Prolog

84 12 2
                                    

Biya berjalan dilorong sekolah dengan tas dipunggung nya. Sesekali Biya tersenyum ketika melewati orang yang dikenalnya.
     "Biya!" Seseorang memanggilnya.

Biya menoleh, mendapati teman-temannya yang sedang berlari kecil.
     "Kantin dulu yuk" ajak Agatha.
     "Mau ngapain?" Biya bertanya.
     "Beli sarapan, belum makan gue" Agatha menarik Biya dan Ratih untuk mengikutinya.
    
     "Yuka bukan sih?" tanya Biya sambil menunjuk cewek yang memakai tas pink. Mereka baru akan masuk ke kantin sekolah.
     "Iya kayaknya" Ratih mengikuti arah yang ditunjuk Biya.
     "Yuka!" Agatha langsung memanggil cewek itu. Benar saja, itu Yuka. Teman satu kelas Biya, sekaligus sahabatnya.
    
Yuka yang mendengar namanya dipanggil langsung menoleh, kemudian berlari mendekati mereka. Dengan senyuman khasnya, Yuka ber-tos ria dengan Biya juga yang lain.

                                 ***

Kini Biya dan ketiga temannya duduk dibangku kantin. Hanya Agatha yang membeli makan. Mereka membahas materi yang akan ada diulangan harian.
    
Yuka mengeluarkan buku biologi miliknya. Ratih menyikut lengan Biya, "Kenan tuh!" bisiknya. Biya langsung melihat ke arah pintu kantin. Biya mendapati sosok cowok jangkung yang sedang berjalan dengan temannya.
    
     "Doi gue makin hari makin ganteng" celetuk Biya.
     "Iyain aja si Biya mah" kata Agatha. Biya yang masih melihat Kenan, tiba-tiba menyadari bahwa dibelakang Kenan ada murid lain.
    
Pandangan mereka bertemu. Tidak lama lalu Biya langsung mengalihkannya. Cowok dengan hoodie abu-abu itu pernah dekat dengan Biya. Hanya teman, lalu karena sebuah masalah yang tak tahu kebenarannya  membuat mereka menjauh. Seperti orang asing.
    
Saat melihatnya Biya merasa kembali pada masa dimana mereka masih berteman.
    

GERHANBIYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang