🍫🍫"Pengumuman..!! Pengumuman..!! Bagi yang berminat untuk menjadi kandidat ketua OSIS silahkan segera mendaftarkan diri ke ruang OSIS. Terima kasih."
Terdengar pengumuman dari speaker sekolah.XI IPA 3
"Ada pengumuman tuh, katanya yang minat jadi ketos langsung daftar aja," ucap Mia kepada sahabat-sahabat nya.
"Iya, denger, kita gak budek kali," jawab Trisa.
"Eh Zar, daftar sana, Lo kan pinter," ucap Maya.
"Ah, enggak ah, gue gak PD," jawab Zara.
"Yahh Elo, gapapa kali, siapa tau Lo yang kepilih kan?" ujar Maya.
"Enggak ah, sumpah, gue gak PD ngomong depan umum," jawab Zara yang menolak tawaran mereka.
Ya, Zara memang jadi bintang di kelasnya, tetapi jika disuruh berbicara di depan umum, itu adalah salah satu kelemahannya.
"Gue yakin Lo pasti bisa Zar, PD aja lah, anggap semua orang yang di depan Lo itu gak ada," tutur Lea yang tampak menyemangati Zara supaya dia mau.
"Mending Lo aja Le, Lo kan PD banget," ucap Zara.
"Eh, enggak-enggak, gue gak tau apa-apa soal OSIS," tolak Lea antusias.
"Le, di organisasi OSIS itu bukan soal siapa yang pintar, tapi siapa yang bisa bertanggung jawab untuk menjadikan sekolah kita makin maju dan membawa nama baik di SMA 07 Ganesha ini," jelas Zara.
Lea tampak memikirkan hal itu. "Emm, dan itu Lo orangnya, Zar."
"Gue gak yakin gue bisa, karena bertanggung jawab buat menjaga nama baik sekolah itu gak mudah, belum lagi kita juga ikut turun tangan mengenai masalah-masalah yang ada di sekolah," tutur Zara agak panjang.
"Dan gue juga gak yakin kalo gue bisa," jawab Lea.
"Lo bisa Le," ucap Zara seakan meyakinkan Lea.
Lea menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Lo lebih bisa, Zar.""Yaudah, kalian berdua daftar sekalian aja, biar adil," ujar Dini.
"Naah, gue setuju tuh," ucap Mia menyambung.
"Iya, lagian daftarnya ketua sekaligus wakil kan? Naa, Lea ketua nya dan Zara wakilnya, gimana?" Tanya Maya memberikan ide.
"Enggak-enggak gue gak setuju," Lea langsung tidak setuju dengan ide Maya.
"Gue juga gak setuju," ucap Zara juga.
"Lagian gue juga anak baru disini, masa iya langsung jadi kandidat ketos, apa kata orang-orang nantinya?" ucap Lea yang semakin meragukan keberaniannya.
"Le, gak usah dengerin apa kata orang, Lo hidup buat diri Lo sendiri. Ambil hikmahnya aja. Kalo misal ada yang menilai Lo bagus, jadikan itu sebagai penyemangat Lo. Dan begitupun sebaliknya, jika ada yang menilai Lo jelek, Lo jadikan itu sebagai pembelajaran," tutur Dini serius kepada Lea.
"Bener kata Dini, gini aja, gue ada ide. Gue bakal jamin deh, kalo Lo gak kepilih Lo boleh minta apa aja ke kita. Tapi, kalo Lo berdua kepilih, kalian yang traktir kita-kita, gimana? Deal? " ucap Maya yang lagi-lagi memaksa Lea dan Zara agar menuruti kemauannya.
"Deal, gue setuju apa kata Maya," ucap Mia.
"Sip, gue juga,"
"Lo gimana Din?" Sambung Trisa."Semua tergantung Lea dan Zaranya, mau apa enggak? Karena itu hak mereka, yang ingin dan tidak ingin kan mereka juga, gue cuma ada hak buat menjawab, dan jawaban gue, gue juga setuju, kalo Lea yang jadi ketua dan Zara jadi wakilnya," ucap Dini panjang lebar dengan tersenyum ke arah mereka berlima.
KAMU SEDANG MEMBACA
My chocolate🍫 [THE END]
Roman pour Adolescents"Bunda, jelasin ke Lea, apa semua ini benar?" tanya Lea dengan mata berkaca-kaca. "Bunda! Jawab pertanyaan Lea? Bunda jangan diam saja." kata Lea yang kini sudah mulai menangis. "Lea sayang sama Haikal bunda, kenapa ini semua harus terjadi? Ke...