maapin gue, gue bohong demi kebaikan lo -Batin Dino
Tanpa menjawab gue langsung merangkul Dino, dan membawanya ke UKS
——————
Rangga PovGue dan ke dua sahabat gue Raka dan Alvin udah duduk manis di kantin sekolah sebelum bel istirahat berbunyi. Guru yang seharusnya ngajar hari ini izin ga ngajar karna sakit. Gue emang salah satu siswa yang jauh dari kata teladan.
"Bang Rangga..!!!" teriak seorang cowok dari belakang gue yang gue yakini itu suara Rendi
"harus ya lo teriak gitu?" tanya gue ke Rendi.
"gawat bang, Dia uda di Indonesia dan dia sekolah di sini juga!" kata Tara yang masih ngosngosan karna berlari
"lo serius? Trus Ana uda ketemu dia?" tanya gue ke Tara dan Rendi.
"serius bang! Tadi Rika bilang Ana ke kelasnya dia. Dia senyum ke Ana bang, tapi kata Rika mereka ga dapet ngobrol atau ketemu jarak deket kok!" jelas Rendi dengan serius.
"lo pastiin Ana sama dia ga ketemu dulu, sampai gue bisa ngomong sama Dia!"
"iya bang, gue mau pesen makan dulu!" sahut Tara lalu menarik tangan Rendi dan berlalu dari tempat gue.
Kenapa dia datang lagi? Dia pergi saat kejadian itu! Untuk apa dia datang lagi? Apa dia ga merasa bersalah ?
————
Terimakasih sudah di baca!
Sampai jumpa di part selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ananta
Novela JuvenilBersama mu dan memilikimu adalah sebuah mimpi yang akan aku jadikan sebuah kenyataan. -Ana Aulia