Part 04- Kacau.

15 6 0
                                    

Setelah kejadian tadi di koridor, shilla sudah malas melakukan apa apa. Ia sudah pasrah dengan hari ini.

Gue kenapa sial banget sih yaampun! Batinnya terus merutuki dirinya.

Sudah ponsel shilla hancur, dafi mengada ngada bahwa shilla adalah pacarnya, dimarahin guru karena telat masuk sekolah.

Sudah cukup satu hari ini. Tidak boleh ada part yang diulangi lagi, kecuali saat shilla mengancingi seragam dafi yang sedikit terbuka. Haha.

"Itu semua garagara tuh cowo gila, apa apaansi dia kaya jagoan banget? Gaada ahlak banget yaampun". Omelnya lagi.

Kini shilla pulang tanpa membawa ponsel. Bagaimana shilla bisa tahu kalau dilan akan menjemputnya? Handphone nya saja rusak.

Hampir 10 menit shilla menunggu kehadiran abangnya. Tak kunjung datang juga? Apa apaan ini? Jangan sampai dilan tidak bisa menjemputnya.

Kini para murid murid pun sudah banyak yang pulang. Hanya tinggal beberapa yang masih disekolah.

"Sampe kapan mau nunggu? Yakin gamau balik sama gue?". Tanya lelaki itu pada shilla.

Shilla mendongak, dan ternyata sosok lelaki itu adalah dafi lagi. Shilla menghentak hentakkan kakinya.

"Lo bisa ga sih pergi dari hidup gue? Kalo gabisa, gue yang bakal pergi dari hidup lo! Gue kesel banget sama lo! Ah".

Dafi tersenyum sambil mengunyah permen karet bubble gum nya. "Lo gaakan pernah bisa buat ninggalin gue gitu aja! Karena sekarang lo milik gue".

Shilla menggeleng geleng tak percaya. "Milik lo apaan! Gue gapernah ya jadi milik lo, dan gue gapernah setuju kalau lo jadi milik gue dan gue jadi milik lo!".

Dafi terdiam, menatapnya datar. "Karena besok, lo bakal jadi tunangan gue". Kata kata itu mampu membuat shilla terdiam seperti patung.

Cukup sudah. Ia benar benar tidak kuat sekarang, dafi benar benar menghancurkan moodnya sekarang.

"CUKUP DAF!! Lo gabisa ya so so an bikin persetujuan sama keluarga gue buat tunangan sama gue! Lo bukan siapa siapa gue! Lo udah ngerusak hari gue! Lo ga ngerti sama keadaan gue daf!! Jadi mulai besok juga lo gausah deket gue lagi! Kita ga kenal! Cukup jadi sekedar temen daf, gausah pake acara pacaran atau tunangan segala! Gue gabutuh sama kehadiran lo! Kehadiran lo ga berarti apa apa buat gue! Lo tu fuckboy!!! Gue gaakan pernah cinta sama lo! Sampe kapanpun! Forever!".

Kini, niat dafi yang ingin mengantarkannya pulang pun diurungkan. Ia menyalakan mesin motornya, tanpa berkata sepatah katapun, dafi pergi dari hadapan shilla.

Nafas shilla memburu. Airmata nya kini kian sedikit berjatuhan.

"AARRGGH". Dengan terpakasa, shilla harus berjalan dari sekolah sampai kerumahnya dengan cuaca yang sudah gelap.

Shilla berjalan sendiri, sambil terus menunduk. Ia tidak mau merasa bersalah karena mengatakan hal itu pada dafi.

Karena memang shilla benar, ia tidak salah mengatakan semuanya pada dafi. Shilla tidak salah.

^^^^^^^^^^
Finish.
Maapin ya sedikit banget part yang
ini haha.
Authornya lagi males.
Wkwk.
Jan lupa voment ges.

-bye:)

ASHILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang