2

33 8 9
                                    

Pohon kelapa sama pohon pisang
Itu adalah

Pohon

- Riana



Hari sudah mulai gelap, namun sosok Riana masih belum terlihat oleh kedua temannya. Radit dan Syila. Mereka berdua masih sibuk untuk meminta bantuan keamanan dan mencari Riana sendiri, terakhir mereka lihat Riana adalah saat Riana memasuki kotak photobox dan mereka hanya menemukan selembar cetakan foto. Disana ada lima bagian foto yang memperlihatkan wajah narsis Riana. Satu bagian lagi hanyalah sebuah cahaya.

Waktu sudah menunjukan pukul 8 malam, mereka berdua lelah. Mereka ingin istirahat, tubuh mereka sudah lemas akibat kelelahan mencari Riana kesana-kemari. Tapi mereka tidak egois, hati mereka menuntun untuk tetap berusaha menemukan Riana.

" Adik-adik, lebih baik kalian pulang saja ke rumah masing-masing. Kami dari petugas keamanan akan berusaha untuk mencari teman adik. Dan karena peraturan hukum, kami hanya akan melapor pada polisi saat waktu sudah menunjukan 24 jam hilangnya teman adik. " Radit dan Syila mengangguk, mereka membenarkan apa yang dikatakan petugas itu.

" Kalau begitu kami pulang dulu Pak, dan tolong! Tolong temukan teman kami pak! " ucap Radit penuh Harap, setelah itu ia menuntun Syila untuk segera keluar dari gedul mall tersebut.

" Dit. " Radit menoleh pada Syila yang sekarang berada di dalam taxi bersamanya. Mereka berdua duduk di kursi belakang bersama.

" Riana marah sama gue lagi? Gara-gara gue ungkit masalahnya– " Syila mulai menangis. " Gue baru aja baikan sama dia Dit! " lanjutnya kembali.

" Bukan salah lo, lo jangan nyalahin diri lo sendiri. " ucap Radit menenangkan.

Syila mengangguk, ia berharap ini hanya mimpi saja dan sampai akhirnya Syila pun terlelap akibat kelelahan.

*****

" Dia makhluk apa si? Ko badannya banyak benjolannya si? Liat gue! Badan gue rata! " ucap salah seorang dari tiga orang yang sedang menatap seorang gadis yang sekarang tengah mengerjap-ngerjapkan matanya.

" Eh eh eh! Dia sadar dia sadar! "

" Eunggh! "

" Lo ngga papa? " Riana. Ya gadis yang sedari tadi ditatap oleh tiga orang itu adalah Riana, ia mengerjapkan matanya merasa asing.

" Lo-lo-lo semua siapa? Gue dimana? " tanyanya gemetar.

" Ya lo di hutan, coba deh lo liat sekeliling lo. Ngga mungkinkan kalo lo lagi di pantai. " jelas seorang laki-laki diantara mereka.

Riana mulai menatap sekelilingnya, hamparan pohon-pohon lebatlah yang ia lihat. Dan Riana kembali menoleh pada tiga orang didepannya. Mereka semua adalah pemuda-sangat-tampan.

" Ko gue bisa di hutan? Gue tadi tuh ada di mall. "

Mendengar penuturan dari Riana salah satu pemuda bertubuh kecil, ya jika dibandingkan dengan dua lainnya ia paling kecil. " Mall itu apa? "

Riana menganga tak percaya, di zaman yang maju ini masih banyak yang tidak tahu mall?
Apa mereka bercanda?

" Kalian ngga tau? Itu loh tempat yang rame, banyak toko-toko yang jual baju ataupun makanan. " cerocos Riana yang berusaha menjelaskan. Namun tetap saja tiga orang itu menggeleng tidak paham.

DUNIA MAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang