"Pak!" panggil Rintik pada Alaska yang sedang mengobrol bersama Michael. Setelah kemarin Alaska datang ke rumah Michael dengan tujuan mengkhitbah Rintik, pagi ini Alaska datang kembali, karena Rintik hanya meminta waktu semalam. Namun, Widia dan Aurora tidak ikut Alaska, mereka masih di hotel.
Alaska menoleh. "Ada apa?" tanya Alaska bingung.
"Boleh saya bicara sebentar sama Bapak?" tanya Rintik berhati-hati.
"Ehm! Kalau gitu Papi masuk sebentar ya! Kayanya tadi Mami manggil deh," kata Michael yang langsung berlalu pergi.
Rintik pun segera duduk dan menyerahkan surat dari Rain untuk Alaska yang semalam ia temukan di selipan buku Reincarnation.
Alaska mengernyit. "Ini apa?" tanya Alaska seraya menerima surat itu. Kemudian ia membuka dan membacanya.
"Itu... Sepenggal kisah Pak Alaska yang belum diselesaikan," kata Rintik seraya menggigit bibir bawahnya karena gelisah.
Alaska masih terdiam seraya membaca surat itu. Tak ada raut terkejut di wajahnya, seakan hanya ekspresi datarlah yang ia miliki.
"Ehm! Ini... Masa lalu saya," kata Alaska seraya melipat kembali surat itu. Rintik hanya diam dan menundukkan kepalanya.
"Kalau saya boleh tahu, kamu dapat dari mana?" tanya Alaska hati-hati.
"Auro pernah memberikan sebuah buku pribadi milik Kak Rain. Katanya buku itu hanya boleh diberikan pada seorang yang menurut Auro tepat. Dia juga minta saya untuk membaca buku itu," jelas Rintik sembari mengingat kembali apa yang diucapkan Aurora kala itu.
"Hanya itu?" tanya Alaska tidak yakin.
"Katanya juga bila saya sudah paham dengan isi buku itu, saya nggak boleh menjauhi seseorang, tapi saya diminta untuk membantunya bangkit," jawab Rintik setelah mengingat pesan Aurora.
"Sekarang kamu sudah paham?" tanya Alaska lagi.
Rintik mengangguk ragu. "Apakah saya salah bila saya meyakini seseorang yang dimaksud oleh Aurora adalah Pak Alaska?"
Alaska menggeleng. "Benar. Itu saya."
"Rain adalah cinta pertama saya setelah Mama. Tapi dia bukan juga sebagai cinta terakhir saya. Hari ini dia masa lalu saya, bukan lagi masa depan saya. Dan saya pun hari ini sedang mencari masa depan saya, perkara masa lalu itu tidak akan bisa diubah. Sehingga saya memutuskan untuk meninggalkannya," kata Alaska yang membuat Rintik terdiam kaku.
"Kamu sudah ada jawabannya?" tanya Alaska berhati-hati.
"Sebelum saya menjawab, saya ingin menjelaskan sedikit juga tentang masa lalu saya."
Alaska mengangguk. "Silakan!"
"Saya dulu adalah muslimah yang pernah salah. Saya dulu seorang gadis tomboi. Saya memiliki seorang sahabat laki-laki. Kami selalu bersama, kami berangkulan, dan kami pun pernah berpelukan, yang padahal dalam Islam itu dilarang. Lalu saya pun pernah memiliki rasa cinta padanya, walaupun sekarang tidak. Namun, dia tidak menyukai saya, dan dia pun meminta saya pergi dari kehidupannya. Kemudian yang akan saya tanyakan pada Bapak, apakah Bapak mau menerima diri saya ini yang merupakan pendosa?" tanya Rintik setelah menjelaskan sedikit masa lalunya.
Alaska menganggukkan kepalanya mantap. "Saya menerima semua kelebihan dan kekuranganmu. Saya juga menerima masa lalumu. Apakah kamu juga menerima semua kelebihan dan kekurangan saya? Apakah kamu juga menerima masa lalu saya? Dan apakah kamu mau menerima saya yang baru saja berhijrah dan mencoba belajar Islam lebih dalam?"
"Bismillahirrahmanirahim. Atas izin Allah, saya menerima segala kelebihan dan kekurangan Bapak. Saya menerima masa lalu Bapak, dan juga keadaan Bapak yang sekarang," jawab Rintik dengan mantap.
"Alhamdulillah!!" seru Alaska bahagia.
"Alhamdulillah!!" seru Nirmala dan Michael dari belakang Rintik. Rintik menoleh dan tersenyum tipis ketika melihat binar bahagia di kedua mata orang tuanya.
"Saya terima nikahnya dan kawinnya Rintik Asa binti Michael Leroi dengan maskawin tersebut dibayar tunai!" kata Alaska dengan lantang.
"Bagaimana para saksi? Sah?" tanya penghulu.
"Sah!!"
"Alhamdulillah!!"
"Aku pernah meminta pada Tuhan, untuk mempertemukan aku pada seorang imam yang menerimaku apa adanya, dan ia pun mampu membawaku dan juga menuntunku menuju jannah-Nya." ~ Rintik Asa.
"Aku pernah berkata bahwa hanya mencintai hujan, aku dapat mendapatkan semua yang kuinginkan. Namun, ternyata semua itu salah. Ketika aku hanya mendapatkan Rintik, aku bisa mendapatkan sebuah rasa yang berharga." ~ Alaska Rezvan Sanjaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rintik Asa [COMPLETED]
ChickLit|BELUM REVISI| Ini tentang Rintik Asa, seorang gadis yang menyukai alam. Karena alamlah yang membawanya menjadi seorang penulis dan karena alamlah yang membawanya menemukan jati dirinya. Menjadi dirinya sendiri merupakan hal paling indah yang pernah...