Bandara internasional Tokyo japan.
Seorang pria berambut hitam dan berjas hitam keluar dari pesawat bersama beberapa orang dibelakangnya, mereka nampak gagah dengan jas hitam dan kacamata hitamnya.
Aura mereka membuat orang-orang yang ada didekat mereka bertekuk lutut dihadapan mereka dan memandang kagum.
Banyak juga para perempuan menatap damba dan terpesona dengan paras para laki-laki itu.
"Ehem... Kenapa kita dipandang seperti itu ya? Aku jadi sedikit gugup" Kata menma.
"Bodoh. Kau merusak suasana ku saja. Padahal kan aku sedang menikmati pemandangan cewek cewek cantik " Kata Kabuto kesal.
"Jangan bertengkar dan mulai rencana kalian sekarang" Kata Nagato tegas.
"Baik"kata Kabuto dan menma.
Lalu mereka bertiga berpencar setelah keluar dari bandara menuju tujuan mereka masing-masing." Sialan!! Bagaimana bisa seperti ini huh!"geram Sasuke dengan menatap tajam Kakashi dan Juugo.
"Sasuke-sama tenanglah, sebentar lagi pengacara kita akan segera datang" Kata Juugo.
"Persetan dengan pria bulan itu. Bagaimana bisa dia mendapatkan 45% saham perusahaan kita huh! Ada yang tidak beres" Kata Sasuke.
"Sasuke-sama kami sedang menyelidiki nya sekarang anda tidak perlu khawatir dan kami pastikan saham itu akan kembali lagi pada anda secepatnya" Kata Kakashi.
"Bagaimana dengan pengacara nya? Apa dia pengacara handal yang bisa mengalahkan tim bicara milik Toneri? "Tanya Sasuke.
" Aku sudah menyewa pengacara terkemuka asal Amerika untuk mengatasi masalah ini. Kemampuannya tidak perlu diragukan lagi"kata Juugo.
"Bagus. Kapan dia datang? " Tanya Sasuke.
"Dia akan datang 30 menit lagi Sasuke-sama" Kata Juugo.........
"Ternyata membereskan orang seperti dia cukup membuat ku keringatan dan menguras tenaga ya" Kata menma dengan mengelap peluh yang membanjiri dahinya.
"Yosh sekarang tinggal cari kartu itu" Kata menma dengan menggeledah saku jas pria itu.
Setelah merasa ia menemukan barang yang ia cari menma langsung membuang kartu itu dan membakarnya lalu mengganti dengan kartu palsu miliknya.
"Sudah beres. Namikaze menma pengacara asal Amerika, cukup keren untuk orang seperti ku" Kata menma narsis tingkat dewa.
"Joy cepat lah sebelum kau terlambat" Kata Kabuto yang menunggu menma.
"Eheheh iya maaf maaf" Kata menma."Hinata-sama bisa Anda bantu saya sebentar? " Tanya Orochimaru.
"Tentu ada apa? " Kata Hinata
"Bisakah anda pergi kekantor sasuke-sama untuk mengantarkan dokumen ini?. Aku sedang ada urusan mendadak dan tak bisa mengantarkannya sendiri" Kata Orochimaru.
"Mmhh baiklah" Kata Hinata.
"Terima kasih hinata-sama. Teuchi-san akan mengantarkan mu" Kata Orochimaru.Hinata menatap dokumen bermap biru yang ada ditangannya.
Ia membuka map itu dan mencoba melihat dokumen apa didalamnya tapi sebelum ia sempat melihat nya ponsel nya sudah berbunyi dulu.
"Ada apa" Kata Hinata malas.
"Apa Orochimaru menitipkan dokumen bermap biru padamu? " Tanya Sasuke dari sebrang telfon.
"Iya, aku akan kesana sekarang jadi berhenti menelfon ku" Kata Hinata dan mematikan sambungan sepihak.
Hinata mendengus sebal dan memasukkan ponselnya ke dompetnya.Setelah Hinata sampai didepan gedung perusahaan Uchiha ia langsung melangkahkan kakinya kedalam menuju ruangan Sasuke sesuai permintaan Orochimaru tadi.
Namun saat ia mau berbelok kearah kiri ia menabrak seorang pria dan membuat dompet serta dokumen yang ia pegang terjatuh.
"Aduh" Kata Hinata.
"Nn maafkan aku, aku tidak sengaja" Kata pria itu.
Mata itu.... Mata biru yang selalu Hinata rindukan selama ini.
"Na-/Hinata" Panggil Sasuke yang tiba-tiba datang.
Pria itu langsung berdiri dan membungkuk pada Sasuke.
"Bawa dokumen itu keruangan ku setelah itu kau boleh pulang" Kata Sasuke.
"Uchiha-san aku sudah datang bisa kita berdiskusi sekarang. Aku tak punya banyak waktu karna harus menemui klien ku yang lain" Katanya.
"Hn ayo" Kata Sasuke.Hinata masih terdiam menatap punggung pria yang menabrak nya tadi. Tanpa sadar bulir airmata jatuh mengalir di pipinya.
"Naruto" Lirih Hinata dengan menahan isak tangisnya.Sementara menma menatap Hinata dari ekor matanya dengan sendu.
Hinata masih hidup. Dia selamat dan baik baik saja sekarang.
Menma tersenyum kecil dan mengucapkan syukur dalam hatinya.
Sasuke melirik menma yang menurutnya sedikit aneh.
"Kenapa kau tersenyum? " Tanya Sasuke pada menma.
