Chap 1. The Normal Daniel

625 209 245
                                    

Daniel's PoV

"Ma! Daniel berangkat, ya! Sudah mau jam delapan!" teriakku sambil memegang gagang pintu.

"Iya Sayang! Mama taruh kuncinya di bawah pot seperti biasa ya!" balas mamaku dari arah dapur.

"Ok Ma! Daniel berangkat dulu ya!" pamitku sambil menutup pintu.

Suara kaki berderap-derap akibat hentakan sepatu ketsku membuat perumahan bertambah ramai. Di perumahanku memang sedikit orang yang keluar rumah. Aku juga termasuk salah satunya.

Stasiun listrik sudah ramai penuh desakan para pejalan kaki yang akan menumpang kereta listrik. Aku bahkan hampir jatuh setelah tidak sengaja ditabrak oleh seorang gadis berambut pirang sepantaranku.

"Aduh!... Hei!" kataku sambil meringis kesakitan.

"Ah-maaf! Saya terlambat!" jawabnya sambil berlalu begitu saja, berjalan berdempetan ke arah tempat naik kereta.

"Tidak perlu buru-buru begitu bisa, kan?" gumamku sedikit kesal.

Biar kuceritakan sedikit tentang diriku.
Namaku Daniel. Sejak kecil aku adalah orang yang ceria, murah senyum dan senang berteman. Namun, karena beberapa hal, mulai dari masalah orang tuaku, pengucilan ketika bersekolah dan sebagainya. Aku menjadi pribadi yang sedikit pendiam.

Aku hanya akan membuka diriku sebenarnya pada orang-orang yang memang bisa akrab denganku, seperti suka menggambar, suka menonton, suka berenang, suka membaca, dan lain-lainnya.

Dan begitulah, tingkat demi tingkat pendidikan aku bertemu orang-orang yang berbeda-beda dan mendapatkan sahabat-sahabat yang unik pula. Walau begitu, setelah terdaftar di fakultas yg bersedia menerimaku, aku tidak yakin apakah aku akan mendapatkan teman-teman baru atau tidak.

Aku sendiri sebenarnya bukan anak yang genius. Pintar iya, tetapi itu berkat ketekunanku.

Sehingga, demi berada di posisi yang sama seperti lainnya, aku harus belajar bersungguh-sungguh agar dapat bertahan di fakultas ini. Ya, itu benar. Aku berhasil mencapai impianku.

Aku masuk fakultas Sastra Inggris. Namun, bukan perkara mudah untuk masuk. Setidaknya aku harus belajar dan mempersiapkan waktu lebih dari 6 bulan agar bisa diterima. Belum lagi berbagai persyaratan-persyaratan merepotkan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.

Dan disinilah aku, memandangi langit, menaiki kereta penumpang Mranggen - Semarang. Aku sebenarnya bisa menaiki motor-air (sejenis motor dengan model motor lama tahun 2000-an, tetapi tidak memiliki roda dan berbahan bakar angin.

Ya betul, cukup angin, asalkan ada angin, baik berhembus kencang atau tidak, maka mesin akan menyala.) namun aku memilih naik kereta listrik yang bisa dinaiki secara gratis.

Sesekali aku menatap kebawah melihat berbagai mobil roda empat (tahap air-mobile masih dalam pengembangan) dan berbagai motor-air bergerak kesana kemari. Untuk pertama kalinya, aku mencoba fasilitas umum seperti ini.

Dan yah, kereta listrik ini memang dibangun diatas jalan raya langsung, yang mana titik tiap stasiun ada dibawah, didekat jalan raya. Aku hanya bisa mendengkus pelan menatap keluar, menikmati kebosanan. Sesekali aku memainkan poni pirangku yang sedikit panjang kedepan lalu kuusap kembali ke belakang.

Hanya perlu waktu setengah jam untuk sampai di Fakultas Sastra Inggris. Aku Daniel, pemuda lugu yang berusaha mencari cara bertahan hidup di dunia baru.

Aku akan bertemu teman-teman baru, mencari pengetahuan baru, mengumpulkan nilai-nilai terbaik, agar setidaknya bisa bertahan di fakultas yang penuh anak-anak cerdas ini. Owh iya, maafkan aku belum menyambut kalian. Selamat datang di era tahun 2022. Tahun dimana Indonesia berhasil menjadi negara maju.

♤♤♤


Author's PoV : "Halo semua ehe, salam kenal 🖐. Namaku Dhani 😅 aku masih newbie dalam hal tulis menulis gini. Cerita ini juga cerita pertamaku, kebetulan di situasi pandemi gini, daripada gk ada kerjaan, lebih baik menulis kan 😂."

"Awalnya aku cuma suka baca-baca novel ataupun webtoon begitu, tapi setelah mendapatkan begitu banyak ide dan teori, kenapa tidak bikin cerita sendiri aja sekalian hehe 😅👌."

"So, buat kalian semua yg sudah bersedia mampir, terimakasih sudah membaca 😊 dan mohon untuk votenya ya hehe. See you"

RashTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang