04 - Insecurities

7K 933 323
                                    

play mulmed first because its match with what athena's feels rn👉🏻👈🏻

kindly leave your vote & comments🥺



Kalian pernah insecure ngga?

Semenjak jadi tunangan Lee Jeno, jujur aku jadi sering insecure. Padahal dulu ngga pernah.

YA GIMANA NGGA INSECURE SIH, Jeno dikelilingi oleh teman-teman ceweknya yang cantiknya pada ngga masuk akal. Contoh aja Kak Siyeon, Kak Heejin, Kak Chaeyeon, dan Kak Shuhua yang sekelas dan berteman baik dengan Jeno dari kelas 10. Maklum, sekolahku tiap naik kelas tak ada sistem rombak.

Gila, circle-nya Lee Jeno (yang cewek) itu isinya visual semua. Dan ngga cuma itu, cowok ini juga punya banyak teman cewek di luar kelas. Contohnya Kak Aisha yang menjadi partner basketnya dari awal masuk SMA, Kak Lia yang rumahnya bersebelahan dengannya, dan terakhir Kak Yiren yang digosipkan sebagai kekasih dari Zhong Chenle, otomatis cewek itu masuk circle Lee Jeno juga.

Belum selesai. Ada salah satu alumni juga yang sangat dekat dengan Lee Jeno. Waktu itu Jeno masih kelas 10 dan kakak cantik ini duduk di kelas 12. TEKTOK BGT NGGA LAKI GUE???

Kalau ngga salah namanya Kak Yeeun. Orangnya cantik, tinggi, dan tak membosankan. Aku pernah ketemu sekali saat expo kampus. Tipikal cewek enerjik dan gemesin sih, ngga kayak aku yang cenderung kalem.

Jadi, ngerti kan mengapa aku selalu insecure? Aku sudah bilang, kita itu seperti bumi dan langit. Benar-benar tidak ada yang bisa dibanggakan dari diriku. Cantik? Kata Chenle aku mirip Pipiyot si Penyihir. Tinggi? Boro-boro, aku cuma sepundaknya Kak Aisha. Asik? Hey, bahkan aku malu untuk membuka pembicaraan duluan dengan orang yang tak aku kenal.

Pertanyaannya, kenapa Lee Jeno menerima ketika diminta bertunangan denganku? Padahal kalau dilihat-lihat, Mana Dara bukan tipikal orang tua yang selalu memaksakan kehendak. Jeno bisa saja kok, untuk menolak.

"Jeno kesini lagi ngga ntar?" tanya Bang Doyoung, lagi goleran di sofa. Tapi sudah mau berdiri untuk menghampiri meja iMac-nya.

Aku mengangkat bahu. Habis sarapan tadi, Jeno langsung pamit pada kedua orang tuaku. Ketika aku antar sampai motornya, dia bilang Heejin menelefon. Katanya sih, mau kumpul untuk membahas buku tahunan.

Yasudah, ngapain juga aku tahan kan?

"Dek, bulan depan Abang mau lamar Teh Seje."

Aku melotot kaget, dih lama banget sumpah nunggu sebulan. Aku jadi Teh Seje sih, keburu belok ke Kak Kun. Malas lama-lama dengan Bang Doyoung, bacot soalnya.

"Kelamaan ih, Abang."

"Eh difikir ngga pakai persiapan apa Abang mau ngelamar?" sewot Bang Doyoung.

Aku mendecih, "Jeno aja ngelamar aku dadakan. Ngga ada bedanya aku sama tahu bulat."

"Ya kalian kan dijodohin, Abang mah ngga."

"Kok bukan Abang aja sih yang dijodohin?" protesku.

Ini namanya diskriminasi, apa jangan-jangan aku anak pungut ya?

"Wong edan, Jeno yo berbatang mosok dijodohin karo aku," umpat Bang Doyoung, kemudian menyentil jidatku.

Jidatku nyeri, mau bales pake tendangan tapi aku mager berdiri. Jadinya mulutku saja yang mewakilkan untuk misuhin Bang Doyoung.

"Mau main sama Teh Seje dong," pintaku.

Duh, Teh Seje tuh sister goals banget. Orangnya asik, humble, friendly, dan auranya positif banget. Bingung ngga kenapa dia mau-maunya sama Bang Doyoung?

fiance - lee jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang