18 - Toxic Friendship

6.8K 887 438
                                    

hai.. WKWKWK maaf telat banget update karena aku sibuk belajar buat utbk👉🏻👈🏻 btw aku pejuang '21 kok masih lama utbk-nya, tapi pengen nyicil ajaaa

siapa nih yang udah nungguin terus???

play mulmed juseyoooo biar feel nya dapet🤟🏻🤟🏻

kindly leave your vote & comments🙏🏻


UTS adalah kesempatan untukku, Ryujin, Somi, dan Chaeryeong belajar bersama. Biasanya kami berempat berkumpul di rumahku pada Jum'at malam seminggu sebelum ujian, lalu menginap sampai Minggu sore. Tapi ujung-ujungnya selalu aku yang ngajarin Ryujin, sedangkan Somi dan Chaeryeong malah nonton money heist. Terus nanti Ryujin protes kenapa ngga ajak dia nonton.

JADI SEBENERNYA BELAJAR BARENG TUH BACOT AJA.

"Kamu nanti jam lima balik lagi ke sekolah buat siaran?" tanya Jeno, cowok itu lagi ngacak rambutnya yang basah. Habis keramas.

Iya, harusnya aku ngga usah pulang karena jam lima nanti aku ada siaran konten

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iya, harusnya aku ngga usah pulang karena jam lima nanti aku ada siaran konten. Tapi, Lee Jeno lagi manja banget dan minta pulang dulu sebentar ke rumahku karena nanti malam dia akan kumpul dengan anak-anak basket. Jadi pacarannya sore ini, hehe.

"Hmm," gumamku masih duduk dan berkutat pada dirrect message di akun twitter radio pelita.

"Ck," kemudian Jeno mendecak dan mengangkat daguku hingga aku menatapnya. "Nanti dulu sibuknya ih pacaran dulu."

Aku terkekeh, lalu meletakkan kembali macbook di meja belajar sambil berdiri. Iya iya, nurut aja deh.

Kemudian dia menyodorkan handuk padaku, kode minta dikeringin rambutnya. Hadeh sama aja kaya Jisung.

Jeno duduk di tepi kasurku, sementara aku berdiri di hadapannya sambil mengusap rambutnya perlahan dengan handuk di tanganku. Lee Jeno itu rambutnya tebal, jadi perlu sedikit usaha agar rambutnya benar-benar kering setelah keramas.

"Kamu jadi temenan sama Syisi ya?" tanyanya.

"Iya. Ramah banget Kak Siyeon orangnya. Padahal mukanya judes-judes cantik," kataku menyanggupi. Jeno tersenyum tipis.

"Cantikan cewekku."

"Siapa emang ceweknya?"

"Jaemin," balas Jeno dongkol.

"Ya situ lah," lanjutnya sambil melingkarkan tangannya di pinggangku erat, agaknya membuatku menghentikan kegiatanku yang sedang mengeringkan rambutnya.

Aku tertawa pelan lalu lanjut mengeringkan rambut cowok yang sedang memejamkan matanya itu. Tapi kemudian aku mengernyit. Tumben dia kalem, ngga kayak biasanya?

"Kenapa?" tanyaku. Sadar kalau cowok ini malah diam.

"Lagi mikir aja. Bentar lagi kan aku kuliah. Kemungkinan juga ngga di Jakarta. Pasti kita LDR lagi deh. Padahal baru aja pas kamu masuk SMA kita ketemu lagi," katanya pelan terdengar seperti mengeluh.

fiance - lee jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang