12

15.6K 212 2
                                    

"Eh iya, saya sekretaris baru Mr. Warding. Maaf, saya kemari hanya ingin menanyakan seperti apa kopi yang Mr. Warding sukai"

"Selain sekretaris kamu jadi pelayan nya juga? Haha"

'Ada masalah apa sih maureen ini sama gue?' Aku hanya bisa tersenyum menanggapi nyinyiran nya, aneh sekali, baru juga bertemu dia sudah sekasar ini padaku.

"Dave suka brewed coffee, tapi jangan dibiarkan tetap pahit beri krim tapi jangan sampai terlalu manis. Kau harus bisa mengaturnya sendiri, good luck"

"Baik terima kasih Maureen, saya permisi dulu"

Dia tidak menjawab, dan hanya tersenyum simpul padaku. Apa jangan-jangan dia mencoba menipuku? Semoga saja tidak.

Aku masih memikirkan mengapa Maureen ini jutek sekali padaku, aku saja tidak mengenalnya, kita belum pernah bertemu sebelumnya, dan mengapa dia seperti itu? Ah mungkin itu memang sikapnya.

Aku pun segera menuju pantry dan membuatkan kopi untuk Mr. Warding, disana sudah tersedia brewed coffee yang dibuat dari biji kopi nya langsung, tidak menggunakan kopi kemasan. Hm, memang sangat berkelas Mr. Warding ini. Setelah membuatkan kopi, aku segera membawa nya ke lantai 11, sebenarnya aku agak takut karena pantry ini berada di lantai 1, dan akan cukup memakan waktu untuk sampai ke lantai 11, semoga saja tidak ada hal hal yang diinginkan terjadi.

Ting..

Pintu lift pun terbuka tepat di lantai 11, seperti biasa disini sangat sepi tidak ada siapapun yang berlalu lalang, aku sangat fokus memperhatikan kopi ku agar ia tidak tumpah atau menetes sedikit saja, terlalu fokus hingga..

Brukk..

Prang..

"Oh shit!! Apa apaan ini!!"

'Mati gue, bye world'

Ternyata yang ku tabrak adalah Mr. Warding, ya siapa lagi penghuni lantai ini kalau bukan dia, aku dan kolega kolega kerjanya?

"Maaf maaf pak, ya ampun, saya tidak sengaja pak" Ucapku gelagapan dan bingung harus apa. Aku hanya berputar putar, antara memungut pecahan kaca cangkir kopi nya atau berusaha membersihkan jas mahal Mr. Warding ini

"Stop" dia tampaknya kesal melihatku bergerak tidak berguna, jas nya tidak bersih, pecahan kacanya tidak rapi.

"Tinggalkan itu, kamu ikut saya" Dengan cepat dia mencengkram lenganku dan menatapku tajam.

Tidak lama setelah nya, aku ditarik dengan kasar ke dalam ruangannya, tidak cukup kasar hingga melukai lenganku, tapi cukup keras hingga membuat ku mengaduh

"Aw!!"

"Diam."

Setelah mendengar perkataannya yang sedikit membentak aku pun berusaha untuk tidak mengeluh lagi, dia tetap menarik lenganku secara paksa sampai kami berdiri tepat didepan sofa diruangannya, dan dia langsung mendorong lenganku dan membuat ku terjatuh di sofa tersebut.

Aku yang terjatuh di sofa tersebut tidak berani berdiri lagi, dan aku hanya menatapnya bingung, antara takut, merasa bersalah, dan bingung, mengapa dia membawaku kesini?

Tidak lama kemudian Mr. Warding melepas jas dan kemeja nya dihadapanku, pemandangan yang sangat indah. Awalnya aku terpukau, tapi lama lama aku tersadar dan menutup mataku.

"Maaf pak, apa yang akan bapak lakukan?" ucapku seraya bergetar ketakutan

"Buka matamu" ucapnya tegas dan menuntut

Aku pun membuka mata ku perlahan lahan, dan dia sudah berdiri dengan gagah nya dihadapanku, dan satu lagi Shirtless..

'Kontrol dirimu al, ingat dia siapa'

Sekretaris? ⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang