23. Sweetest

4.2K 601 10
                                    

Untuk chapter ini, aku sangat menyarankan untuk putar bgm

Mulmed : Hari ini,esok,dan seterusnya -OST. Heart series

•••

"Aku ingin mampir,boleh?" Jungkook menyamankan dagunya di bahu Taehyung. Menikmati semilir angin yang berhembus pelan meniup wajahnya. Jungkook sedang berada di boncengan Taehyung, memegang dengan erat samping jaket pemuda Kim.

Asal kalian tau, Taehyung merasakan ribuan euphoria memenuhi rongga dadanya. Ia bersumpah dalam hati bahwa dirinya telah jatuh telak kepada Jungkook.

"Boleh, ingin kemana?"

"Itu! Kesana!" Jungkook menunjuk ke arah tenggara,dimana terdapat kerumunan yang begitu ramai. Rupanya tengah ada festival. Terdapat banyak buku dan jajanan-jajanan kecil yang membuat Jungkook senang bukan kepalang. Matanya penuh binar,menelisik sudut demi sudut festival di jantung kota Seoul ini.

"Tae, aku ingin coba pancing ikan!"

Taehyung membulatkan matanya mendengar permintaan Jungkook. Itu kan mainan anak kecil! Apa tidak salah Jungkook menginginkan hal tersebut?

"Yang benar saja,hyung. Hahaha, jangan bercanda disini."

"Kalau tidak mau yasudah. Aku bisa sendiri!" Jungkook mendengus. Bibir bawahnya maju. Meski begitu, rasanya ingin sekali bersyukur banyak-banyak. Ini kali pertama Jungkook menginjakkan kaki di tempat seperti ini.


Tuhan, terimakasih----aku senang sekali

Taehyung mengejar Jungkook yang semakin jauh. Merangkul bahunya dan menuruti semua kemauannya. Termasuk main pancing ikan. Tak apa mendapat berbagai tatapan aneh, yang penting bisa melihat Jungkook sebegini bahagia.

•••

Hari ini kembali diawali dengan Jungkook yang memakai helm mungil milik Taehyung. Pipi tembamnya terjepit begitu lucu. Taehyung yang awalnya ingin membeli helm baru seketika mengurungkan niatnya. Melihat Jungkook seperti ini jangan sampai dilewatkan. Biar saja sebagai pencetak senyum di pagi hari. Jungkook itu manis, melebihi manisnya selai cokelat yang ia makan untuk sarapan.

"Jeon,"

"Ya?" yang dipanggil sedikit terkejut. Jungkook mendongakkan kepala,menatap wajah Taehyung yang tertutup helm sebagian. Ia bisa merasakan Taehyung mengurangi laju motornya.

"Dekatkan telingamu,aku ingin bicara, takut kau tidak dengar"

Jungkook mencebik. "Ini buktinya aku dengar, aku tidak bolot sepertimu!"

Taehyung terkekeh mendengarnya. Ia tersenyum simpul,

"Aku cinta Jeon Jungkook." Taehyung berucap pelan sekali. Ditambah lagi dengan suara kendaraan yang lalu lalang.

"Apa? Yang keras dong!"

"A-aku lapar,haha."

Jungkook diam. Dia tidak menjawab meski mendengar begitu jelas apa yang Taehyung katakan. Selama ini Jungkook sama sekali tidak membayangkan bisa sedekat ini dengan laki-laki. Manusia dengan gender yang sama dengannya. Bahkan dulu dia sering membayangkan bisa menikah dengan Jieun atau Gigi Hadid dan memiliki buah hati yang akan ia didik dengan benar. Namun semua itu tidak lagi berarti, cukup merasakan kehadiran Taehyung disisinya----Jungkook merasa tenang.

"Hyung?"

Jungkook tidak menyahut. Ia hanya memeluk perut Taehyung dengan erat. Meletakkan kepalanya di punggung kokoh itu dan tersenyum.

••••

Besok adalah ulang tahun Jungkook!

Taehyung sangat antusias. Di sekolah ia selalu tersenyum. Membayangkan rencana yang telah ia susun akan berjalan dengan lancar. Namun sayang sekali, sekarang Jungkook sedang melakukan check up lanjutan. Sehingga dia harus mengulur waktu yang tadinya siang menjadi malam hari.

Jimin yang mengetahui rencana Taehyung ikut bahagia. Ia senang melihat Taehyung begitu cerah. Meski dalam hati ia meringis pelan.

Waktu yang ditunggu tiba,tepat sabtu malam, Taehyung menjemput Jungkook dan Somi di rumah sakit. Mengantar Somi pulang sebelum izin untuk membawa Jungkook pergi sebentar. Dengan janji akan menjaga Jungkook sebaik mungkin.

Sebelum Taehyung menculik Jungkook, mereka bertiga sempat foto bersama.

Sebelum Taehyung menculik Jungkook, mereka bertiga sempat foto bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sederhana. Taehyung hanya mengajak Jungkook ke photobox di pusat kota. Sengaja ia tidak membawa Jungkook ke tempat yang muluk-muluk. Taehyung tidak ingin Jungkook kelelahan.

23.57 P.m

Setelah foto siap cetak, Taehyung mengedit dengan sentuhan bunga dan mengganti background menjadi seperti di taman sakura. Tempat impian Jungkook sewaktu kecil dulu. Hingga tepat pukul 00.00 foto telah tercetak dan berada di genggaman keduanya.

"Ini hadiah dariku, maaf hanya sekedar foto murahan. Aku janji, saat aku sudah memiliki banyak uang, aku akan mengajakmu ke tempat ini. Happy birthday,Jeon! Terimakasih telah menjadi euphoria ku dalam 4 bulan ini---- saranghae,"

Jungkook memeluk Taehyung erat. Menyembunyikan wajahnya di ceruk leher pemuda Kim. Menggumamkan banyak kata terimakasih,khusus untuk pemuda Kim di peluknya.

•••

"Gereja,Tae----"

Dalam perjalanan pulang, Jungkook meminta Taehyung untuk berhenti di gereja. Ingin mengobrol dengan Tuhan katanya. Ingin mengucapkan banyak rasa syukur atas apa yang telah ia dapat belakangan ini.

Di gereja yang sepi, Jungkook bersimpuh. Mengatupkan kedua tangan di depan dada. Menangis dengan perasaan bahagia yang membuncah.

"Tuhan, terimakasih. Kau begitu adil pada setiap makhlukmu. Aku senang sekali,Tuhan. Terimakasih karena telah melibatkan Taehyung dalam hidupku, kau memberiku kebahagiaan melalui dia----meski takdir tidak membiarkan aku untuk bersamanya" Jungkook menoleh. Memandang Taehyung yang menatap kosong kearahnya.

•••

[Fin] Remedy | tkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang