Childish

1 1 1
                                    

27.05.2020

Hari ini aku akan berkunjung ke rumah Nenek dari ibuku, bersama dengan adikku yang menyebalkan. Huuuuh... Sepeeri biasa, kami ngobrol dengan beliau, tapi tiba- tiba kepalaku rasanya berputar, Alhamdulillah.. Aku masih tahan. Aku biasa saja, karena aku sering seperti itu, meskipun ini lebih parah. Akhirnya kamipun pamit, sebelum sampai rumah, kami mampir membeli Mie Ayam, lalu kami melanjutkan perjalanan pulang.

  Sampai rumahpun pusing itu kian melanda, tapi aku cuek saja, saat aku akan sholat Maghrib, tiba- tiba kepalaku rasanya berputar layaknya gasing& Brukk.. Gelap. Aku tak tahu selanjutnya. Begitu aku bangun, keluarga besarku langsung heboh, karena aku termasuk orang yang jarang sakit, itupun hanya flu biasa. Esoknya ibukku memaksaku ke dokter, akupun menolak mentah- mentah, aku malas mengantri juga tak nyaman disana. Berhari- hari aku keukeh, sampai 5 hari setelah itu ibu langsung memaksaku ke dokter, ditengah perjalanan aku mencak- mencak menolak ke dokter hinga entah apa yang terjadi aku loncat dari motor, Alhamdulillah, ibukku pelan- pelan& jalanan pun sepi, sehingga aku tak terlalu terluka, maski begitu tetap saja nyeri.  Lagi- lagi aku bersikap kekanak- kanakan, sak penake dewe, masa bodo. Yang penting aku bahagia. Sering kali ibu menasihatiku, terlebih aku anak pertama, biasanya anak pertama itu lebih dewasa, berwatak pemimpin, sedangkan aku, yaa.. Begini. Lebih sering bodo amat.

  Ibukku masih trauma dengan kejadian bapakku, beliau itu ketika gerah jarang sekali.kerso berobat, samapi ibukku memaksapun sering kali beliau menolak, karena itu waktu aku  sakit ibukku bersikukuh mengobatkanku, tapi dasarnya aku yang kekanak- kanakan jadi eyel- eyelan. Nyatanya aku baik baik saja

Rara (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang