Yap, seperti yang dilan bilang tadi sore. Ia akan menginap dirumah temannya. Jadi kali ini shilla akan mengundang arsya untuk menginap dirumahnya.
Dan nonton drakor bersama. Sudah hampir 15 menit lebih shilla menunggu kehadiran sahabatnya. Benar benar bodoh. Padahal kan jarak rumah mereka tidak terlalu jauh.
Sambil terus memakan cemilan dari kulkas, dan menonton televisi yang entah cerita apa. Karena shilla tidak menyimaknya sedaritadi.
Shilla menaruh cemilan itu dengan menggebraknya. "15 menit berat badan gue naek ini! Arsya kemana sih? Lama banget anjay".
Sampai akhirnya seseorang memencet bel rumahnya. Shilla menghela nafas panjang. Akhirnya arsya datang juga.
Saat buka pintu, shilla terheran. Pasalnya, ia belum pernah melihat seseorang ini sebelumnya.
Seorang lelaki. Ya, dia adalah seorang lelaki. Dia bukan arsya yang ia harapkan. Shilla tersenyum ramah padanya.
Malam yang dingin seperti ini, adakah orang yang mengunjunginya? Ah biarlah.
"Maaf, cari siapa ya?". Tanya shilla pada seorang lelaki yang kini berdiri tepat dihadapannya.
Lelaki itu tersenyum smirk. Lalu mengulurkan tangannya kearah shilla, berniat untuk berkenalan.
"Kenalin, nama gue farhan. Gue tetangga baru lo disini, kita sebelahan". Shilla mengangguk angguk.
Farhan tersenyum. "Oh iya, gue bawa sedikit bingkisan buat lo". Farhan memberi sebuah dus kecil untuk shilla.
Awalnya shilla terdiam. Tapi ia berfikir ulang, farhan memang cukup baik. Dan sedikit tampan baginya.
Tanpa basa basi, shilla menyuruhnya masuk. Sebenarnya sih, dilan melarang tamu malam malam begini masuk kerumah. Apalagi lelaki.
Tapi biarlah, dilan pun tidak ada disini toh. Jadi biarkan farhan masuk untuk mengobrol sedikit dengan shilla. Itung itung menemani malamnya yang sunyi.
Farhan dan shilla duduk disatu sofa. Farhan menaruh dus kecil itu diatas meja. "Makasih ya". Ucap shilla.
Farhan mengangguk, ia menatap seluruh isi ruangan. Besar dan elegan. Sepertinya shilla memang keluarga yang kaya? Mungkin.
"Sepi ya?". Tanya farhan. Shilla yang baru datang dari dapur pun sedikit tertawa. "Iya, lagi pada gaada".
Farhan pun ber'oh'ria saja menanggapinya. Shilla menyodorkan teh hangat pada farhan. "Diminum".
Pukul 09:30 malam. Dan shilla menerima tamu lelaki dirumahnya? Ah yang benar saja. Bisa kena amuk dia kalau sampai dilan tahu.
"Gue cuma sebentar doang, mau ngasih ini doang. Lagian udah malem juga kan, gaenak sama yang laen". Jelas farhan.
Setelah meminum sedikit teh hangat, farhan berdiri untuk pamit. Cukup kenalan mereka hari ini.
Tetapi farhan belum mengetahui nama gadis cantik yang ada dihadapannya. "Oh iya, nama lo siapa?". Shilla yang tersadar pun buru buru menyebut namanya.
"Ashilla bellvanova laurent argarace, lo bisa panggil gue shilla". Farhan mengangguk angguk.
"Makasih ya buat teh anget nya. Gue pamit pulang dulu, masih banyak yang mau diberesin". Kini shilla yang mengangguk faham.
"Bye shil". Kata farhan sambil berjalan keluar rumah shilla. Entah apa yang merasuki shilla:v. Gadis ini sangat malu saat bertemu dengan farhan?.
Biasanya ia blak blakan didepan orang yang tidak dikenal. Tapi saat ini? Shilla sangat menjaga etikanya. Ah kenapa ini.
"Ganteng". Gumam shilla sambil tersenyum senyum sendiri.
Tetapi senyumnya pudar ketika ia tersadar dan teringat oleh sesuatu. Shilla mengehentak hentakan kakinya.
"Awas lo sya, besok disekolah kena lo sama gue! Mana ditelfon ga diangkat lagi. Dasar kutu buldog".
Setelah menggerutu, shilla pergi membawa dus kecil yang farhan berikan tadi, lalu berjalan menuju kamarnya.
《》《》《》
Shilla berjalan gontai menuju kelasnya. Ia selalu seperti ini kalau besok hari libur. Sebenarnya shilla sangat ingin bolos sekolah, tapi shilla ketua kelas. Jadi ia harus bertanggung jawab.
Sudah malas pula shilla bertemu arsya. Karena janjinya yang tidak ditepati. Argh. Sepertinya ini hari yang terlalu bosan untuk shilla jalani.
Saat masuk kelas, shilla celingak celinguk mencari seseorang. Dia tidak disana, tidak pula disini.
Akhirnya shilla bertanya pada anggi salah satu temannya. "Gi, lo ada ngeliat arsya ga hari ini?". Tanyanya.
Anggi mengangkat bahunya, pertanda tidak tahu. "Kalo ga dateng lo izinin aja dia, soalnya kemaren terakhir gue liat dia dikelas lagi nelfon, terus mukanya panik gitu".
Shilla berfikir sejenak. Apakah mungkin arsya tidak jadi datang kerumahnya karena sedang ada urusan pribadi yang lebih penting?.
"Makasih gi". Balasnya. Anggi mengangguk sebagai jawaban. Setelah itu, shilla berusaha menelfon arsya daru ponselnya.
Berkali kali shilla menelfon, tapi arsya tidak mengangkatnya. Akhirnya shilla pasrah.
Arsya tidak masuk, ia telat bangun, tidak sarapan, rumahnya sepi. Ah, lengkap sudah penderitaanmu shil.
Dengan malas shilla berjalan sendiri menuju kantin untuk mengisi perutnya yang sudah kelaparan. Sambil sibuk memainkan ponselnya.
Saking sibuknya, seseorang dari depan shilla sedang berlari, lalu tak sengaja menabrak tubuh shilla, membuat ponsel yang ia pegang terjatuh keras kelantai.
Shilla melebarkan matanya. "Gila gila gila, lee min ho gue. Oppa gue, semuanya ilang". Ia mendongak kearah seseorang yang tadi menabraknya.
1
2
3
"WOI! LO LIAT GA ADA ORANG DIDEPAN LO?! SEENAK JIDAT BANGET LARINYA!!". Kini hampir seluruh siswa siswi di koridor menatapnya.
Dafi malah berdecih. "Lagi jalan gaboleh maen handphone!". Balasnya. Shilla terdiam tak percaya.
Lelaki so kecakepan ini sudah membuat darahnya naik. Bisa bisa nya dia membuat alasan seakan akan dafi tidak bersalah.
"Liat handphone gue? Ancur! Lo wajib beli yang baru!!". Kata shilla kesal. Dafi malah tersenyum menatap wajah shilla yang kian memerah.
"Lo harus inget juga, waktu itu gue pernah like postingan lo! Jarang kan gue like postingan orang tanpa sebab? Beruntung lo". Ujarnya dengan nada santai.
Tapi shilla malah tertawa sinis. "Sorry, foto gue yang lo sukai ga berarti apa apa tuan
KAMU SEDANG MEMBACA
ASHILLA
Teen Fiction"lo gaakan pernah bisa buat ninggalin gue gitu aja! karna sekarang lo milik gue". -Dafichy nathaniel. ^^^^ "lo gaboleh pergi, kasian nanti yang punya hatinya nyariin terus". -Ashilla bellvanova. Kisah cinta anak Remaja memang asik, menyenangkan. did...