Tempat Bernaung

204 5 0
                                    

“Aku pulang", ucapku sembari melepas sepatu yang kupakai.

“Sudah sampai kau rupanya. Bagaimana hari ini?" tanya seorang nenek yang baru saja keluar dari dapur.

“...."

Aku tidak menjawab dan langsung melenggang pergi menuju kamarku.

“Ada apa dengan gadis itu?" Gumam nenek itu sembari menyapu lantai.

Sebaiknya kubiarkan dia sendiri dulu,' pikir nenek itu dalam hati.

°°°

“Apa kau menantangku, hah?" Tanya Natsu memancing perkelahian antara dirinya dan Gray.

“Oh, boleh juga, mata sipit." Tantang Gray yang tersulut emosi.

“Diam kau, celana boxer."

“Memangnya kenapa, mata sayu?"

Perseteruan pun berlanjut hingga keduanya baku hantam satu sama lain. Suasana guild pun ramai karena rutinitas mereka berdua. Ya, berkelahi menjadi rutinitas yang selalu mereka lakukan setiap hari. Tidak. Tepatnya setiap saat.

“Hajar dia, Gray. Bekukan dia dengan sihir esmu. Tunjukkan kekuatan devil slayer."

“Kalahkan Gray, Natsu. Bakarlah dengan api dragon slayermu."

“Aku bertaruh mereka seimbang. Lagi pula mereka sama-sama kuat"

“Ah....mereka tak pernah bosan rupanya."

“Itulah pria."

“Dasar bodoh,"

Tak ada yang mencoba melerai atau menghentikan aksi adu jotos kedua orang tersebut. Yang ada malah sorak sorai yang memprovokasi aksi mereka.

“Ah....guild ini tak pernah tenang rupanya dan mereka berdua selalu saja melakukan hal bodoh," ucap Lucy sembari menghela napas lelah.

“Bukankah itu hiburan tersendiri di guild ini, Lucy?" Tanya Mirajane yang sedang membuatkan pesanan.

“Setidaknya begitu," jawab Lucy seraya melangkahkan kaki menuju papan permintaan.

“Kira-kira apa pekerjaan yang akan kuambil selanjutnya, ya?" Gumam Lucy sembari melihat-lihat kertas permintaan.

“Kira-kira apa pekerjaan yang akan kuambil selanjutnya, ya?" Gumam Lucy sembari melihat-lihat kertas permintaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ini sepertinya cocok buatku." Ucap Lucy mengambil kertas permintaan itu dan menghampiri Mirajane.

“Mira, aku mengambil kertas permintaan ini," ucap Lucy sembari menyodorkannya pada Mira.

Fairy Tail Next Generation: The Ultimate Of Chance To Change The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang