18

14.4K 199 1
                                    

Karena hari ini aku tidak ada urusan apapun, aku pun bisa menikmati sore hari ku di apartemen. Tapi aku merasa butuh sedikit hiburan, mumpung besok jadwalku libur, apa salahnya aku nakal sedikit malam ini?

Aku memang belum pernah 'bermain' dengan pria manapun, bahkan Mr. Warding adalah second kiss ku, aku mendapatkan first kiss ku karena sebuah permainan bodoh saat aku SMA. Tapi aku bukan juga wanita suci yang tidak pernah pulang malam atau pun tidak pernah menginjakkan kaki nya di dunia malam, aku hanya tidak mau berlebihan saja dalam menanggapi suatu hal.

Aku pun menyiapkan diri untuk pergi ke club terdekat. Niatnya aku akan mengajak teman teman ku seperti Adel, Dimas, dan Liam. Tapi aku baru ingat, kalau aku belum mengembalikan jas dimas, lagipula aku sedang malas di hujani pertanyaan pertanyaan dari teman teman ku jadi aku akan pergi sendiri saja.

Setelah selesai berdandan, pukul 7 malam aku berangkat menuju club terdekat menggunakan taksi. Ternyata club ini cukup indah, aku belum pernah kesini sebelumnya karena aku memiliki club langgananku sendiri.

Aku hanya mau menenangkan diri, jadi aku tidak akan mengunjungi dance floor, aku mencari dimana bar nya dan langsung duduk disana setelah mendapatkan nya.

"Hai, mau minum apa?"
Sapa seorang bartender wanita disana, ia sangat ramah

"Apapun yang bisa menghilangkan stress mungkin?"

"Baik, tunggu sebentar ya"

Tidak lama kemudian dia kembali membawakan satu gelas minuman padaku, aku pun meminumnya perlahan karena ternyata kandungan alkoholnya cukup tinggi.

Saat sedang melamun sambil memutar mutarkan bibir gelas dengan jariku, seorang pria datang menegurku dengan lembut.

"Hey mbak, ngelamun aja"

'Shit ganteng juga nih'

"Ehh iya mas hehe"

"Menunggu seseorang?"

"Hmm iya mas, tapi sepertinya dia tidak datang" aku berbohong karena aku tidak mau dianggap aneh, berdandan rapi namun minum sendirian di sebuah club, seperti orang yang habis putus cinta.

"Oh seperti itu, boleh ku temani?"

"Iya mas" aku hanya tersenyum menanggapi pria genit seperti ini. Sudah biasa rasanya.

"Aku Jack, kamu?"

"Aku al" aku membalas uluran tangannya.

Lama-lama kami pun larut dalam obrolan dan semakin akrab. Jack tampaknya seorang pria baik dan tidak memiliki niat terselubung padaku, tapi tetap saja aku harus waspada, lelaki kan pintar mengelabui.

"Aku punya tantangan, bagaimana kalau kita minum sebanyak banyaknya, yang duluan teler berarti dia kalah, yang kalah akan membayar minumannya dan pemenangnya bisa mendapatkan apapun yang diinginkannya"

"Apapun?"

"Ya, apapun."

Aku menimang-nimang sejenak, memperhatikan apakah ada otak mesum dibalik tantangannya ini? Sebenarnya aku sedang tidak membutuhkan apapun, uang dan gajiku pun masih cukup untuk menghidupi ku beberapa bulan kedepan, tapi aku sedang membutuhkan kesenangan.

"For fun right? Why not?"

"Okay let's roll"

Dia pun langsung memberi kode kepada seorang bartender yang tadi juga melayani ku. Akhirnya tidak lama setelahnya minuman kami datang.

1 gelas..
3 gelas..
5 gelas..
9 gelas..

Aku pun tumbang duluan, yang berarti aku kalah. Aku tidak masalah jika harus membayar minumannya, aku lebih khawatir akan memenuhi keinginannya.

Sekretaris? ⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang