21

14.8K 217 4
                                    

Tunggu?
Maureen?

"James!" aku tiba tiba berhenti dan menarik tanganku, james pun ikutan berhenti karena perbuatanku.

"James, yang tadi itu maureen? Ko aku kaya pernah dengar?"

"Dia kepala produksi di perusahaanku. Aku menyuruhmu untuk menanyakan kopi kesukaanku padanya"

"OH IYA!!!!! Pantas saja mukanya familiar dan namanya pernah kudengar. Ada apa denganmu dan Maureen james?"

"Ups, sudah berapa pertanyaan kau lontarkan."

Aku hanya diam dengan ekspresi kebingungan, aku bertanya apa dia jawab apa. Melihatku kebingungan james malah mendekat mengikis jarak diantara kita.

"Kau tidur dengan ku malam ini" dia berkata sangat lembut dan tiba tiba saja mencium pipi ku

'Ah sial!! Bisa bisa nya gue lupa dia ngomong gitu' aku hanya bisa menyesali, karena biasanya orang berkata sejenis itu padaku hanya untuk ancaman, aku lupa kalau dia tidak main main.

"Sudah lupakan. Ayo ikut aku" James melihatku melotot kaget, dia hanya menarikku pergi

"Eh kita mau kemana?"

"Aku males lama lama disini"

"Iya mau kemana james?"

Tiba-tiba james berhenti membuat ku menabrak punggungnya.

"Aduh"

"Bisa tidak, 10 menit saja kamu tidak banyak bertanya?"

"Maaf james" aku hanya menunduk karena memang kuakui aku bawel sekali.

James kembali menarikku sampai ke parkiran. Disana dia menyuruhku masuk ke sebuah mobil mewah.

"Mobil siapa ini?"

"Dengar al. Cukup bertanya nya. Aku akan menjelaskan semua didalam mobil, aku tau apa yang akan kamu tanyakan"

"Oke" tanpa rasa bersalah aku masuk kedalam mobil dengan riang.

Setelah kami didalam mobil, aku masih sok polos tanpa dosa, bertanya padanya tentang penjelasannya

"Jadi gimana james?"

James mendengus kasar, dan memulai penjelasannya.

"Ini gedung milikku. Pesta tadi sebenarnya pesta kakekku, dia akan menjodohkanku dengan seseorang yang menurutnya sekasta denganku"

"Hahaha kau ini seperti pangerannya cinderella"

"Haha ya, kurang lebih seperti itu. Sebelum kau bertanya, ini mobil ku. Mobil pribadiku, aku memang memiliki beberapa kendaraan di tempat tempat milikku agar aku tidak kesulitan. Dan untuk Joe dia akan mengerti"

"Hm ribet juga ya hidup kamu" aku mengucap tanpa dosa sambil merubah pandanganku ke depan, dan memakai seat belt ku.

"Ya"

James pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, menuju jalan yang tidak kukenali.

"James ini dimana?"

James tidak menjawab.

"James mau kemana sih?"

James masih diam.

"James jawab ga!"

James tetap diam.

"James!!"
Kali ini aku menggunakan kontak fisik, aku mendorong lengannya hingga setirnya sedikit berbelok membuat mobil kami oleng.

James masih tetap diam, dia menstabilkan kendaraan dan menepikannya dipinggir jalan.

"James?"

"Aku lapar al, kamu harus temani aku makan"

Sekretaris? ⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang