"Mana ya, duh susah banget".
Ya, disini shilla sekarang. Toko gramedia yang terletak didaerah jakarta.
Sebenarnya, tujuan shilla malam malam seperti ini hanya untuk membeli camilan di supermarket. Tapi karena ia tertarik, dan kebetulan semua novelnya sudah habis ia baca.
Jadilah shilla dan dafi kesini untuk membeli beberapa buku. Maklum lah ya, namanya juga cewek. Sekalinya nyari pasti samper berabad abad.
Dan shilla kesini bersama dafi. Tadinya ia sudah menolak untuk bonceng berduaan dengan dedemit kutub afrika ini. Tapi karna dilan, abangnya yang super duper laknat itu menyuruhnya.
Jadilah mereka berduaan sekarang. Pasti dafi bahagia tuh shopping shopping sama orang yang dia suka.
"Udah?".
Shilla yang sedang sibuk langsung menghentakan kakinya. "Ck! Lo diem bisa ga si? Cape ni gue nyarinya!".
Dafi mengeluarkan ponselnya, lalu mempotret shilla yang tadi sedang mengamuk. Dafi ini ya, benar benar usil.
"Ngambek lagi coba". Bukannya takut, dafi malah menantang shilla. Belum tahu saja dia gimana marahnya shilla.
"Diem atau..."
Dafi mengangkat sebelah alisnya. Haduh, masa tibang dafi nanyain masih lama aja sampe harus putus sih resikonya?.
Nanti dafi nilai shilla cewek anti cowok gimana? Yang sekalinya ngebantah langsung diputusin. Ogah banget.
"Atau gue diputusin? Hm?". Tanya dafi sambil mengantongkan ponselnya ke dalam kantong celana.
Haduh mampus deh.
Shilla menarik nafasnya perlahan, lalu membuangnya. "Gue lagi nyari buku yang belum gue baca! Kalau lo kelamaan nunggu, yaudah balik aja sana! Gue gapeduli! Dikira gue butuh sama lo? Cih, ogah ya".
Dafi tertawa sejenak, membuat shilla benar benar cukup naik darah.
Sabar ya darah, nanti kita omel dia bareng bareng.
"Gabutuh gue? Serius? Balikin sini handphonenya". Ucap dafi sambil mengulurkan tangannya.
Yuk darah, kita serang bareng bareng iblisnya.
"Lo kira gue ga mampu beli handphone murahan ini? Sorry ya! Bahkan tujuh handphone kaya gini bisa gue beli! Gue bener bener gaakan butuhin lo! Lagian juga lo ngapain sih? Tiba tiba dateng sama gue gitu aja, so akrab. Ngaku ngaku pacar gue, maksud lo apa? Biar gue gapernah punya cowok lagi gitu selain lo?. Lo tuh ya bener bener, cape gue ngurusin lo tiap tiap saat. Jangan harap gue bisa bales cinta lo! Gue gaakan pernah ya suka sama lo, apalagi sampe ke jenjang pernikahan, punya anak. Geli gue!". Jelasnya.
Sret.
Dafi menarik ponsel shilla yang kini sedang ia genggam. Apa? Dafi benar benar mengambilnya?.
"Pulang atau gue tinggal?".
Shilla mengepalkan tangannya. Siapa dia? Enak banget nyuruh nyuruh pulang. Shilla harus tunjukan pada dafi kalau ia benar benar tidak akan butuh sosoknya.
"Tinggal! Udah sana, tinggalin gue!". Kata shilla sambil sedikit mendorong punggung dafi. Menyuruhnya pergi.
Tanpa babibu. Dafi pergi sambil menaruh ponsel shilla dikantong jaketnya. Apakah dafi benar benar pergi? Ini kan sudah malam.
Masa sih shilla pulang sendiri? Kan serem. Tapi gapapa, shilla kan tidak butuh sosok jelmaan manusia itu.
Setelah beberapa menit, akhirnya shilla mendapatkan 3 buku novel yang belum ia baca.
Shilla membawanya kekasir lalu memberikan uangnya. "Mba shilla?". Kata tukang kasir.
Shilla mengernyit, bagaimana ia tahu nama dirinya?. "Iya".
Kasir itu tersenyum sambil menyodorkan 3 buah novelnya pada shilla. "Gausah mba, tadi sudah dibayar sama mas tampan".
Shilla lagi lagi terheran, kini dengan diiringi menahan tawanya. "Mas tampan?".
"Iya, yang pake jaket item. Kata mas nya namanya mas tampan".
Yakin. Itu pasti dafi, shilla benar benae ingin tertawa lepas sekarang. Mana ada nama tampan? Hanya dafi yang bisa seperti ini.
"Yaudah, makasih ya mba". Tukang kasir itu pun mengangguk sambil tersenyum ramah.
Shilla berjalan keluar, tetapi sebelumnya ia sempat mengeluarkan ponselnya lalu membuka roomchat dafi.
Manusia setengah iblis-!
Thanks ud dbyarin-
Pdhal gue bisa sndri!-Tanpa menunggu untuk membalas, shilla kembali memasukan ponselnya kedalam kantung.
Gelap, bagaimana caranya ia pulang? Masa shilla harus berjalan sendiri untuk pulang kerumahnya?.
Sial, dafi benar benar sudah pergi dari toko gramedia. Benar benar tidak tahu kondisi. Dasar cowo gapeka!.
Dasar darah! Bikin dafi marah kan!
Tiba tiba ponselnya berdering. Pasti dilan sudah menanyakan keberadaannya daritadi. Dengan segera shilla mengangkatnya.
"Halo, iya bang sebentar. Gue lagi mau pulang nih tungguin aja".
"Butuh tumpangan?".
Shilla membulatkan matanya. Ia kembali melihat nama yang sedang ia telfon sekarang.
Manusia setengah iblis-!
"Dafi?". Katanya tak percaya.
"Gausah seneng gitu, gue diluar deket jalan. Cepet kesini".
"Gamau! Jauh banget ah males gue".
"Pacar gue manja".
Tut..
Saat sudah dimatikan, seseorang datang dari arah belakang lalu merangkul tubuh shilla yang lebih pendek darinya.
Shilla menatap lelaki yang merangkulnya. Bibirnya terangkat untuk tersenyum.
"Nanti kalo udah nikah jangan manja, kan gue harus kerja".
Lagi lagi dafi datang dari arah belakang sambil merangkulnya. Membawanya pergi menuju parkiran.
Shilla sedikit terkejut dengan kehadiran dafi. Sekarang, ia benar benar membuat moodnya sedikit lebih tenang.
Ternyata dafi memang bisa membuat shilla tersenyum. Walapun hanya hari ini, tapi ini bener bener senyum banget sih.
Shilla fikir dafi akan meninggalkannya begitu saja tanpa tahu keadaan. Tapi sekarang? Dafi datang untuknya.
Shilla harap, dafi tidak terus membuatnya kesal.
^^^^^^^^^^
Finish.
Idi, dikit mulu up nya wkwk.-gais, jadi aku cuma mau bilang sama kalian. Please lah ya, hargai author.
-jangan cuma baca baca aja.
-author berasa nulis cerita, tapi gaada yang baca. Hehe.
-jadi author minta tolong, cuma mau minta vote sama coment cerita aku doang, apa susahnya?.
-biar makin semangat gitu.
-jadi akunya juga males buat bikinnya'Tapi tapi makasi juga buat yg uda vote yaw. Aku hargain banget hehe'.
Gomawo.

KAMU SEDANG MEMBACA
ASHILLA
Fiksi Remaja"lo gaakan pernah bisa buat ninggalin gue gitu aja! karna sekarang lo milik gue". -Dafichy nathaniel. ^^^^ "lo gaboleh pergi, kasian nanti yang punya hatinya nyariin terus". -Ashilla bellvanova. Kisah cinta anak Remaja memang asik, menyenangkan. did...