Chapter 29

461 25 6
                                    

Syuuuu~

Suara angin terdengar di telinga ku. Mata ini terpaku menatap langit-langit kelas yang nampak biasa saja. Di sampingku, Amato melakukan hal yang sama seperti ku. Kami sekelas, sedangkan Yuan dan Maya adalah adik kelas kita.

"Huhh..."

Aku mendengus, kedua tangan ini kubuat menopang kepalaku. Guru kami pun sepertinya tidak masuk hari ini. Menyisakan keramaian yang membuat ku bosan. Tiba-tiba Amato beranjak dari bangkunya dan menghampiri ku.

"Yian...". Ia menyapa dengan wajah datarnya. " Hm? ". Sepertinya aku tak kalah datar dengan nya. " Aku terpikir sesuatu, kapan dan bagaimana kita menghadapi "mereka"  Itu? ". Ia pun duduk di meja ku dengan kepala yang menunduk.

" Aku tak tahu, dan sepertinya kita memikirkan hal yang sama. "

"Mereka bisa datang kapan saja. Dan aku juga bosan dengan keseharian tanpa adanya kuasa. "

"Ck... Kau ini...". Aku pun tersenyum simpul. Kemudian kami kembali terdiam satu sama lain. Tak lama kemudian, suara jeritan keras terdengar. Sontak semua terkejut dan takut. " Ada apa ini? ". Tanya salah satu temanku yang bernama Amy. Lalu setelah itu pintu kelas terbuka paksa. Semua siswa pun berlarian kebelakang kelas berusaha menjauhi pintu kelas. Aku menyipitkan mata dan bersiap siaga. Bersama Amato, kami saling menatap satu sama lain.

Kemudian masuklah sesosok mahluk aneh yang menyeret salah satu siswi dengan darah yang bercucuran di lantai. " AAAAA!!!". Seketika semuanya kecuali kami berdua, menjerit setelah melihat hal yang mengerikan itu.

"Hah? Makhluk apa itu!?! ", Amato

" Aku tak tahu... Dengar sini, jangan terlihat menonjol ok! ", Yian

" Baiklah... ", Amato

GROOAAAA!!!

" KYAAAA!!! LEPASKAN AKU!!!! SIAPAPUN ITU! TOLONG! ". Siswi itu menjerit sekuat tenaga. Namun apa daya, kami harus menyembunyikan kekuatan kami sebelum ada tanda-tanda kami mendapatkan kekuatan.

CREEETTTT!!!

Alien itu menusuk dadanya menggunakan salah satu tentakelnya yang meruncing. Seketika semuanya menjadi ketakutan dan panik. Tangan ini mengepal erat. Rasa ingin menyelamatkan pun tak bisa terelakkan. Sebelum aku maju, Tiba-tiba Amato berlari kearah Alien itu dan menendangnya sekuat tenaga.

" Ck anak itu... ", Yian

" Amato! Bahaya! ", Amy

" Hei! Diatas mu! ", Yian

Amato terkejut dan mendapat pukulan di punggungnya. Seketika ia terpental jauh dan menabrak dinding kelas.

" Kau tidak apa-apa?! Sudah ku bilang jangan gegabah! ". Aku membantunya berdiri. Dia hanya terkekeh dengan darah yang keluar dari mulutnya.

" Hahaha selamat siang, budak bumi... Aku adalah Oktopa... Alien dari planet Oktar. "

"A-alien?! Yang benar saja! ", Amy

" BoBoiBoy dah tiada kami harus apa?! ", Deru

Mereka menganggap paman BoBoiBoy dah tiada? Sepertinya ada yang tidak ku ketahui selama ini.

" Siapapun tolong!!! ", Deru

Aku tak ada cara lain, keadaan semakin buruk. Ternyata Alien itu datang secepat ini. Kami berdua tak bisa apa-apa selain menunggu keajaiban.

Namun di saat kami sedang delanda kegelisahan, cahaya terang muncul dari atas menerpa kami berdua. Semuanya menatap kami dengan tatapan terkejut. Kurasakan tubuh ini hangat, muncullah sebuah jam tangan di pergelangan tangan kanan ku. Amato pun sepertinya merasakan hal yang sama. Setelah cahaya itu redup. Kami berubah penampilan.

Married Reincarnation (Last Season)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang