Hello y'all!! 💕
Jumpa lagi kita dengan kelanjutan chapter sebelumnya dari cerita MaGhenta 😁
Dahlah, daripada lama² mending langsung cus ke ceritanya,,,
Happy reading y'all!!🤗✨
***
"Ehh... Kok Lo disini??!!"
Diana terkejut melihat Frasya berdiri di dekat rak sembari memilah milih aksesoris kucing. Ia juga melihat Manda disana tetapi sepertinya ia tak melihat Diana dan Ghen.
"Eh, Lo disini? Ngapain?? Ohh mau vaksin ya??" Tanya Frasya sembari melirik Pico.
"I... Iyanih, kalo kk ngapain?? Ma... Manda juga disini ya??" Diana masih terkejut kaku.
Disisi lain ia ingin menjelaskan yang sebenarnya, tetapi ia juga malas sekali bertemu dengan Manda.
Frasya yang mengetahui gerak-gerik Diana yang terlihat panik mencoba untuk memberitahunya agar tak perlu khawatir. Ia juga tak mau direpotkan oleh Manda jika mereka bertemu. Pasti Manda bakal ngerengek Mulu Ama gw kalo ngeliat Diana Ama Ghen - batin Frasya
"Dah Lo gausah khawatir,, gw gk bakal ngasih tau Manda kok.. lagian males juga gw dengerin curhatan gadanta dari dia kalo ngeliat kalian... langsung aja sana ke ruang dokternya, ntar Manda gw yang urusin" ucap Frasya.
Muka Diana sumringah dan sangat bersemangat. Ia sampai lupa jika ia harus senyap jika tidak ingin ketahuan oleh Manda.
"Makasih ya kak... Sumpah baik bangett!!" Diana langsung mengendap menuju ruang dokter bersama Ghen.
~~~
"Wahhh... Anabulnya sehat banget nih, gembul badannya... Pasti makannya banyak yaa, hehe" ucap dokter sehabis memeriksa Pico.
"Hehe iya nih dokter, sama kayak yang punya" ledekan Ghen membuat Diana reflek mencubitnya.
Saat Diana hendak keluar dari ruang dokter, Diana melihat Frasya dan Manda masih berdebat disana. Terdengar Manda masih mau memilih baju untuk kucingnya tetapi Frasya mendesaknya untuk pulang.
"Aelah ayo pulang... dah 2 jam lu milih² gk ada yang lu suka apa?? Bokap gw ntar nyariin!!" Rengek Frasya.
"Ntar dulu Napa Sya,,, gw masih mau milih baju yang bagus buat camii. Lagian ini kan juga masih pagi"
Frasya terus meminta Manda untuk segera pulang dengan segala alasan. Tetapi Manda terus menolak dan tetap diam sembari memilih baju kucing yang bagus.
Melihat pemandangan tersebut, Diana mulai panik. Ia bingung bagaimana caranya keluar dari tempat itu tanpa ketahuan oleh Manda.
Untungnya Pico melompat dari gendongan Diana menuju ke meja dokter. Diana sedikit lega karena ada alasan untuk lebih lama di ruangan tersebut sembari menunggu Frasya berhasil membujuk Manda pulang.
Sudah hampir 1 jam Pico bermain bersama dokter. Diana penasaran apakah Manda sudah pulang atau belum. Ia pun mengintip keluar.
"Weh, dah aman nihh... Ghen pulang yok!!"
"Eh emang dah aman??"
"Udah"
Diana dengan lenggang keluar ruang dokter sembari membawa Pico ditangannya. Ghen juga berjalan mengikuti Diana sembari melihat sana-sini.
Saat tengah santai berjalan menuju keluar petshop, mereka dikejutkan oleh Manda yang tiba-tiba muncul dihadapan mereka. Ocehan panjang dari Manda pun tak terhindari.
![](https://img.wattpad.com/cover/224879557-288-k777765.jpg)
YOU ARE READING
MaGhenta: Please, Still Be Mine
Fiksi RemajaSinopsis MaGhenta sangatlah berarti bagi Diana. Awalnya ia menelantarkannya dan enggan menerimanya. Makin kesini hatinya makin erat dengannya. Tanpa diduga kesialan datang menimpa. Membuat Diana hampir kehilangan MaGhenta-nya. Akankah Diana menjaga...