Fotography(8)
Yuka : Guys
Yuka : Jadi nama grupnya apaan nih?Dein : Masih bingung
Ben : Kapan kita foto nih?
Biya : Sabtu ini, bisa?
Agatha : Kuy
Ratih : Hayu
Daffa : Oke
Gerhana : Mau pake baju apa?
Dein : Denim
Gerhana : Jangan lah terlalu gimana gitu
Ben : Gerah cuy
Yuka : Baju kita sehari hari aja
Gerhana : Baju tidur?
Yuka : Bukan, baju yang menggambarkan diri kita banget
Biya : Senin di umumin gitu?
Gerhana : Hah?
Dein : Maksudnya?
Biya : Katanya senin di umumin siapa aja tim-tim nya
Agatha : Iya kayaknya
Agatha : Ke rumah Biya jam berapa?Ben : 10 aja
Dein : Janji jam 10 dateng mah jam 11
Ben : Itu mah elo
Gerhana : Jam 9
Yuka : Fix
Ratih : Oke
Agatha : Oke
***
"Gerhan" panggil Biya. Ia mengumpulkan keberanian untuk memanggil Gerhana.
Gerhana hanya menoleh dengan muka bertanya.
"Alat-alat buat nanti apa aja?"
"Buat foto?"
"Iya"
"Apa ya? Oh iya, lo punya background warna putih?"
"Gak ada"
"Ya udah, nanti gue bawa."
"Oh oke, kalo gitu gue duluan" kata Biya, lalu pergi.Gerhana bukanlah tipe yang pendiem atau cool. Tapi berada didekat Biya, membuatnya canggung.
Jantung Biya benar-benar tidak terkendali. Beruntung Biya adalah orang yang tidak terlalu menampilkan rasa sukanya.
"Biya" kata Gerhana. Biya kaget bukan main, seseorang yang ia sukai memanggil namanya. Bukan alay atau lebay, tapi inilah rasanya.
"I-iya" jawab Biya, lalu menoleh.
"Ada barang yang semacam lighting? "
"Ada, cuman satu"
"Ya udah tar gue bawa"
"Oke deh" kata Biya.
'Gila, anjir gak nyangka gue! Bisa dipanggil sama doi!' batin Biya.
"Biya!" panggil Karin, lalu menarik Biya untuk mengikutinya. Biya baru ingin masuk ke kelasnya.
"Eh buset, mau dibawa kemana gue?" kata Biya.
"Manggil guru, udah bel kan tadi" kata Karin sambil menghabiskan makanannya."Emang udah bel? " tanya Biya
"Makanya jangan ngobrol sama doi mulu, gak denger kan lo"
"Hehehe, udahlah lagi seneng ini"
"Iyain aja"***
"Assalamualaikum Biyaaa!! " teriak Ratih dan Agatha dari luar.
"Wa'alaikumsalam" jawab Biya sambil membuka pintu.
"Si Yuka belum dateng? " tanya Agatha.
"Tuh dia anaknya" kata Biya sambil menunjuk dengan dagu ke arah pintu pagarnya. Sosok Yuka baru saja turun dari ojek online.
"Masuk yuk"
"Eh ada kalian, udah pada sarapan belum? Sini sarapan dulu " kata mamah Biya.
"Udah kok tan" kata mereka serempak sambil menyalimi tangan mamah Biya.
"Dek! Bawa nih cemilannya" sahut mamah Biya sambil berjalan ke dapur.
"Kalian duluan aja. Gue ngambil cemilam dulu"Biya datang membawa sebuah piring ditangan kanannya dan sebuah ponsel ditangan satunya lagi.
"Pisang goreng nih" kata Yuka.
"Ambil gih, gak usah malu malu kambing gitu" Biya mengambil sepotong pisang goreng.
"Tenang aja Bi, nanti juga abis sama Ratih"
"Elo kali" balas Ratih.Drrt..
Sebuah pesan masuk pada ponsel Biya. Ia langsung membukanya.Gerhana : Gue udah didepan rumah lo
"Cowok-cowok udah pada dateng" kata Biya sambil berlalu pergi.
"Masuk aja, sekalian sama motornya" Biya sedikit teriak.Mereka memasukkan motornya. Gerhana dengan motor KLX-nya juga barang-barang di tasnya, Dein dengan motor Ninja merahnya dan Daffa dengan motor Nmax juga Ben diboncengannya.
"Mah, ada temen-temen Biya nih" teriak Biya. Mereka masih didepan pintu.
"Oh ini, temen se-tim nya Biya" kata mamah Biya.
"Iya tante" kata Dein lalu salim diikuti yang lain.
"Masuk, masuk. Udah pada sarapan belum? " 'Nyokap gue nanya sarapan mulu. Mau jualan sarapan kali ya' pikir Biya.
"Udah tan" kata mereka hampir serempak.
***Hampir 3 jam, mereka habiskan untuk membahas photoshoot juga memasang alat-alat yang dibawa Gerhana.
"Bi! Ajak makan sini temen-temennya!" panggil mamah Biya.
"Ya udah, yuk makan dulu " kata Biya.
"Gak usah repot-repot" kata Dein.
"Gak papa. Udah biasa kalo temen-temen gue dateng pasti makan" sahut Biya
"Ayo. Udah ih gak usah malu-malu" timpal Yuka yang sudah biasa main dirumah Biya.
"Ck, Dein! Tempe gue jatoh kan! Lo sih" kata Ben saat melihat tempe nya jatuh karena tersenggol oleh Dein.
"Lah kok gue? " kata Dein gak bersalah.
"Iya elo, lo sih main masuk aja udah tau badan gede"
"Gak ngaca" balas Dein
"Dirumah orang, jangan malu-maluin ngapa" Gerhana berbisik pada Dein juga Ben.
"Udah ambil lagi aja, masih banyak" kata Biya. Dein dan Ben hanya menyengir.
Setelah selesai makan, mereka langsung memulai photoshoot.Dimulai dari Yuka dengan kaos pink dan celana kulot berwarna senada, Agatha dengan kaos yang dipadu padankan denga cardigan juga straight pants, dan Ratih dengan tunik dan jeans. Sedangkan Biya memakai kaos putih dengan bawahan jeans hitam juga sneakers putih. Tak lupa Biya juga menambahkan jaket jeans hitamnya.
"Baru sadar gue, cowoknya pada sama semua pakaiannya. Hoodie sama celana jeans" kata Agatha.
"Eh iya juga" sahut Yuka.
Gerhana, Dein, Ben juga Daffa hanya saling pandang. "Lah iya" ucap mereka berempat lalu tertawa.***
"Weh anjir, mirip banget mukanya. Kayak cewek asli" kata Biya sambik tertawa tanpa suara. Biya sedang menonton variety show idol korea. Ia bahkan hanya bersuara kecil agar tidak menganggu orang tuanya yang tertidur.
Suara notifikasi masuk membuat Biya melirik layar ponselnya.
'Siapa malem-malem begini ngirim pesan?' tanya Biya dalam hati. Lalu ia membuka pesan tersebut.Gerhana mengirim hasil editan dari photoshoot mereka tadi. Foto-foto itu membuat Biya tersenyum. Biya berhenti pada foto Gerhana. Dengan sedikit blasteran, wajah Gerhana sangat tampan pada foto ini.
Gerhana : Gimana?
Biya : Bagus
Biya : Gue juga udah ngeditBiya mengirim fotonya, Yuka, Ratih dan Agatha yang sudah diedit sedikit olehnya.
Gerhana : Hampir sama efeknya
Biya : Lah iya
Vote dan komen ya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
GERHANBIYA
Teen FictionMenyukai seseorang adalah hal biasa. Namun, bagaimana jika seseorang itu sudah memiliki pasangan. Itulah yang dialami Biya. Hanya bisa memandangnya dari jauh. Sebuah masalah yang membuat mereka menjauh. Tidak menjadi teman lagi. Ada hal yang membua...