9 ¦ Mission Accomplished

35 5 2
                                    


"KITA BERHASIL !"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Hah..? "

Gua malah ga menangkap maksud ucapan kak Vano tadi. Berhasil ngapain ? Berhasil nanam padi? Menang lotre?

Setelah ditanggapi hanya dengan 'Hah' air muka kak Vano langsung berubah mejadi raut sebal dan tidak percaya. Ia menggeleng kecewa sebelum membuka mulutnya lalu pura-pura terkejut sambil menutup mulutnya dengan telapak tangan.

"B-batasha..?! Astaga naga kamu sudah lupa..? Baru aja kemaren... Tega kamu lupain tangan gua yang mengkerut?! "

Ia berbicara menggunakan aksen mbak-mbak yang diselingkuhin bak di sinetron yang pernah gua tonton di TV. Sekali lagi gua dibuat sebal oleh kelebayannya tapi juga kebingungan.

Gua mengerutkan dahi, lalu menengok ke tangan kak Vano yang kelihatannya baik-baik saja.

Sempat tambah bingung namun akhirnya mulut gua membulat dan semua ingatan tentang kejadian kemarin mendobrak masuk ke otak gua. Terutama saat ingatan tentang di pos satpam terlintas , mengingat kejadian itu rasanya tiba-tiba kayak mau diseruduk badak... Jadi deg-deg an ga jelas haha..

Tapi kembali ke detik ini, sekarang bukan waktunya untuk malu-malu sapi dan tersipu ala anak abg karena mengingat kejadian yang melibatkan doi.

Gua lantas mengangkat alis karena sudah mengerti. Tiba-tiba rasa khawatir & takut mendatangi tubuh gua. Waduh.. Maksud dari 'Berhasil' tadi itu apa?
Gua mulai membayangkan skenario dimana kak Sherly memutuskan hubungannya dengan kak Ethan lalu menemukan pacar baru. Seketika ngakak tapi ada rasa kasihan juga.

Rasa takut menyelimuti batin gua. Bener ya kata orang-orang... Penyesalan dateng belakangan...

"Berhasil gimana kak ? Emang udah putus ?"

Gua menatap kak Vano lurus, seoalah mengantisipasi jawabannya.

Yang ditanya hanya memutar matanya lalu mendecih malas.

"Gila lu.. Ya kali gegara kacang berujung putus.."
Jawab kak Vano galak seolah ga senang dengan pertanyaan gua.

Gua yang merasa disinisin hanya ber-hehe ria.

"Ya terus emang ada apa sampe-sampe kakak nganggep ini berhasil ? "
Gua kembali bertanya.. Namun dengan nada yang lebih rendah dan kecil karena beberapa siswa mulai berdatangan.

Kak Vano lagi-lagi melunakan raut mukanya, ia tiba-tiba tersenyum bak orang bodoh dan terkekeh sendiri atas pikiran di otaknya yang hanya diketahuinya dan Tuhan.
Moody sekali ya ternyata Kakak ini..

Gua menatapnya dengan tatapan aneh yang akhirnya membuat ia sadar atas kelakuannya yang abnormal. Ia kemudian berdehem kecil untuk memperbaiki suasana yang hanya gua tanggapi dengan mengatainya dalam hati.

Lalu ia menarik pelan gua ke pinggir koridor, yang membawa gua untuk melihat suasana papangan sekolah yang sepi.

"Jadii... Tadi gua mampir ke kelas Ethaan... Teruus gua liat si Ethan lagi duduk di tempatnyaa.... Sambil makan pudiing..."
Kak Vano membuka mulutnya mulai bercerita. Saat ingin melanjutkannya, ia kembali terpotong dengan senyumannya yang sedari tadi ia tahan. Gua yang melihatnya hanya menatapnya bingung.

'Emang kenapa kalau kak Ethan makan puding... Aneh ih.. '
Gua berkomen dalam hati, karena gua ga berani kalau secara langsung hehe... Nanti yang ada dilempar gua.

Selagi kak Vano sibuk haha-hihi sendiri gua membayangkan sebentar rupa kak Ethan yang sedang makan puding, yang malah membuat gua terkekeh kecil karena gua membayangkan cara makannya mirip dengan hamster.

•PHO•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang