Gugur Harapan

5 1 1
                                    

  Saat usia mondokku berjalan 3 tahun. Tuhan mulai membolak- balikkan kehidupanku. Kata teman- teman, Cobane Alfiah. Ya, Betul dipondokku, Kelas Ulya 3 mulai mempelajari kitab Fenomenal karya Seykh Al- imam Muhammad Bin 'Abdulloh Bin Malik Al- Andalusyy. Yang mengupas Ilmu Sastra Bahasa Arab. Mumet, Ruwet, semrawut. Tapi tak apa, Kami berusaha bersungguh- sungguh. Walaupun ketika sekolah aku sering tidur, Syawir ngobrol sendiri, Malamnya tak pernah belajar.. Hhhee.. Cerita yang kan kami rindukan ketika pulang nanti. Tidak bersungguh- sungguh tapi Tangguh.
  Kata kakak angkatan Alfiyah itu berat, Banyak pantanganya, awalnya percaya tidak percaya. Tapi akhirnya, beberapa waktu menjelang Akhir tahun, biasanya lagi Sibuk- sibuknya mempersiapkan Hafalan, Ujian Akhir Tahun& Seabrek kegiatan lainnya. Aku justru mendapat kabar, bahwa bapakku gerah sampai beliau opname& berakhir beliau menghembuskan nafas terakhirnya. Shock, Hancur, Rapuh. Terjadi pada 1 waktu, saat itu aku berada disebrang beliau yang berada di samping ibukku. Aku sempat menghayal bahwa beliau kan hidup kembali, tapi kenyataan menamparku telak, dan aku tak bisa menampiknya. Air mataku terus merembes, kuusahakan tuk tetap tegar. Nyatanya aku tak Mampu. Sekuat aku berusaha, justru sakit itu kian menyiksa. Akhirnya ku biarkan air mata mengalir, semoga ini yang terakhir. Batinku.
  Bagaimanapun juga beliau telah merawatku, menyayangiku 18 tahun hidupku. Walaupun beliau adalah sosok yang dingin, tapi aku sadar beliau punya cara tersendiri tuk menyayangiku. Beliau bukan sosok yang terbuka, cenderung tertutup& Diam. Apapun yang beliau rasakan beliau simpan sendiri, atau beliau sampaikan pada Dzat Yang Maha Mendengar, sehingga kami tidak tahu menahu apa sebenarnya masalah beliau.
  Banyak Hal yang aku hayalkan tuk ku lewati bersama beliau roisan Alfiah, bahtsu fathul Qorib, dan banyak lagi. Beliau lebih sering menuntutku tuk mencari tahu sendiri, tanpa memberi kode. Jikapun memberi,  itu membuatku tambah pusing. Ohh.. Ayolah, terkadang aku berfikir, sebenarnya aku ini anaknya atau bukan. Secara beliau itu Genius sekali. Apapun beliau pasti Tahu. Menakjubkan! Dan itu yang membuatku malas, banyak orang menyangka aku seperti beliau, padahal Nol Kosong, Aku tak tahu apapun. Ibarat jika beliau 10 aku hanya seperempatnya 1. Memalukan. Tapi ya.. Bagaimana lagi, Aku tak serajin beliau, mungkin ini faktor utamanya.. Hhhee

Bismillah.. Saran& Kritik teramat sangat dibutuhkan. Klik bintang, jika tidak keberatan. Terimakasih..!!
Alhamdulillah

Rara (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang