Empat Belas

3.2K 155 3
                                    

Sinar matahari masuk kedalam sela sela jendela,burung burung saling bersahutan memperindah paginya hari ini. Indahnya pagi ini membuat orang orang semangat untuk melakukan aktivitas di pagi hari dan kebetulan ini adalah weekend.

Di kamar Rava sedang membangunkan Agatha yang masih tertidur pulas. Rava membangunkan agatha untuk melakukan joging ke taman, namun Agatha menolaknya mentah mentah. Agatha sangat lelah, karena belakangan ini ia jarang tidur karena sering keluar malam hingga larut pagi ditambah kemarin acara pernikahannya dari pagi hingga sore. 

Menyerah sudah Rava dengan Agatha, akhirnya ia pergi joging menuju taman sendirian. Rava mengelilingi taman. Setelah merasa lelah, Rava beristirahat duduk dibangku taman. Tadi Rava sempat membeli minum karena ia tidak membawa minum dari rumah.

Saat sedang beristirahat, tiba tiba seseorang berlari kecil meghampiri Rava dan duduk disebelah Rava. Rava tau betul siapa orang itu, ia hendak bangkit namun ditahan oleh orang itu.

"Rava tunggu dulu disini, kita ngobrol ngobrol dulu" pinta orang itu

Rava menepis tangan itu dan kembali duduk.Orang itu tersenyum karena Rava mau duduk dengannya. Rava menatap malas ke depan sambil meyenderkan badannya pada bangku. Hening diantara keduanya, Rava yang merasa kesal karena waktunya terbuang sia sia akhirnya mengangkat suara. 

"Mau apa sih lo nyuruh gue duduk?" tanya Rava

"Gue mau duduk berdua sama lo" jawab orang itu

"Sorry Pril, gue harus balik ada yang nungu gue dirumah" Rava pergi meninggalkan Aprilia yang kesal dibuatnya.

Ya orang itu adalah Aprilia. Sejak kelas Rava kelas sebelas, Aprilia selalu mengejar ngejarnya. Pasti banyak yang suuka dengan Rava secara ia itu ganteng, ketos dan ketua basket juga.  Aprilia ini orangnya cukup nekat, dia bakal ngelakuin apapun yang penting apa yang dia inginkan ia gapai. 

"Pokoknya gue harus dapetn lo" batin Aprilia

***

Rava baru saja sampai rumah, baju yang Rava pakai basah oleh keringat. Rava menaiki tangga menuju kamarnya untuk mandi. Namun baru saja masuk kamar Rava sudah dikejutkan dengan Agatha yang masih tertidur pulas di kasur.

Rava melangkahkan kakinya mendekati Agatha. Rava menguncang guncangkan pelan tubuh Agatha.

"Masih ngantuk ah" ucap Agatha khas suara orang bangun tidur

"Bangunn..." Rava menarik tubuh Agatha hingga terduduk. Agatha terduduk sebentar lalu baring lagi namun  ditahan oleh Rava.

"Ngantuk Ravaa..."

"Bangun udah siang"

"Ishh.. iya iya" Agatha membuka matanya dan menatap Rava kesal.

"Aku mandi dulu sayang" ucap Rava mencium kening Agatha. Respon Agatha hanya biasa saja karena ia masih mengantuk. Rava pergi menuju kamar mandi untuk mandi.

Setelah melihat Rava masuk kamar mandi, Agatha kembali membaringkan tubuhnya dan tidur lagi. Tak lama Rava selesai mandi dan keluar dari kamar mandi. Pertama kali yang dia lihat adalah Agatha yang kembali tidur. Rava menggeleng gelengkan kepalanya.

Tiba tiba muncul ide dikepalanya. Rava mendekati Agatha dan langsung menggendongnya ala bridal syle ke kamar mandi. Agatha yang merasakan badannya melayang di udara membuka matanya dan alangkah terkejutnya kala Rava sedang menggendongnya menuju kamar mandi.

"RAVAA... TURUNIN GUE!"

Rava menurunkan Agatha kala sudah berada di dalam kamar mandi. Rava mendudukan Agatha di kloset duduk lalu pergi keluar kamar. Lagi lagi Agatha kesal dengan Rava. 

***

Agatha turun kebawah untuk melaksanakan sarapan bareng suaminya. Oh tidak! Baru saja kemarin tunangan sudah menjadi suami saja.

Agatha langsung duduk di meja makan samping Rava. Rava tersenyum melihat istrinya turun dan sarapan bersamanya.
"Pagi sayang" sapa Rava

"Sayang sayang gue gibeg juga lo"

"Ngomong apa?"

"Ngomong Lo gue" ketus agatha menekankan kata lo dan gue.

"Kayaknya aku harus buat kesepakatan"

"Ck... ribet amat lo"

"Kalau diantara kita ada yang bicara lo gue, di hukum"

"Apa hukumannya?"

"Rahasia"

"Anjir"

Agatha menyudahkan sarapannya, ia sudah tidak nafsu makan. Agatha pergi menuju kamarnya meninggalkan Rava yang masih melaksanakan sarapannya.

Agatha duduk dipinggir ranjang dan memainkan ponselnya. Tiba tiba saja ponsel dinakas berdering menandakan ada panggilan masuk. Agatha mengecek ponsel Rava, disana tertera nama Marvin. Agatha mengangkat telfonnya.

"Halo"

"Halo. Tha suami lo mana?"

"Di bawah. Kenapa?"

"Bilangin sama suami lo, sekarang pergi ke cafe biasa"

"Hm"

"Y udah jangan lama gitu"

"Iya"

"Oke"

Tut

Sambungan dimatikan sepihak oleh Marvin. Agatha turun dari kasur dan berjalan ke ruang tengah dimana Rava sedang bersantai. Agatha duduk di samping Rava.

"Tadi Marvin nelfon, katanya lo eh kamu disuruh ke cafe biasa"

"Ohh... aku pergi dulu ya sayang" Rava mencium kening Agatha lalu berdiri menuju kamarnya untuk bersiap siap.

Agatha berfikir sejenak lalu berlari menyusul Rava. Agatha melihat Rava sedang berkaca sambil menyisir rambut.

"Rava kamu kan sekarang keluar, boleh dong nanti malem aku keluar"

"gak"

"ihh... kok gitu sih, ngak adil namanya" Rava balik badan dan menoleh Agatha

"Besok itu hari senin, kamu harus sekolah" seru Rava dan pergi meninggalkan Agatha yang kesal dengannya

"oke kalau lo ngak izinin gue keluar, gue bisa keluar tanpa izin dari lo" gumam Agatha menatap tajam ke arah pintu.

***

Sampai sini dulu...
Jangan lupa vote and komen👇👇👇

My Enemy's in School [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang