_my chocolate 22_

114 10 5
                                    


"Tidak cukup memandang orang dari segi luar saja. Terkadang mereka yang bertopeng baik dialah musuh yang  sebenarnya."

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

"Eh, lo tau gak sekarang Melda sekolah dimana?" tanya Maya yang sekarang sedang di kantin bersama yang lainnya.

Zara mengedikkan bahunya acuh. Sedangkan Lea baru ingat, oh iya, setelah kejadian itu Lea tidak pernah lagi melihat batang hidung Melda dkk.

"Oh iya, gue baru ingat mereka. Mereka dikeluarin?" tanya Lea.

"Ya gitu, mereka terbukti udah nyelakain lo. Bagus dong mereka keluar dari Ganesha," jawab Maya.

"Ya syukurlah, produksi orang kaya mereka disini berkurang," ujar Lea.

"Eh iya Le, nanti kita disuruh kumpul OSIS, buat bahas itu," tambah Zara.

Lea yang paham pun hanya menganggukkan kepalanya. Dia juga sudah tau kalau dia menjabat sebagai bendahara OSIS.
"Oke, jam berapa?"

"Pulang sekolah langsung ke gedung aja."

🍩🍩🍩

Lea sedang menulis di kelasnya. Saat ini kelasnya diisi oleh pelajaran Bu Siska, guru yang terkenal galak dan mempunyai mulut mercon.

Lea duduk tepat di samping jendela, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuknya. Otomatis, Lea langsung kaget dan menoleh ke arah jendela. Tidak ada siapa-siapa di luar, Lea melanjutkan aktivitas menulisnya kembali. Lalu, terdengar suara ketukan dari luar lagi.

'Ih siapa sih?' gumam Lea.

"Ada apa, Le?" bisik Zara.

"Itu di luar kaya ada orang yang ngetuk jendela, tapi ga ada siapa-siapa."

Zara pun melongok ke arah jendela. "Masa sih? Gak ada orang kok."

"Makanya gue heran, siapa ya?"

"Lea! Zara!"

Mereka yang mendengar namanya terpanggil pun langsung terkejut menghadap ke arah bu Siska.

"Kalian kalo tidak mau memperhatikan pelajaran saya, silahkan ngobrol di luar! Jangan di dalam kelas, menganggu yang lain!" bentak Bu Siska.

"I-iya, bu," jawab mereka bersamaan.

"Sebagai hukuman karena kalian telah mengobrol di jam pelajaran saya, kalian ambil buku paket pelajaran saya di perpustakaan!"

"Sekarang bu?" tanya Lea.

"Enggak! Tahun depan. Ya sekarang lah! Udah cepat sana ambil!"

"Iiyaa Bu," jawab Lea dan Zara kemudian mereka beranjak dari tempat duduknya.

Waktu mereka keluar, mereka berpapasan dengan Haikal.

"Eh, ada pacar."

Lea hanya memutar bola matanya malas.

"Mau kemana, Le?" tanya Haikal.

"Ke perpus."

"Ngapain?"

"Mau makan."

"Kalo mau makan di kantin lah, kamu gimana sih?"

Lea membuang nafasnya jengah. Zara pun yang ada di sampingnya juga ikutan gemas.

"Heh, kita mau ke perpus ya buat ambil buku lah, gimana sih lo! Masa iya, kita mau makan? Otak lo taroh mana?" gemas Zara.

"Ye, gue tanya ke pacar gue ngapain lo yang marah-marah?"

My chocolate🍫 [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang