Jika takdirmu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan? Kau akan melakukan apa? Jika kebahagiaanmu direnggut oleh takdir? Apakah kau akan merelakannya? Mengikhlaskan apa yang menjadi alasanmu untuk bahagia.
_________________________
Lea benar-benar terkejut mendengar cerita dari Andra. Sedangkan Haikal yang sudah mengetahui ceritanya pun sama terkejutnya, karena ia sangat tidak menyangka jika mereka adalah keluarga dari kekasihnya.
Lalu Andra mulai menceritakannya kembali, ia sempat menarik nafasnya sejenak.
"17 tahun papa mencari keberadaan kamu. Papa tidak tau bunda kamu membawa kamu kemana? Papa benar-benar ingin meminta maaf pada kalian. Papa sungguh frustasi, karena papa tak kunjung menemukan kalian. Sampai papa mendengar kabar, kalau bunda kamu sudah menikah lagi. Awalnya, papa agak berat menerimanya. Tapi, papa sadar, papa juga sudah mempunyai istri lagi. Jadi papa gak ada hak buat melarang bunda kamu menikah lagi. Akhirnya, papa merasa lega, karena dengan begitu, bunda kamu sudah ada yang menjaganya. Mulai saat itu, papa putuskan buat berhenti mencari kamu dan bunda kamu. Papa ikhlas, jika harus merelakan kamu. Dan papa juga gak tau, jika bunda kamu belum menceritakan ini semua, papa benar-benar minta maaf," Andra pun langsung memegang tangan Lea seraya duduk seakan memohon agar Lea mau memaafkan dirinya.
Kini, Lea hanya bisa menangis dan menangis. Tapi, sebisa mungkin Lea harus bisa menerima ini semua. Lalu, Lea membangunkan Andra. "Jangan seperti ini, Om. Lea memang berat menerima ini, Lea sangat berat menerima kenyataan kalau Om adalah Papa Lea. Dan Haikal?" Lea menggantungkan ucapannya, lalu menatap ke arah Haikal dan langsung menangis kembali, lalu mengarah ke bundanya.
"Bunda? Kenapa bunda tidak pernah memberitahu Lea soal ini? Kenapa bunda menyembunyikan ini dari Lea? Bunda?! Lea tadi sempat menemukan foto bayi kembar di dalam gudang, dan foto itu sangat persis dengan foto yang pernah Lea lihat di rumah ini. Ternyata, Lea adalah saudara kembar Haikal? Kenapa bunda?! Kenapa bunda diam selama ini?!" teriak Lea karena benar-benar tidak terima dengan apa yang sudah terjadi.
Risyandra pun memeluk putrinya sambil menangis. "Maafkan bunda, sayang. Bunda tidak mau kamu merasakan sakit yang sudah diderita bunda dulu. Bunda belum siap jika bunda harus menceritakan ini semua."
Tangis Lea semakin menjadi di dalam pelukan bundanya. Sampai akhirnya...
Brug!
Lea seketika ambruk di dalam dekapan bundanya. Otomatis, bundanya pun ikut terjatuh. Mereka yang melihatnya pun mendekatinya, merasa khawatir.
"Sayang, bunda mohon, jangan pingsan. Sayang, bangun!" ucap Risyandra berkali-kali sambil menggoyang-goyangkan tubuh Lea yang sudah tak sadarkan diri.
"Lea? Le, bangun, Le," Haikal juga sama halnya dengan yang dilakukan Risyandra.
"Sebaiknya, kita bawa dia ke rumah sakit sekarang," titah Andra. Lalu, Doditya pun segera menggendong putri tirinya dan membawanya ke dalam mobil.
Mereka pun akhirnya menuju ke rumah sakit bersama dengan perasaan yang masih sangat kacau dan khawatir jika terjadi sesuatu pada Lea.
🍩🍩🍩
Keesokan harinya, Lea tidak masuk sekolah. Begitupun juga Haikal, Haikal terpaksa tidak berangkat karena masih khawatir dengan kondisi Lea yang belum juga tersadarkan diri.
Hal itu pun membuat teman-teman nya bertanya-tanya. Termasuk Hema, dulu Hema yang sering sekali mengantar jemput Lea, sekarang sudah diambil alih oleh Haikal. Jadi, ia tidak tahu tentang keadaan Lea sekarang.
Zara yang melihat Hema akan keluar kelas pun memberhentikan langkahnya. "Hem!" Panggilnya agak keras.
Hema menoleh ke arahnya. "Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My chocolate🍫 [THE END]
Novela Juvenil"Bunda, jelasin ke Lea, apa semua ini benar?" tanya Lea dengan mata berkaca-kaca. "Bunda! Jawab pertanyaan Lea? Bunda jangan diam saja." kata Lea yang kini sudah mulai menangis. "Lea sayang sama Haikal bunda, kenapa ini semua harus terjadi? Ke...