Kamis ,14 - Juni 2019
.
.
.
.
.
.
.
.
tap tap tap
.
.
.
.
.
Gua berjalan santai menuju kelas.
Tak terasa, masa MOS sudah terlewati, dan akhirnya kita memasukki proses KBM... Huft.. Selamat datang lagi, PRTanpa sadar kaki gua sudah menempatkan gua di depan pintu kelas X-IPA 1, gua membuka pintu kelas dan memperlihatkan suasana kelas yang masih sepi dan dingin
Gua menaruh tas gua di tempat duduk dekat jendela barisan ke 3, kemudian gua duduk sambil menumpu kepala gua dengan kedua telapak tangan gua, setelah itu gua memusatkan mata ke arah asal dan mulai berpikir
'...... Hari masih berjalan.. Berarti kesepakatan kemaren bukan mimpi dong ?!' Batin gua ga percaya sambil memutar kembali kejadian kemarin di otak gua.
Di mana dia , yang ternyata namanya adalah Vano berjabat tangan dengan gua seolah telah membuat perjanjian sehidup semati dengan gua
Gua hampir ga percaya kalau gua beneran bikin kesepakatan dengan orang macam dia, penyesalan memang selalu datang belakangan ya..
Disaat gua sedang terjebak dalam pikiran kusut gua. Tiba-tiba seseorang mengetuk-ngetuk meja gua.
Otomatis gua menengok ke pelaku yang ternyata adalah Hanna yang duduk di meja depan gua sambil tersenyum jahilYap.. Untung saja di kelas ini paling tidak ada 1 orang yang gua kenal dengan baik. Paling tidak dengan begitu gua ga akan merasa terkucil
"Pagi-pagi udah bengong aja lu, eh btw gimana kemaren ? Lu ga di apa-apain kan? Masih sehat kan lu? Gua ga nyangka lu demen ama laki model begitu haha.. Tapi masi oke kan lu? Atau jangan jangan..."
Ucap Hanna dengan jurus kepo & nethink -nyaGua hanya merespon dengan berdecak dan menjitak kepalanya pelan
"Tch... Gua ga ngapa-ngapain kemaren, gausah mikir yang aneh-aneh ya lu.." Jawab gua dengan nada galak
Sementara korban jitakan gua hanya tertawa kecil sambil mengelus-elus kepalanya
"Hehe abisnya muka lu kayak abis kehilangan sesuatu yang berharga terus ujung-ujungnya nyesel.. Jadinya kan otak gua meliar.." Jelas Hanna membela dirinya
"Otak lu yang bermasalah, tong."
Sinis gua sambil mengetok keningnyaYang diketok hanya memperlihatkan muka kesalnya sambil ditaburi bumbu sok imut, membuat gua semakin jijik, dan akhirnya memutuskan untuk pergi keluar
"Dah lah gua mau ke toilet " Ucap gua sambil berdiri
"Mau ngapain ? Ikut dungs kaka"
Goda Hanna sambil menahan lengan gua genit."Mau muntah ngeliat alien nyasar di depan gua. Ga cocok lu masang muka melas, kayak mau mati tau.."
Sinis gua sambil membuat ekspresi mau muntahSedangkan Hanna hanya berdesis sambil melepaskan tangan gua
"Jorok lu ih , muntah sono ampe krempeng " Amuk Hanna sambil mendorong gua pergi
Yah.. Persahabatan kita memang begini . Hobinya nyindir, mengolok, dan mengatai satu sama lain, tapi kalau dipisahin ngakunya kangen, halah basi. Tapi itulah yang bikin gua sama Hanna 'langgeng' sampai saat ini.
Gua yang diusir Hanna pun pura-pura ngambek dan pergi keluar kelas , sekalian mencari toilet yang entah ada di mana.
Selama masa MOS sampai sekarang gua ga pernah sekalipun pergi ke toilet, alasannya simpel .. Karena gua merasa horror dengan toilet jongkok yang katanya bakal keluar hantu kalau kita kelamaan di dalamnya .
Awalnya sih gua biasa aja sampai Hanna memperkenalkan ke Hantu kertas merah-biru apalah itu , berkat jasa Hanna gua jadi ogah ke toilet dan memilih toilet rumah saja
![](https://img.wattpad.com/cover/208498476-288-k211826.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
•PHO•
Fiksi Remaja"Padahal.. Gua suka sama dia.. " "Sama gua juga.." "HAH ? APA?! " Berstatus sebagai siswi kelas 10 yang dikenal memiliki 'bad' first impression karena kejadian tidak menyenangkan, siapa sangka kejadian itu akan memulai kisah cinta-nya yang kusut ini...