Always be positif
Buat lo yang ngejar Cinta, fix kalian buang tenaga. Karna Cintakan milik Rangga.
Kalo gue sih ngejar Riana aja
~ Radit
Hari sudah pagi, semua penghuni rumah tampak sekali memperlihatkan kesibukan mereka masing-masing. Hanya seorang pemuda saja yang terlihat santai, ia terlihat tidak tertarik dengan pagi ini. Ia terlalu malas untuk menemui teman baru, suasana baru dan hal-hal baru yang lainnya.
Ia sesekali berdecak kecil, ia melihat ibunya yang tampak memilah-milah menu sarapan yang terbaik untuknya dan bekal yang cocok untuk ia makan dihari pertamanya ia menduduki bangku Sekolah Menengah Pertama.
Mungkin memang seperti itulah sifat ibu didunia, selalu berlebihan dengan semua yang berhubungan dengan anaknya.
" Mah... " wanita dengan rambut sebahu itu menoleh, menatap putranya dengan senyum mengembang. Ia berbalik menghampiri putranya yang sudah duduk di meja makan, sembari meletakan telur ceplok setengah matang dengan bentuk dan rupa yang sangat apik itu di piring yang tersedia.
" Kamu udah bangun? Mama mau bangunin kamu waktu mama udah selesai masak aja padahal. Eh kamu udah turun ke dapur duluan, ngga jadi deh. "
" Mah... "
" Kenapa sayang? Kamu mau sarapan pake apa? "
" Bukan itu Mah.. "
" Lalu? "
" Aku males sekolah Mah... "
" ..... "
Wanita yang disebut Mama oleh pemuda bernama Radit itu terdiam. Ada sedikit raut terkejut yang tergambar diwajah awet mudanya. Ia meninggalkan semua perkerjaan memasaknya untuk mendekat ketempat dimana putranya duduk.
" Kamu ada masalah? Hemm? " tanyanya dengan sesekali mengelus rambut hitam putranya.
" Radit mau home schooling aja Mah. Radit ngga mau kaya waktu itu, Radit di ikutin terus-terusan sama cewe. Radit ngga suka mereka Mah. Radit ngga bisa bebas, Radit mau ke kamar kecil aja diikutin terus. Radit risih Mah... "
Wanita itu terkekeh, bukan hal aneh sebenarnya. Ia sudah tahu semuanya mengenai anaknya disekolah, itu berkat wali kelas Radit yang selalu menceritakan padanya perkembangan Radit. Untuk perkembangan Radit di bidang akademik maupun non akademik tidak terlalu naik, juga tidak terlalu turun. Tapi untuk masalah penggemarnya sangatlah naik drastis.
" Bukannya enak yah jadi terkenal? " ucap sang Ibu menggoda.
" Engga Mah. Radit ngga seneng, tolong dong Mah. Radit mau dirumah aja sekolahnya. " pinta Radit memohon.
Sang Mama pun menggeleng tegas sebagai jawaban. " Engga. Kamu harus bisa bersosialisasi sama anak-anak seusia kamu Radit. Lagi pula bakalan ada sepupu kamu, kamu inget sama Syila kan? "
Radit mengangguk, ia masih ingat betul saudaranya yang satu itu. Dia adalah satu-satunya saudara perempuan yang melihatnya dengan tatapan standar-tanpa adanya memuja.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA MAYA
FantasyBukan hal biasa jika seorang gadis yang sudah memiliki ketergantungan dengan sesuatu yang bernama ponsel. Ponsel adalah benda canggih yang dibuat untuk orang-orang yang jauh jadi merasa dekat. Namun itu semua disalah gunakan oleh Riana, gadis mungi...