12 - Radio Sekolah

5.7K 807 139
                                    

so sorryyy for the late updates. jadi aku ulang tahun tanggal 16 juni kemarin dan aku jadi sibuk duluu di dunia rl😭😭

jadiii siapa yang nungguin?????

btw boleh muter mulmed di chapter ini yaitu no longer by nct 127 karena mbak thea jadi sadgirl👉🏻👈🏻

and kindly leave your vote and comments🤩





"Kak aku insecure banget tiap liat temen-temenku."

"Mohon maap ini gue bukan mau memperburuk atau bikin lo makin down. Tapi kalau lo cuma bisa ngeluh, ngeluh, dan ngeluh terus kalau lo insecure tanpa lo membuat suatu perubahan baik untuk diri lo, yaudah. Just stay the same."

Ini sudah ketujuh kalinya aku memutar video berdurasi 15 detik dari salah satu akun instagram beauty vlogger yang lumayan terkenal di dunia beauty influencer. Aku tau dia karena kakak ini suka ninggalin komentar di postingan instagram mamaku.

Kalimatnya terus berputar di otakku. Tapi kalau lo cuma bisa ngeluh tanpa membuat suatu perubahan baik untuk diri lo, yaudah. Just stay the same.

Kalau kata Teh Seje, insecure itu wajar. Semua orang pasti punya insecure dan pernah merasa insecure. Tinggal kita sendiri yang ngatasin dengan berbagai cara.

Teh Seje cerita, dia pernah insecure sama temannya yang jadi lulusan terbaik di fakultas psikologi. Tapi kemudian Teh Seje bilang, dia akan berusaha keras menjadi lulusan terbaik juga di program magister-nya ini.

Hm.

Aku semakin yakin untuk mengumpulkan formlir pendaftaran diri untuk club radio sekolah yang ada di tanganku ini.

"Nama lo juga ada di data murid ya, The?" tanya Daehwi, dari bangku depan.

Tanpa menoleh, aku menganggukkan kepalaku. Masih sibuk nelamun dengan berbagai fikiran di otakku.

"Gue juga kedata anying. Nyalon jadi penyiar harian ajalah gue. Biar gampang tinggal nyampein titip salam sama info-info doang. Lo nyalon apa?" kebetulan Daehwi juga salah satu dari sekian banyak anak OSIS - MPK yang less activity seperti aku.

"Hngg, aku konsultasi ke Chenle dulu deh," kataku bohong. Padahal aku sudah mencalonkan diri untuk konten 'Random Talk' dan 'Your Anxiety.'

"Lo 'Music Request' ajalah enak tinggal muter lagu doang kan lo orangnya pendiem," usul Daehwi. Benar sih, memang tinggal putar lagu aja.

"Hm. Makasih sarannya," jawabku lalu berdiri meninggalkan kursi.

Jujur Daehwi memang memberikan saran yang sangat relatable dengan diriku. Tapi, radio sekolah adalah kesempatan besar untukku trying something new dan terntunya melawan insecure terbesarku. Jadi, makasih banyak Daehwi. Tapi, aku tidak ingin larut dalam insecure.

Kulangkahkan kakiku ke ruang radio yang terletak di lantai dua gedung barat. Tak jauh dari posisiku sekarang, hanya tiga menit dengan jalan kaki.

Ini masih jam pelajaran ketiga, tapi kelasku dapat jam kosong karena entahlah, guru PPKN-ku memang hanya masuk kelas empat kali selama satu semester.

Pintu berwarna hitam dengan board kayu bertuliskan 'Ruang Radio' berada tepat di depan mataku begitu aku selesai menaiki tangga. Kubuang nafasku perlahan. Dapat kurasakan tanganku yang dingin karena merasa gugup.

Ayo, Athena. Kamu bisa.

"Permisi."

"Eh, iyaaa?"

fiance - lee jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang