"Abi... Ayo kita pesta teh..." rengek gadis kecil yang memakai dress berwarna biru muda. Tangan mungilnya menarik ujung kemeja Alaska yang sedang duduk meminum kopi buatan istri tercintanya.
"Renja... Abi mau berangkat kerja dulu, Sayang... Renjana main sama Umma saja, ya? Mau main apa? Kita pesta teh? Bermain boneka barbie? Atau ingin berdandan saja?" Rintik yang mendengar rengekan buah hati keduanya itu turut memberikan pengertian.
Alaska mengangkat tubuh Renjana, lalu diletakannya di pangkuannya. "Abi mau berangkat kerja, biar Abi bisa kasih biskuit kesukaan Renjana setiap hari. Nanti setelah pulang kerja, Abi temenin Renjana main, oke?"
"Tapi Renjana maunya sekarang, Abi..." rengek gadis kecil itu lagi. Dia adalah Renjana Bintang Sanjaya, anak kedua dari Rintik Asa dan Alaska Rezvan Sanjaya.
"Kalo Renjana mau bersabar sampai nanti siang, Bang Aksa juga temenin Renjana main. Jadi gimana? Renjana mau?" sambar Aksara Barra Sanjaya, anak pertama Rintik dan Alaska.
Ia berdiri dari duduknya dan merapikan seragam merah putihnya, khas seragam sekolah dasar di Indonesia. Kemudian berjalan menuju Rintik yang berdiri di samping meja makan, lalu mengecup punggung tangan kanan milik Rintik.
"Umma... Aksa berangkat sekolah dulu, ya. Nanti Aksa janji pulang tepat waktu," ucap Aksara setelah mengecup punggung tangan Rintik..
"Iya, nak. Semoga menjadi anak yang pintar dan sholih, ya..." ucap Rintik seraya mengecup kedua pipi gembul Aksara.
Aksara berbalik, kemudian mengambil tas ranselnya dan menyandangnya. Selanjutnya ia berpamitan pada Alaska, sebelum ia keluar rumah dan berangkat sekolah dengan Pak Agus, satpam yang berjaga di depan rumah Alaska dan Rintik.
Aksara memilih berangkat dengan dibonceng Pak Agus daripada bersama dengan Alaska, karena jika memakai mobil dengan Alaska ia bisa terlambat masuk sekolah.
Bocah lelaki itu masih berumur tujuh tahun, ia kini menduduki bangku sekolah dasar kelas satu. Sedangkan Renjana berumur lima tahun, dan bersekolah di taman kanak-kanak di area komplek perumahan. Namun, hari Sabtu ini sekolah Renjana libur.
Setelah Aksara berpamitan, Alaska bangkit dari duduknya, dan berjalan keluar dari ruang makan menuju halaman depan. Lalu, menurunkan Renjana dari gendongannya setelah sampai di halaman depan. "Abi berangkat ya, Sayang... Nanti Abi pulang bawa biskuit kesukaan Renja, oke?" Renjana pun hanya mengangguk kecil sebagai jawabannya.
Rintik tersenyum tipis, ia tak menyangka bisa memiliki seorang suami yang siaga, dan dua orang buah hati menggemaskan yang selalu membuat hatinya membaik. Syukur pada Tuhan selalu ia panjatkan setiap harinya, atas anugerah yang telah diberikan-Nya.
Rintik menyerahkan tas Alaska yang ia bawa. "Aku pergi dulu, Sayang," pamit Alaska seraya mengecup puncak kepala Rintik, sedangkan Rintik mengecup punggung tangan Alaska.
"Iya, Mas. Hati-hati, ya..." balas Rintik dengan senyuman manisnya.
"Pasti. Assalamu 'alaikum!"
"Wa'alaikumussalam!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rintik Asa [COMPLETED]
Literatura Feminina|BELUM REVISI| Ini tentang Rintik Asa, seorang gadis yang menyukai alam. Karena alamlah yang membawanya menjadi seorang penulis dan karena alamlah yang membawanya menemukan jati dirinya. Menjadi dirinya sendiri merupakan hal paling indah yang pernah...