Hargeon, X793
Aku menapaki jalan beraspal yang berada di tengah kota pelabuhan, Hargeon. Salah satu kota yang menjadi bagian dari Fiore. Kerajaan besar yang damai dan sejahtera. Setidaknya setelah tragedi besar setahun yang lalu. Pertempuran antara dua kubu yang menentukan hidup dan matinya umat manusia.
Tempat ini juga sempat menjadi tawanan pihak musuh, Alvarez. Namun, akhirnya kota ini berhasil dibebaskan karena kerja sama antarpenyihir Fiore yang sekuat tenaga menghancurkan kekacauan dunia yang diakibatkan oleh Zeref dan Acnologia. Sebenarnya aku tak terlalu tahu. Tidak juga. Aku hanya tidak ingin menjelaskan begitu rinci karena beberapa alasan. Nanti kalian juga akan mengetahuinya.
Lagipula sepertinya kota ini sudah berangsur pulih dari kejadian kelam itu. Bukan hanya kota ini kurasa, tetapi seluruh kota yang menjadi bagian dari Kerajaan Fiore. Hubungan diplomatik antara Fiore dan Alvarez yang sempat kacau pun kembali membaik berkat Ratu Hisui yang terus mempromosikan kerajaan ini di mata dunia.
Semilir angin sepertinya mengikuti setiap langkah kakiku menapaki tiap sudut kota. Sesekali aku menghirup napas dalam-dalam untuk merasakan kedamaian yang sepertinya hanya bersifat sementara.
‘Apa yang selanjutnya akan kau lakukan di sini?' Tanyaku pada diri sendiri.
Lalu aku melanjutkan langkah menuju salah satu restoran yang berada di antara bangunan-bangunan lainnya. Aku membuka pintu restoran dan suara lonceng pintu terdengar. Menandakan seorang pengunjung mendatangi restoran.
Aku langsung duduk di salah satu meja yang tersedia. Meja pojok yang berdekatan dengan pemandangan laut yang kurasa begitu indah dan menawan.
Tak lama seorang pelayan wanita muncul dan menyodorkanku buku menu. Aku membukanya dan membaca sekilas berbagai macam hidangan yang tertera di sana. Kebanyakan hidangan laut yang berasal dari tangkapan nelayan.
Sejujurnya aku tak terlalu lapar. Aku hanya ingin jalan-jalan saja. Namun, apa boleh buat? Aku sudah berada di sini. Sangat memalukan bukan jika aku tiba-tiba langsung pergi karena tak berminat untuk mencicipi hidangan di restoran ini. Ya, sudahlah. Aku tak ingin repot-repot menanggung malu.
“Tolong satu strawberry cake dan coklat hangat," kataku pada pelayan tersebut seraya menyerahkan kembali buku menu.
“Terima kasih atas pesanannya, Nona. Mohon tunggu sebentar," jawab pelayan itu dengan seulas senyum. Aku membalas senyumnya sebelum dia beranjak ke dapur.
Seraya menunggu pesanan datang, aku kembali mengamati lautan.
‘Justine....sedang apa kau sekarang? Aku sangat merindukanmu,' tak terasa setetes air mata membasahi pipiku.
Dengan cepat langsung kuseka air mataku yang terus berlinang dan menenangkan diri. Sebelum pintu restoran kembali terbuka.
‘Kriiing....'
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy Tail Next Generation: The Ultimate Of Chance To Change The World
FantasíaEsmeralda atau gadis yang akrab disapa Ezzie di keluarganya adalah sosok periang dan murah senyum. Ia memiliki kakak sekaligus saudara kembar yang bernama Justine. Bagi Ezzie, Justine adalah sosok yang peduli dan penuh kasih sayang. Justine sangat m...