Kepingan Memori

138 5 0
                                    

Erza keluar dari dalam kamar mandi dengan handuk yang terlilit di tubuhnya yang indah. Sesampainya di asrama ia langsung berendam di bathtub pribadinya.

“Ah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ah....nyamannya. Sudah lama aku tidak merasakannya," ucap Erza seraya membuka jendela kamarnya dan menghirup udara sore itu.

Setelahnya wanita itu duduk di meja rias dan memandangi wajahnya di cermin.

“Begitu, ya? Kau masih saja naif pada diri sendiri. Selalu ingin terlihat kuat padahal kau rapuh," gumam Erza seraya melihat pantulan dirinya.

Ia mengganti handuk yang terlilit di tubuhnya dengan pakaian kasual yang jarang ia kenakan. Jarang? Tentu saja. Ia lebih sering terlihat mengenakan armornya daripada pakaian yang banyak orang kenakan.

Aku menyembunyikan segala kelemahanku di balik baju zirah. Setidaknya aku akan terlihat kuat meskipun sebenarnya rapuh,'

 Setidaknya aku akan terlihat kuat meskipun sebenarnya rapuh,'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itulah kata-kata yang selalu ada dalam benaknya. Wanita itu selalu ingin terlihat kuat agar orang-orang percaya bahwa setidaknya ia dapat melindungi dirinya sendiri. Erza tak ingin terlihat lemah, apalagi dengan orang-orang terdekatnya.

Erza mengambil sisirnya dan menyisiri helai demi helai rambutnya. Setidaknya kegiatan menyisir rambut telah menjadi rutinitas Erza. Ia selalu tersenyum jika sedang melakukan hal itu.

Sebelumnya Erza tak pernah peduli atau merawat rambutnya seperti perempuan lain. Ia tak mau ambil pusing urusan yang berbau ini itu tentang kecantikan. Namun sepertinya ia mulai merawat rambutnya belakangan ini. Bukan tanpa alasan ia melakukan hal itu.

Menurut Lucy, Erza mulai merawat rambutnya sejak Jellal dan anggota  Crime Sorciere diberikan amnesti atau pengampunan oleh Ratu Hisui. Lucy pikir Erza akan senang mendengarnya. Namun Erza malah bersikap tidak peduli dan selalu mengalihkan pembicaraan apabila Lucy membahas tentang Jellal. Erza selalu malu-malu jika Lucy dan dirinya membahas pria itu.

 Erza selalu malu-malu jika Lucy dan dirinya membahas pria itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fairy Tail Next Generation: The Ultimate Of Chance To Change The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang