"Tak perlu susah payah menyembunyikan, dunia akan tau dengan sendirinya."
🍫🍫🍫
"Sekarang, kita cek dulu CCTV sekolah kita, pasti ada petunjuknya," ucap Hema.
"Emang bodoh ya tu orang. Udah tau disini ada CCTV nya, masih aja mau nyelakain anak orang," ujar Mamang.
"Yaudah, sekarang kita bagi tugas aja. Mamang sama Mia awasi gengnya Mak Lampir, Candra sama Trisa awasi sekitar sekolah sini, siapa tau ada gerak-gerik yang mencurigakan. Dini sama Maya kalian cari di semua jalan siapa tau ada bukti yang tertinggal atau jatuh di sekitar sini, dan yang lain ikut gue ke ruang CCTV, gimana?" ucap Hema memberikan instruksi nya dan disetujui oleh mereka.
"Yes! Gue bareng Neng Mia. Emang ya, pucuk dicinta ulampun tiba," celetuk Mamang sambil cengingisan.
"Heh, gak usah modus Lo!" jawab Mia.
"Ya ampun Neng, gak usah galak-galak atuh sama akang," balas Mamang.
"Hidih.. jijik tau gak!" ucap Mia sambil mblegidig ngeri.
"Jangan gitu atuh, Neng Mia gelis pisan maa.." balas Mamang lagi.
Sedangkan Mia hanya diam tak menggubris.
"Ya sudah, ayo kita kerjakan sekarang!" perintah Hema dan mereka melaksanakan sesuai tugas masing-masing.
🍩🍩🍩
"Assalamualaikum, Pak," salam Hema yang kini sudah sampai di ruang CCTV.
"Waalaikumsalam, masuk saja," jawab Pak Tirto, penjaga ruang CCTV.
"Ada apa to? Rame-rame kesini?" tanya Pak Tirto.
"Gini Pak, kami mau mencari bukti-bukti siapa yang melakukan tindak kejahatan kepada Lea, Pak. Apakah kami boleh melihat kamera CCTV nya?" jelas Zara.
"Oh iya boleh, kejadiannya kapan itu?"
"Sekitar 2 hari yang lalu Pak, kira-kira waktu pulang sekolah," jawab Ekal.
"Oh ya sebentar Bapak carikan."
"Iya Pak, makasih," jawab mereka bersama.
Pak Tirto pun mencarinya dan beliau menemukannya.
"Ini, silahkan kalian lihat sendiri."
Mereka langsung mendekati kamera CCTV. Tampak Lea yang sedang sendirian di kelas. Lalu, Lea keluar kelas menyusuri koridor. Dan, seketika itu mereka membelalakkan matanya disaat Lea ditarik oleh seseorang dan matanya ditutup dengan kain. Mereka semakin mendekatkan pandangan mereka, meneliti siapa orang dengan ciri-ciri seperti itu. Pasalnya, orang tersebut menggunakan topeng.
"Kurang ajar! Tu anak siapa sih?! Mana pake topeng segala lagi," omel Zara.
"Lo semua ada yang tau gak itu postur tubuh siapa?" tanya Candra.
"Gue si gak yakin kalo itu Melda," jawab Dini.
"Iya, itu bukan Melda," balas Rehval.
"Kita bahas nanti, kita lanjutin dulu nontonnya," ucap Hema.
Kemudian, mereka melanjutkannya lagi. Terlihat Lea yang langsung di dorong masuk secara paksa, lalu orang itu menguncinya dan meninggalkannya. Dan orang itu berjalan menyusuri koridor kemudian masuk ke sebuah kelas. Disaat dia sudah masuk di dalam kelas, ternyata bukan hanya dia yang melakukannya. Tetapi, ada sekitar 5 orang. Sayangnya, mereka semua memakai topeng. Terlihat seseorang yang mendekati CCTV dannn.... dep! Hanya gambaran buram yang terlihat. Ya, kamera CCTV itu seketika mati karena di lempar dengan batu cukup keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
My chocolate🍫 [THE END]
Teen Fiction"Bunda, jelasin ke Lea, apa semua ini benar?" tanya Lea dengan mata berkaca-kaca. "Bunda! Jawab pertanyaan Lea? Bunda jangan diam saja." kata Lea yang kini sudah mulai menangis. "Lea sayang sama Haikal bunda, kenapa ini semua harus terjadi? Ke...