Penyesalan yang Mendalam

72 5 0
                                    

“Nek, aku pergi keluar sebentar," ucap Esme meminta izin pada wanita tua yang sedang duduk di teras rumah.

“Ada perlu apa, Esme?" Tanyanya pada pada gadis itu.

“Aku akan mencari beberapa keperluan yang mungkin akan kubawa nanti, Nek."

“Begitu rupanya. Baiklah. Hati-hati di jalan," ucap wanita tua itu menasihati Esme.

“Tentu saja," balas Esme dengan seulas senyum.

Setelah bermapitan, gadis itu mulai melangkahkan kaki menuju pusat perbelanjaan. Wanita tua yang selalu disapa nenek oleh Esme memperhatikan gadis itu hingga ia berbaur dengan pengguna jalan lain  yang juga menyusuri jalanan kota.

“Dia tumbuh menjadi gadis yang baik dan kuat. Bukankah begitu menurutmu, Jellal?" Gumam wanita tua itu sendiri.

Wanita tua itu menghela napas, “Tapi dia selalu saja bersedih dalam kesendiriannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita tua itu menghela napas, “Tapi dia selalu saja bersedih dalam kesendiriannya. Beban yang ia pikul terlalu berat untuk gadis itu. Aku bahkan tidak mampu memikul beban itu jika aku menjadi dirinya," gumamnya lagi seraya tersenyum.

“Aku jadi teringat masa lalu. Diriku begitu jahat bukan? Maafkan aku yang membuat kalian menderita dan membenci satu sama lain," ucapnya lagi dengan raut wajah menyesal.

Wanita tua itu menghela napas sejenak. Matanya terpejam membayangkan betapa jahat dirinya dulu. Terutama pada orang-orang yang sangat Esme sayangi.

Dulu wanita itu juga membenci dirinya. Mengutuk kehidupan yang ia jalani. Kehidupan kelam yang sangat menyedihkan bagi dirinya waktu itu. Sama seperti Esme. Gadis yang memiliki paras menawan dengan senyum manis dan hati lembut  bagai malaikat.

Perbedaannya adalah jika ia melakukan segala cara untuk mengembalikan kebahagiaanya. Apapun itu akan dia lakukan. Tanpa berpikir panjang apakah itu akan merugikan orang lain. Atau menyakiti dan membuat mereka menderita. Ia tak pernah memikirkan hal itu. Yang wanita tua pikirkan saat itu hanya demi mengembalikan kebahagiaanya yang hilang dari kehidupan wanita tua itu.

 Yang wanita tua pikirkan saat itu hanya demi mengembalikan kebahagiaanya yang hilang dari kehidupan wanita tua itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fairy Tail Next Generation: The Ultimate Of Chance To Change The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang