Seonggok Rasa

2 1 1
                                    

Diumurku yang sudah lebih dari 18 tahun ini, Aku rasa belum pernah jatuh cinta. Entahlah, aku payah dalam hal seperti ini. Kagum, Suka, Sayang, Cinta. Semuanya begitu ambigu. Mungkin karena pergaulanku yang diatur sedemikian rupa oleh bapak, juga lingkunganku yang sedari dulu baik, dalam artian tidak boleh terlalu dekat dengan kaum adam, kecuali keluarga, ya itu terbukti betul, kurasa belum pernah ada teman lelakiku yang pernah kerumah, jangankan kerumah, di hp ku sedari dulu jarang sekali, nyaris tak pernah ada kontak lelaki. Padahal 9 tahun aku sekolah& berbaur dengan kaum adam. Entahlah, Aku tak tahu. Aku sangat Payah!
Mungkin, satu- satunya lelaki yang dekat denganku ya, si Habib, adikku itu. Sampai banyak menyangka dia kekasihku, karena dia lebih tinggi dariku& mungkin dia terlihat lebih tau dariku, hhee.. Tapi percayalah! Dia menyayangiku sepenuh hati, meski kami sering terlihat seperti Tom and Jerry sampai membuat ibukku menggeleng- geleng Kesal. Akupun menyayanginya sepenuh hati, apapun keadaannya aku akan selalu berada disisinya.. Ehehe.
Terkadang aku berfikir, kenapa diusiaku yang sekarangpun cinta seolah tak mau mendekat, Padahal kawan- kawan mondok pun sering membicarakanya. Aku memang menolak tegas Pacaran, tapi entahlah, aku ingin jatuh cinta. Namun, aku punya keyakinan, bahwa Alloh ingin aku fokus dengan Nya dulu, tanpa memikirkan selain Nya. Aku yakin bahwa Ia menciptakan manusia berpasang- pasang, Tapi bukankan pasangan tidak selamanya didunia, mungkin diakhirat kelak. Ahh..!! Aku jadi takut. Kalau- kalau jodohku memang tidak ditakdirkan didunia, tapi esok diakhirat. Alloh! Jangan sampai itu terjadi Gustii!! Aku pasti menyusahkan ibuk, lagipula aku juga ingin menikah, punya anak sendir, mendidiknya.

Rara (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang