[0.8] ❛ who ❜

1.3K 350 18
                                    

07 Maret 2020. Jalan menuju rumah Eunha.

Eunha terus melangkah, mencoba untuk tidak memperdulikan seseorang yang sedari tadi mengikutinya di belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eunha terus melangkah, mencoba untuk tidak memperdulikan seseorang yang sedari tadi mengikutinya di belakang. Namun, meski begitu jantungnya berpacu dengan cepat. Kenapa dia harus mengikutinya padahal Eunha sendiri akan pulang ke rumah?

Eunha berhenti melangkah. Dan otomatis membuat orang yang mengikutinya juga ikut melangkah.

Eunha berbalik badan. Dia langsung melihat orang itu dengan jelas karena berhenti di dekat lampu jalan.

"Kang Taehyun. Berhentilah mengikutiku," ucap Eunha.

Taehyun menggelengkan kepalanya tanda bahwa dia menoleh perintah Eunha. "Gak akan sampai kamu benar-benar tiba di halaman rumahmu," balasnya kemudian.

Eunha terpaku di tempatnya. Taehyun memang definisi dari lelaki idaman. Seharusnya sekarang mereka tidak mengalami kejadian seperti ini. Seharusnya mereka tetap bersama seperti janji di waktu lalu. Eunha ingin kembali perhatian pada Taehyun seperti dulu. Melewati hari-hari penuh bahagia bersamanya.

"Tidak usah repot-repot, aku bisa pergi sendiri dan sampai di halaman rumahku sendiri tanpa harus ada kamu yang mengikutiku," jelas Eunha.

Eunha harap Taehyun memikirkan kembali perkataannya dan memilih untuk menuruti apa dimintanya karena terdiam beberapa saat. Namun, sepertinya Taehyun tetaplah Taehyun si lelaki keras kepala yang sering Eunha jitak kepalanya karena tidak menurut.

Seharusnya Taehyun berbalik badan dan pergi meninggalkan Eunha. Tapi semua itu tidak menjadi nyata karena Taehyun malah berjalan mendekat ke arah Eunha.

"Sebaiknya kamu pergi dan bukannya mendekat padaku," ucap Eunha.

Taehyun tak memperdulikan itu dan akhirnya dia sudah berhadapan dengan Eunha. Melihat Taehyun berada didepannya membuat Eunha ingin menangis. "Kamu memang keras kepala!" Seru Eunha. Ketika hendak berbalik dan pergi, Taehyun lebih dulu menahan lengannya.

"Kenapa kamu gak jitak kepalaku saja? Bukankah itu yang selalu kamu lakukan saat aku tidak menurut?" Tanya Taehyun membuka suaranya.

Eunha yang setengah berbalik badan berusaha untuk tidak menangis. Eunha menghela napas dan memandang Taehyun. "Itu dulu saat kita masih berpacaran. Sekarang kamu harus selalu ingat bahwa kita sudah putus," ucap Eunha.

"Kita? Sudah putus? Apa aku menganggap hal konyol seperti itu? Tidak. Aku masih menganggapmu pacarku sampai sekarang dan akan selamanya seperti itu."

"Cukup Taehyun. Jelas-jelas aku sudah memutuskanmu."

"Aku tidak peduli, tapi aku tau kamu masih mencintaiku. Sekarang jujur padaku, siapa menyuruhmu untuk memutuskanku?"














 Sekarang jujur padaku, siapa menyuruhmu untuk memutuskanku?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih lancar kan puasanya?
Udah bolong berapa hari nih?

😆😆😆

Klo suka bab ini, boleh kasih vote gk?

[✓] UNDER THE RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang