2

35.3K 292 0
                                    

5 tahun sudah kejadian kelam itu berlalu, semenjak perpisahan menyakitkan itu, aku dan mama ku mulai menata diri untuk hidup bahagia berdua. Bi sumi sudah tidak bekerja lagi, karena kami rasa kami mampu mengurusnya berdua.
Aku dan mama ku sudah pindah keluar kota tentu saja, rumah keluarga ku dulu dijual dan hasil penjualannya dibagi secara rata dan adil.

Saat ini aku dan mama ku tinggal di rumah peninggalan nenek ku, kebetulan kakek dan nenek ku sudah tidak ada, dan semua anaknya sudah berkeluarga dan memiliki tempat tinggal sendiri, jadi tempat ini kami yang pakai, semua keluarga mama sudah setuju dan mereka sering sekali membantu masalah keuangan kita.

Mama ku sekarang bekerja sebagai seorang manager di sebuah perusahaan ternama di kotaku, kerjanya apik dan tidak suka mencari masalah, oleh karena itu mama ku sangat dipertahankan di perusahaan itu.

Bulan Mei yang lalu aku sudah lulus dari SMA ku, dan bulan depan umurku genap 19 tahun. Harusnya beberapa bulan ini aku sudah memulai semester baru untuk kuliahku, namun aku memilih untuk berusaha mencari pekerjaan dulu baru berkuliah agar aku tidak merepotkan mama. Dan ternyata mencari pekerjaan dengan modal ijazah lulusan SMA saja tidak mudah, aku frustasi karena semua tempat termasuk perusahaan mama ku menolak ku. Mama tetap memberikan semangat dan motivasi kepada ku, dia selalu mendukung apapun keputusanku, aku suka mama ku, tidak mengekang.

Hari ini aku genap berumur 19 tahun, seperti biasa, mama ku sudah siap dirumah dengan kue dihias lilin lengkap dengan kadonya menyambut kepulanganku. Aku yang sedang pusing karena tidak kunjung mendapat pekerjaan seketika senang melihat mama ku yang masih ingat padaku, walaupun akhir akhir ini ia sibuk akan pekerjaannya. Aku membuat harapan saat akan meniup lilin..

'Aku harap aku bisa mendapat pekerjaan layak secepatnya'

"Apapun yang kamu katakan, mama berharap semoga itu terkabul sayang. Selamat ulang tahun, mama sayang Ali.." ucap mama ku hangat seraya memeluk ku
"Terima kasih ma, mama selalu ada buat ali, mama selalu support ali apapun keadannya, ali sayang banget sama mama" aku berkata tanpa menatap wajah mama ku, aku terlena dengan pelukan hangat dan segala kasih sayangnya.

Setelah seminggu, aku tetap berusaha mencari pekerjaan, dan lagi lagi aku pulang tanpa hasil. Mama ku sudah biasa melihat wajah ku ditekuk kusut murung tidak karuan karena rasa kecewa ku, dia memanggil ku dan menyuruh ku untuk duduk di sofa yang berada di ruang tamu ku, tepat disebelahnya.

"Alii.. sini sayang mama mau bicara" mama membuka tangannya seperti bersiap menerima ku dalam pelukannya
"Iya ma" aku langsung duduk di sofa tersebut, dan ia merangkul pundakku sambil membelai rambut rambut ku
"Al.. sebenarnya mama sudah ingin berbicara sejak lama, tapi mama tidak tega melihat kamu. Mama sayang sama al. Al dengerin mama dulu ya, jangan dipotong" mama membuka pembicaraan yang terkesan serius ini, membuat ku merubah posisiku menjadi duduk tegak menghadap mama
"Iya ma, al dengerin" mata ku langsung terfokus pada mama
"Al inget ga masalah perceraian mama sama papa? sebenarnya bukan hanya karena papa berselingkuh, tapi sebelum papa berselingkuh mama jujur sama papa. Sebelum mama kenal papa kamu mama sudah punya pacar, kita sudah pacaran lama sekali, kurang lebih 8 tahun, namun mama tidak dapat restu dari kakek sama nenek karena mama beda agama sama dia, dengan berat hati mama harus putus sama pacar mama, dan menikah dengan papa al.."
"Ohh jadi-" aku sudah memotong kalimat mama karena kufikir dia sudah selesai
"Tunggu sayang mama belum selesai"
"Oh iya ma maaf.." aku menundukkan kepala, dan kembali mendengarkan mamaku
"Semua persiapan pernikahan mama dan papa berjalan baik sampai 2 hari sebelum mama akan menikah mama merasa mual dan tidak enak badan, dan mama menyadari bahwa mama sudah 2 bulan tidak haid.."
"Hingga akhirnya 1 hari sebelum mama menikah, mama iseng membeli test pack dan mencobanya. Dan ternyata hasilnya positif al.."
"APA?!?!" aku kaget dan mataku membelalak mendengar itu, aku sudah memikirkan hal yang tidak tidak dikepalaku
"Al mama belum selesai!" mamaku sedikit membentak karena kesal denganku yang memotong terus
"Mama positif hamil, tidak ada yang tau, mama tutupi semua rahasia ini dan 2 minggu setelah menikah dengan papa, mama diam diam ke dokter kandungan untuk memastikan. Ternyata benar saja mama sudah mengandung 2 bulan, mama membayar dokter tersebut untuk ikut berbohong pada papa dan bilang bahwa mama baru mengandung, agar papamu tau nya itu anaknya bukan anak dari mantan pacar mama" sebelum melanjutkan kalimatnya, mama ku menghembuskan nafas nya dengan kasar
"Maafkan mama al, papa itu bukan papa kandung al, papa kandung al itu om Reno, mantan pacar mama" mamaku menjelaskan semuanya agak ragu, karena ia tidak ingin basa basi namun ia tidak ingin aku sakit hati
"Jadi aku ini anak hasil kecelakaan?" tanyaku jelas tanpa keraguan, karena jujur saja aku kecewa dengan mama
"Maafkan mama al, ali tetap anak mama" tanpa menunggu jawaban dari ku, mama langsung pergi menuju kamarnya, meninggalkan aku di sofa ini dengan sejuta kebingungan akan apa yang harus aku lakukan?

Sekretaris? ⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang