Halo y'all!!!👋
Balik lagi sama cerita MaGhenta😁
Maaf ya kalo ceritanya gk nyambung dan alurnya berantakan banget,hehe😅Oiya, kali ini aku upload segini dulu ya!
But abaikan..
Happy reading y'all!!💕
***
"Ummm..." Ghen kehabisan kata-kata untuk merujuk Diana pulang bareng. Batu banget sih nih cewek, untung sayang gumam Ghen.
Tiba-tiba dari arah dalam sekolah, Sauzen keluar untuk membeli sesuatu di mini market. Diana menghampiri untuk minta pulang bareng. Tapi, Sauzen menolak karena ia juga bekerja sama dengan Ghen yang ingin PDKT dengan Diana.
"Sauzen!!! Diana boleh ikut pulang bareng you gk?" tanya Diana dengan tatapan memohon.
"eh, Diana... sorry gw gk bisa, Na..."
"lho... kenapa??"
" emm,, hari ini Sauzen ada latihan cheers. Te.. Terus, nanti Sauzen mau ada acara keluraga di Tanggerang, Na... sorry ya" Diana tertunduk agak kecewa.
"Nahhh.... Makannya bareng gw aja yok!" Ujar Ghen sembari merangkul pundak Diana yang membuatnya reflek menyiku perut Ghen.
"aduhhh... nah, gitu dong marah. Gk murung terus, kan cantik" ledekan Ghen dibalas oleh pelototan Diana.
"heheh,, bener tuh. Bareng sama Ghen aja ya!" ucap Sauzen sembari terkekeh.
"Ah... yaudah deh, makasih ya Sauzen. Ayo Ghenong!!" Diana menjauh dari Sauzen dan menarik baju Ghen untuk segera bangun dan pulang.
"Whatt?!! Ghenong? Apetuh? Penasaran eykeu" ucapan Ghen membuat Diana sedikit tertawa dan merasa jijik.
"Ghen J.E.N.O.N.G... Jenong!!" mereka sama-sama tertawa mendengar jokes Diana.
"Dah yok ah.. me mau rebahan di kasur lebih lama"
"Lah ayok" Ghen segera bangun dan menuju mobil. Mereka segera jalan menuju rumah Diana.
Diperjalanan, Ghen menanyakan apa yang terjadi dengan Diana tadi. Ia masih penasaran dengan penyebab Diana menangis.
"Emm,,, Na..."
"hmm?"
"G..gua mau nanya... Ta-" ucapan Ghen terputus dengan ucapan Diana.
"Eh tunggu... belok deh"
"Lah mau ngapain ke kuburan?"
"Diana boleh gk minta tolong Ghen nganterin ke kuburan bunda?" lirih Diana dengan tatapan sendu.
Ghen agak kaget dengan permintaan Diana. Hatinya mendadak kasihan melihat Diana. Ia sangat tak tega jika menolaknya.
"Emm,, boleh deh"
Mobil mereka belok ke sebuah komplek pemakaman elite dan mencari blok kuburan bunda Diana. Lalu Diana menunjuk sebuah makam yang tanahnya masih basah dan banyak bunga yang diletakkan disana dengan foto cantik bunda. Ghen rasanya ingin nangis disana, tetapi ia melihat Diana tegar sembari menahan air mata.
"Bunda... ini Diana. Aku Dateng mau ngasih ini ke bunda, oh iya... Diana Dateng sama temen Diana, kak Ghen namanya. Dia baik banget mau nganterin Diana pulang. Maaf ya bunda, seminggu kemarin Diana gk masuk sekolah... Diana masih sedih, karena bunda tinggalin Diana" lirih Diana panjang lebar sembari terisak.
Melihat Diana menangis, Ghen menempatkan kepala Diana di bahunya. Sesekali ia mengelus-elus rambut Diana yang lembut itu. Di dalam hati ia juga ikut berdoa untuk bunda Diana. Tak terasa sudah hampir 1 jam mereka disana. Diana pun mengakhiri perjumpaan nya dengan bunda.
YOU ARE READING
MaGhenta: Please, Still Be Mine
Teen FictionSinopsis MaGhenta sangatlah berarti bagi Diana. Awalnya ia menelantarkannya dan enggan menerimanya. Makin kesini hatinya makin erat dengannya. Tanpa diduga kesialan datang menimpa. Membuat Diana hampir kehilangan MaGhenta-nya. Akankah Diana menjaga...