Halo y'all!!👋
Hari ini aku update cerita lagi, hihi...😅
Aku bakal usahain upsdate setiap hari, hwehehe...😙👌Maaf ya kalo ceritanya gk nyambung dan garing🥺
But, abaikan..
Happy reading y'all!💕
***
“Hmmm,, kok dah jam segini Diana sama Ghen blm keluar ya?” tanya Hya-nee pada dirinya.
Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Diana dan Ghen ketiduran saat menonton film tadi. Hya-nee mencari mereka dikamar.
“Lah kok gak ada? Kemana ya? Gk mungkin kan Diana ngajak Ghen ke sana?” Hya-nee berfikiran kalau mereka ada di ruang rahasia Diana. Tapi biasanya Diana tidak memberitahu ruangan tersebut ke temannya, bahkan Selena sekalipun.
“yaudah deh cari aja, siapa tau disana”
Hya-nee berjalan menuju ruang rahasia Diana. Dan benar saja, Hya-nee melihat mereka tertidur di sofa. Karena tak tega membangunkan mereka, Hya-nee memberi selimut ke mereka agar lebih nyaman.
“Heheh,, tidur ternyata… malah tv nya nyala lagi. Gapapa kali ya kalo dibiarin, kasian… besok juga pada libur kan? Yaudah deh selimutin aja” ujar Hya-nee sembari menyelimuti mereka.
~~~
“hoaaaammm…. Duh, jam berapa sekarang?” Diana mereganggkan tubuhnya dan mengucek matanya.
“Lho.. kok Ghen ada disini? Oh iya ya, kan semalem ketiduran…”
Tanpa sadar, Diana menatap wajah tampan Ghen yang tertidur. Ia terlihat sangat menikmati pemandangan didepannya. Ia tak tega jika harus membangunkannya. Ihh paansih lu Na gumam Diana.
Diana beranjak dari tempatnya hendak melakukan morning routinnya. Tetapi, bajunya tersangkut tubuh Ghen dan menatiknya ke pelukan Ghen.
“Aghhh…”
Ghen yang kaget reflek menangkap Diana. Hidung mereka saling bersentuhan, nyaris bibir tipis Diana mendarat di bibir Ghen. Mata Diana menatap tajam ke mata Ghen yang terlihat sayu karena baru bangun.
“Ehh Sorry” Diana mencoba melepaskan badannya dari Ghen. Tapi, Ghen malah menahannya agar tetap pada posisinya.
“ssstt… tunggu.. nyaman” bisik Ghen.
Diana sempat merasa nyaman dan hangat. Tetapi ia tersadar dan menyikut perut Ghen.
“aww… ganas banget sihh”
“Yeuu,, lagian… dahlah gw mau pilates dulu” Diana pergi meninggalkan Ghen.
“Ehh ikut dong!!” Ghen berlari menyusul Diana yang mulai menjauh.
Mereka barjalan keluar dari ruangan tersebut. Lalu Diana melakukan pilates yang menjadi morning routinnya itu. Ghen melihat Diana sangat lihat melakukan gerakan demi gerakan. Dah pinter, bisa bela diri, rajin, jago olahraga pula… tapi sayang gk bisa basket, hehe gumam Ghen.
“Eh Na… Gw mau pulang nih. Mau mandi, badan tamvan gw ntar busuk lagi” ujar Ghen sembari mencium bau badannya.
“helehh… mandi disini aja emg Napa sehh?? Baju? Ada gw banyak… malu? Pake kamar mandi di kamar tamu Sono!” Ghen mengangguk dan pergi ke kamar tamu untuk mandi.
“nanti bajunya gw anterin, tenang aja” Diana tersenyum jahat, sepertinya ia ingin mengerjai Ghen. Hihi, awas aja Lo nanti batin Diana.
~~~
YOU ARE READING
MaGhenta: Please, Still Be Mine
Teen FictionSinopsis MaGhenta sangatlah berarti bagi Diana. Awalnya ia menelantarkannya dan enggan menerimanya. Makin kesini hatinya makin erat dengannya. Tanpa diduga kesialan datang menimpa. Membuat Diana hampir kehilangan MaGhenta-nya. Akankah Diana menjaga...