PROLOG

660 34 5
                                    

"Nama kamu Alaska, tapi kenapa nggak suka sama negara Alaska?" tanya seorang perempuan pada lelaki yang berdiri di sebelahnya.

Lelaki itu menoleh pada perempuan itu seraya mengangkat salah satu alisnya, "Lalu aku ikut bertanya, nama kamu Rintik, tapi kenapa kamu suka hujan?"

Perempuan itu menghendikkan bahunya, "Bukannya hujan itu dikatakan ada setelah berjuta-juta bahkan bermilyar-milyar rintik air yang jatuh ke bumi? Bukannya proses awalnya hujan berlangsung akan melewati rintik dari gerimis dahulu?"

"Proses! Itu kuncinya, aku juga butuh proses untuk mencintai Alaska. Mungkin awalnya aku tak menyukai Alaska, tapi dengan bantuan sang Rintik, aku bisa mencintai Alaska dengan segala keindahannya," kata lelaki itu dengan senyuman manisnya.

Perempuan itu ikut tersenyum, "Jangan berterimakasih pada sang Rintik, karena yang menambah kesan indah di Alaska adalah sang aurora," kata perempuan itu seraya menunjuk fenomena alam yang ada di depannya dengan dagunya.

"Tidak hanya itu."

"Jadi?"

"Tuhan! Terimakasih! Aku mencintai-Mu yang telah menciptakan ia, sang harmoni hidupku!" seru lelaki itu seraya merangkul sang perempuan yang kini berdiri di sampingnya.

"Tuhan! Terimakasih! Aku mencintai-Mu yang telah menciptakan ia, sang harmoni hidupku!" seru lelaki itu seraya merangkul sang perempuan yang kini berdiri di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rintik Asa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang