.
.
.
.
.
Di pagi hari yang indah ini seperti biasa gua otw sekolah naik ojol.
Seusai membayar, gua lekas berjalan ke lobby sekolah sambil melihat keadaan sekitar yang masih sejuk dan tidak berkerumun.Terlepas dari kejadian kemarin yang tragis banget dan mau gua lupain tapi malah tergiang di kepala gua sampai jam 12 malam, gua merasa kalau kemarin gua cukup berani dalam berekspresi dan bercakap banyak untuk ukuran seorang siswa baru.
Tapi sekali lagi... Kejadian lebih lengkapnya selalu membuat gua malu sendiri dan mau tenggelem sehingga gua ga mau membahas lebih lanjut tentang kemarin.. Yang lalu biarkanlah berlalu ye ga..? :")
Di parkiran depan gua ga sengaja melihat Ka Vano dan seorang cewe yang kalau dari warna dasinya gua amsumsikan seangkatan sama gua, mereka lagi ngobrol diikuti dengan tawa sambil senyum ala-ala anime gitu tapi sayangnya jatohnya malah low-quality.
Kak Vano menepuk pipinya pelan seolah membelai anjing peliharaan gitu.. Astaga pagi-pagi sudah ada cobaan..
Gua jadi bingung sendiri.. dia beneran suka sama ka Sherly ga sih?
Menghiraukan pemandangan ironis yang barusan gua liat, gua langsung aja jalan menuju kelas.
Baru saja gua menjatuhkan badan gua ke kursi, eh sudah disapa dengan sahabat tercinta.
“Haaayy Nat.. Hehe.. lo udah ngerjain pr kimia belom?”
Tanya makhluk yang tak lain ialah Hana sambil senyum senyum ga jelas, hm tau ni gua.“Udah, nih”
Gua memilih ga berkata banyak lalu menyodorkan buku pr gua.“Ih tau aja deh lu hehe.. pinjem ya tar gue balikin..”
Kata Hana sambil ngacir dan buru buru nyalin tugas gua.Gua lupa ngasih tahu Hana kalau nyalin 1 nomor = traktir 1× , tapi karena pembicaraan 2 orang di depan gua yang memention 'upacara bendera', gua lekas membuka hp gua.
‘06.48’
'2 menit lagi pasti disuruh ke lapangan..'
Pikir gua dalam hati sambil membuka tas gua lagi, merogoh sana-sini mencari benda sakral.Selagi mengecek sana-sini, gua sadar kalau benda yang gua cari ga ada di tempat biasanya gua simpan.
Dan seketika panik menyapa gua.Gua kembali mengecek ke pelosok tas gua, bahkan sampai ke kantong-kantong kecilnya. Namun nihil.
Pantang menyerah, gua mengecek ulang untuk ke-2 kalinya bahkan sampai mensenter dalam tas gua.Dan ga butuh lama bagi gua untuk sadar..
Gua ternyata lupa bawa topi...
Mati guaa!! bisa bisa gue dihukum nih!?
Padahal tadi pagi gua ingat pasti sudah memasukkan topi itu..
Masih keras kepala, gua malah menginvestigasi meja sekitar gua namun tetap ga ada.
Bahkan sampai nanya ke ketua kelas untuk topi candangan ataupun topi hilang, namun tetap nihil. Di lemari kelas yang berisi barang-barang hilang tak bertuan pun ga ada.Gua tentu saja ga mungkin minjem topi ke Hana. Dikasih engga diceramahin iya. Ditambah lagi kemungkinan dia minjemin topinya itu -0 alias sama sekali ga ada.
Gua berusaha untuk ga deg-degan dan cari cara lain. Tapi meliat semua orang di kelas gua udah pada siap siap buat upacara malah bikin gua semakin panik.
Ditambah mereka semua udah pada megang topi mereka masing-masing yang pengen banget gua ambil salah 1 nya, tapi ga bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
•PHO•
Teen Fiction"Padahal.. Gua suka sama dia.. " "Sama gua juga.." "HAH ? APA?! " Berstatus sebagai siswi kelas 10 yang dikenal memiliki 'bad' first impression karena kejadian tidak menyenangkan, siapa sangka kejadian itu akan memulai kisah cinta-nya yang kusut ini...