"Aku tidak tersenyum kok" Kata menma kembali memasang wajah datar nya.Hinata menunggu didepan gerbang perusahaan Uchiha sendirian dan berharap kalau pria tadi akan muncul dan bertemu dengan nya lagi.
Dan hampir 20 menit dia menunggu sepertinya dewi Fortuna berpihak padanya.
Hinata tersenyum saat pria yang ia tunggu keluar dengan salah satu temannya dan Hinata langsung menghampiri pria itu.
"Tunggu Naruto" Kata Hinata.
Menma terkejut melihat kedatangan Hinata dan memanggilnya dengan nama Naruto.
"Maaf Nn kau salah orang. Aku adalah Namikaze menma" Kata menma dingin.
"Tidak! Kau adalah Naruto kau bukan menma" Kata Hinata dengan memegang lengan menma.
"Maaf Nn aku bukan Naruto namaku adalah NAMIKAZE MENMA" Kata menma dengan menepis kasar tangan Hinata.
"Tidak! Kau adalah Naruto. Kau memiliki mata biru sama sepertinya. Aku yakin kau itu Naruto hiks kumohon jangan berbohong padaku hiks hiks... " Kata Hinata dengan terisak.
Kabuto melihat Hinata tidak tega lalu ia melihat menma yang menahan emosinya dengan mengepalkan tangan nya sampai kuku tangannya putih.
"Sudah kubilang aku bukan Naruto. Kau salah orang Nn. Memiliki warna mata yang sama bukan berarti dia adalah orang yang sama Nn. Aku permisi" Kata menma dengan pergi meninggalkan Hinata.
"Ya kau benar.. Lagipula Naruto sudah mati. Dia pergi meninggalkan ku sendirian disini. Maaf" Kata Hinata dengan mengusap air matanya kasar.
Menma berhenti setelah mendengar perkataan Hinata.
Hatinya sakit sekali saat Hinata mengira dia sudah mati dan meninggalkan dia sendirian disini.
Tapi hatinya jauh lebih sakit saat melihat Hinata yang biasanya tersenyum kini malah menangis karena dirinya.
Menma masuk kedalam mobil sport hitam nya dan langsung pergi dari tempat itu.
"Lah lalu aku pulang naik apa dong.?
Masa aku disuruh naik bis" Kata Kabuto setelah melihat mobilnya dibawa pulang oleh menma.Hinata berjalan tak tentu arah sambil sesekali ia mengelap air matanya yang jatuh membasahi pipinya.
Ia lalu berhenti di depan taman bermain yang sering ia kunjungi setiap akhir pekan bersama Naruto dulu.memori nya mengingat kembali kenangan indah yang pernah mereka lewati bersama.
Tapi sekarang Naruto sudah tidak ada di sisi nya lagi dia sudah pergi meninggalkan Hinata .
Hinata tersenyum kecut melihat banyak nya para pengunjung yang berdatangan ke taman bersama pasangan mereka masing-masing.
Mereka saling merangkul, berpelukan, berfoto, makan icecream bersama dan bahkan ada yang membawa anak kecil bersama mereka.
"Naruto kumohon kembalilah hiks hiks.... " Tangisan Hinata pecah.
Ia sudah tak mampu lagi membendung kesedihan yang ia simpan rapat dalam hatinya, ia membutuhkan seseorang untuk bersandar dan meluapkan semua kesedihan dan penderitaan yang ia alami.
"Tuhan kenapa kau tega mengambil semua orang yang kusayangi. Tak cukupkah kau mengambil orangtua ku! Sekarang kau mengambil Naruto dari hidupku, aku sudah tidak tahan lagi aku ingin pergi menyusul mereka. Bolehkan aku menghampiri hidupku sekarang. Aku sudah tidak bisa memikul beban kesedihan ini" Kata Hinata.Hinata berjalan ditengah dinginnya angin sore ia berjalan di jalan sepi didekat taman bermain.
Hinata berhenti dan menatap matahari terbenam dari jembatan.
"Warna dan sinar hangat ini mirip seperti Naruto. Biar kan aku bertemu dengan nya" Batin Hinata dengan tersenyum tipis.
Hinata menaiki pagar jembatan dan berdiri disana tanpa rasa takut sedikit pun.
"Naruto tunggu aku" Batin Hinata.
Hinata melangkah kan kaki kanannya kedepan dan hendak terjun ke sungai
Mendadak seseorang menariknya dari pagar itu dan mendekap nya erat.
Hinata tau betul siapa ini. Dekapan yang selalu Hinata rindukan.
Dan disitulah Hinata meluapkan semua kesedihannya. Dia menangis meraung-raung dan memukul dada pria itu tanpa menghiraukan sang empu yang kesakitan.
Ia tak peduli yang penting sekarang dia dapat merasakan pelukan ini lagi.
Ia menghirup aroma maskulin yang menguar dari tubuh pria itu.
Dan kemudian ia pingsan dan terbaring lemas.
"Kau pergi antar dia ke mansion Uchiha dan bilang kalau ia pingsan ditaman" Katanya.
"Baik Tn" Kata orang suruhannya.TBC. .......
Author sedih pas baca ulang chapter ini loh 😢😢.
Author harap kalian suka bagian ini dan jangan lupa siapkan tisu sebelum baca ya🤣🤣.. Terimakasih sudah mampir ke ff author dan makasih juga sudah vote ya😇😇
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAFIA IS MY HUSBAND.(TAMAT)
Romancekisah gadis cantik yang tak sengaja berurusan dengan seorang mafia paling ditakuti di Jepang karna ia memiliki jantung kekasih mafia itu yang berada dalam tubuhnya. untuk menebus jantung itu dia harus rela tinggal dengan pria itu dan meninggalkan k...