Kini makanan arsya sudah ludes habis. Ia kekenyangan sekarang. Arsya melihat wajah shilla yang berubah.
"Lo kenapa shil?". Tanya arsya. Sedangkan shilla masih terus memegangi perutnya, kini ponselnya ia taruh di meja.
"Sakit perut". Jawabnya dengan nada memelas. Arsya langsung tertawa terbahak bahak. "Muka lo kaya orang naber". Ucap arsya dengan suara yang keras.
Kini dafi cees dan beberapa siswa dikantin melirik kearah mereka. Arsya dan shilla menjadi pusat perhatian saat ini. Shilla yang melihatnya langsung menabok pipi arsya karena sudah terlanjur malu.
"Bisa ga sih congor lo ga kaya toa? Malu gue sya!". Arsya hanya memegangi pipinya yang tidak merah sama sekali. Pasalnya, shilla hanya asal menabok pipinya.
Shilla tersenyum sambil mengangguk angguk kearah siswa siswi yang sedang melihat kejadian bodoh ini.
Kini para siswa siswi kantin kembali pada kegiatannya masing masing. Shilla menengok kearah arsya sambil menatapnya tajam. "Gue mau ke toilet!". Arsya mengangguk.
"Kalo lama gue tinggal lo!". Shilla menoleh sambil mengangguk. "Sekalian jagain handphone gue ya". Ucapnya. Arsya mengacungkan jempolnya. "Beres".
Shilla berlari tak karuan keluar dari kantin karena isi perutnya yang sudah menggejolak ingin keluar.
Sedangkan Arsya masih tertawa dengan kelakuan shilla yang berlari tak karuan. Arsya termenung. Ia bosan.
Sedikit sedikit ia melirik kearah ponsel shilla yang tergeletak tanpa ada yang memainkannya di meja.
Arsya memastikan bahwa shilla masih lama untuk kekantin kembali menemuinya. Iseng iseng arsya mengambil ponsel shilla yang besar.
Memang sudah biasa arsya membajak ponsel shilla. Bahkan hanya arsya yang tahu pin atau kode pengaman ponsel shilla. Jadi, ia tidak perlu susah susah untuk membukanya.
"Tinggal buka". Gumamnya.
Arsya melihat lihat beranda shilla, lalu memencet suatu aplikasi. Ya, instagram. Arsya diam diam akan membajak ponsel shilla untuk menyukai postingan terbarunya.
Namun belum ia mencarinya, sebuah notifikasi dari instagram muncul. Dengan segera arsya melihatnya. Ia terkejut setengah mati.
Rasanya ini seperti tidak mungkin. Bukan karena actor korea itu yang menyukai fotonya. Tapi baru saja dafi menyukai postingan arsya.
Arsya menutup mulutnya. Ia benar benar tidak percaya. Selama ini arsya berharap dafi menyukai postingannya. Tapi mengapa malah shilla yang di sukai?.
"DUARR!!". Sontak arsya menjatuhkan ponsel shilla keatas meja. Untung saja handphone nya tahan banting.
Shilla tertawa terbahak bahak. Sedangkan arsya kini menatapnya geram. "SHILLA! KAGET TAU".
Ya, shilla sangat cepat didalam toilet. Entah dia hanya mencuci muka, atau menggosok gigi mungkin? Yang pasti shilla sangat cepat kembali dari toilet.
Arsya melipat kedua tangannya di dada. "Cepet banget BAB nya". Kata Arsya. Shilla kembali duduk sampai tawanya mereda. "Gajadi, udah ga sakit perut lagi. Lagian lo ngapain sih oprek handphone gue?".
Shilla kembali mengambil ponselnya yang tadi terjatuh. "Gue kesel sama lo shil! Si dafi kenapa menyukai postingan lo sih? Padahal kan dia ga follow ig lo!".
Shilla kembali acuh. "Au, kagum kali dia sama gue". Ceplosnya asal. Arsya berdiri dengan tangan yang masih terlipat di dada.
"Yu ah, gue udah kenyang". Ucap arsya pada shilla. Shilla pun ikut berdiri, saat ingin jalan berdampingan arsya malah berjalan lebih dulu dari shilla.

KAMU SEDANG MEMBACA
ASHILLA
Fiksi Remaja"lo gaakan pernah bisa buat ninggalin gue gitu aja! karna sekarang lo milik gue". -Dafichy nathaniel. ^^^^ "lo gaboleh pergi, kasian nanti yang punya hatinya nyariin terus". -Ashilla bellvanova. Kisah cinta anak Remaja memang asik, menyenangkan. did...