[1.5] ❛ tears ❜

1.2K 307 22
                                    

28 Maret 2020.

"Kamu kenapa menangis di sini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu kenapa menangis di sini?"

Eunha yang tadinya menelungkupkan kepala langsung mendongak. Dilihatnya Park Jisung yang sedang berdiri dihadapannya dengan tatapan bingung.

"Jisung..."

Eunha segera menyeka air mata dan jejaknya. Kemudian berusaha tersenyum ke arah Jisung yang kini menarik kursi didepannya dan duduk di hadapannya.

"Kamu sedang memanfaatkan perpustakaan yang sepi untuk menangis, ya?" Tebak Jisung.

Lagi-lagi, Eunha hanya tersenyum. Sebenarnya dia masih ingin menangis. Namun, mengingat ada Jisung, dia berusaha untuk menahan tangisnya itu.

Mendapat pesan dari ibu Taehyun bahwa Taehyun akan segera bertunangan membuat hati Eunha sakit. Sebenarnya dia tidak ikhlas jika Taehyun ditunangkan dengan orang lain. Tapi apa boleh buat, itu sudah menjadi keputusan orangtua Taehyun. Eunha tidak berhak membantahnya. Toh dia juga sudah memutuskan Taehyun karena permintaan dan permohonan ibu Taehyun.

"Apa yang buat kamu menangis seperti ini?" Tanya Jisung.

"Aku- aku..." Demi apapun Eunha tidak bisa mengatakan apapun saat ini. Eunha menundukkan kepalanya dan kembali menangis. Namun, tanpa suara.

Jisung yang melihat itu tentu saja panik. "Eunha, kamu jangan menangis, dong. Ini tempat sepi, kalau nanti petugas perpustakaan salah paham bagaimana?" Tanya Jisung berusaha menenangkan.

Beberapa saat kemudian, ketika Jisung hendak menyentuh bahu Eunha, tangan seseorang lebih dulu menahannya. Jisung menoleh, ditatapnya Kang Taehyun yang sedang menatap tajam dirinya.

Taehyun segera menyingkirkan tangan Jisung. "Yeo Eunha," panggil Taehyun kemudian.

Eunha yang mendengar suara Taehyun pun langsung mendongak. "Tae... Hyun..."

"Ada yang haru kita bicarakan." Taehyun menarik tangan Eunha hingga membuat gadis itu langsung beranjak dan melangkah mengikutinya.

◍◍◍

Taehyun membawa Eunha ke rooftop sekolah.

"Sekarang jujur sama aku, siapa yang nyuruh kamu mutusin aku?"

Eunha menatap Taehyun tanpa segera menjawab. Mana mungkin dia jujur jika ibu Taehyun sendiri lah yang meminta dan memohon padanya agar memutuskan Taehyun agar Taehyun bisa bertunangan dengan teman masa kecilnya, Cho Hwa Young.

"Kenapa gak menjawab?"

Eunha mengalihkan pandangannya ke arah lain. Bibirnya masih bungkam.

"Kamu gak mau jujur sama aku, ya? Oke kalau begitu. Kamu gak perlu ngasih tau karena aku sudah tau siapa orangnya."

Penuturan Taehyun membuat Eunha kembali menatap lelaki dihadapannya.

"Ibuku yang menyuruhnya, 'kan?"

Mata Eunha membulat. Taehyun sudah tau?

Apa ibunya yang memberitahu?

"Kamu..."

"Kamu mau aku tunangan sama orang lain? Sama orang yang gak aku suka?"

"Itu... Aku..."

"Sekarang bilang padaku, kamu benar-benar sudah gak cinta sama aku?"

Satu detik....

Lima detik...

Eunha masih tidak menjawab. "Jawab aku," pinta Taehyun.

Bukannya menjawab, Eunha malah menatap ke bawah. Air matanya yang sedari tadi tertahan kembali menerobos keluar. Taehyun yang melihat bahu gadis dihadapannya bergetar langsung bisa menyimpulkan bahwa Eunha sedang menangis.

Lantas, Taehyun memegang kedua bahunya.

"Eunha, katakan kalau kamu masih cinta aku."

Eunha masih menunduk dan menangis. Sudah tidak bisa berbohong lagi, Eunha pun mengangguk pelan.

Taehyun merasa senang melihat respon dari Eunha. Kedua tangan yang semula berada di bahu kini berpindah menangkup kedua pipi Eunha, membuat Eunha mendongak ke arahnya.

"Aku tau kamu masih cinta aku. Kamu harus ingat, kamu tetap akan jadi pacar aku sampai kita bisa menikah."

Eunha terus menangis tanpa suara. Hingga tangisnya itu berhenti ketika Taehyun mencium bibirnya.
















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] UNDER THE RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang