01 Kaiyla.

928 38 2
                                    

Iyla memakan sarapannya dalam diam. Hanya ada para maid yang berlalu lalang di dekatnya. Iyla menatap miris kearah tempat duduk di depannya. Tempat adiknya. Adik yg sangat Iyla sayang sekarang telah bahagia di alam sana.

Lalu pandangannya teralih kepada bangku di sebelah kirinya tempat ibunda tercintanya. Tempat seorang yang dulu slalu membelai hangat dirinya.

Pandangannya terhenti ketempat ayahnya. Seorang ayah yang selalu melindunginya, menjaganya, menggendongnya, menyayanginya.

Semua hanya Iyla lihat dengan pandangan kosong. Andai kejadian itu tak terjadi, andai dirinya datang tepat waktu, andai ia cepet menyelamatkan keluarganya. Andai! Ia hanya berandai!.

Iyla mengedipakan matanya sekali dan terjatuhlah liquid bening dari pelupuk matanya. Dia benci masa lalu nya!!

Iyla keluar dengan langkah berat. Menaiki mobil BMW nya. Memacu dengan kecepatan di atas rata rata. Jam telah menunjukan pukul 06:45 yg artinya 15 menit lagi pelajaran akan berlangsung.

Sesampainya di depan gerbang, semua pandangan mata teralih kepada mobil yg di pakainya. Iyla tak peduli. Iyla memarkirkan mobilnya di tempat parkiran. Lalu turun seperti slow motion menjadi pusat perhatian sangat lah biasa baginya. Bahkan setiap saat seluruh pandangan mengarah kepadnya.

Iyla berjalan dengan pandangan dingin dan datar. Tanpa memerdulikan godaan adik kls dan seangkatannya. Iyla berjalan dengan langkah santai, tak menghiraukan cibiran positif dan negatif yg menghampirinya. Dya tak peduli.

Iyla terlalu fokus kedepan tanpa sadar seorang siswi menabraknya. Dan...

Brukkk

"Awsss".  ringis siswi berkaca mata dengan baju kebesarannya tengah tersungkur di sampingnya. Iyla tak goyah bahkan tak bergeser dari tempat nya berdiri.

"Ma-ma-maaf kak sa-saya g-gak sengaja".  siswi itu terbata saat Iyla menatap nya dengan tajam.

"Siapa" tanya Iyla datar tanpa nada bertanya.

Seakan mengerti siswi itupun langsung menjawab. "Saya kak yang gak sengaja beneran saya minta maaf".  ujarnya dengan nada tercekat.

Iyla mengulurkan tangan nya berniat membantu siswi yg masih tersungkur itu. Siswi itu dengan ragu menerima uluran tangan dari siswi terpandang di sekolahnya.

Banyak yg mencibir negatif siswi nerd itu yg bisa mendapatkan uluran tangan Iyla. Iyla tak peduli ia masih melanjutkan pertanyaannya.

"Siapa" tanya Iyla lagi dengan nada datar.

"Saya kak" jawab siswi itu lagi. Matanya berkaca siap menagis.

"Jujur" Iyla tau pasti siswi di depannya ini korban bullyan dari anak angkatan adik klsnya.

"yg dorong. Maju! " Iyla menekan kata terakhirnya. Iyla menatap semua siswa dan siswi di sekitarnya. Sekarang posisi Iyla di tengah.

Semua diam tak ada yg bersuara bahkan. Iyla mengehela napas jengah.

"Gue pernah bilang tentang sopan santun saat kalian masuk kesekolah ini. Gak inget?!'' tanya Iyla.

Seorang siswi yg memakai baju kekecilan serta rok sejengkal di atas lutut maju berjalan ke hadapan Iyla.

"Saya yang dorong dia" ujar adik kls itu dengan santai.

"Kamu?" tanya Iyla dingin.

Adik kls itu gugup mendengar nada bicara Iyla yg sangat dingin. "I-iya" jawabnya.

"kelas berapa? " tanya Iyla datar.

"Kelas X" jawabnya singkat.

"Kamu?" tanyanya kepada siswi berkacamata itu.

My Love Cool Girls Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang