Prolog

25 12 0
                                    

" Tak usah memberi Aku coklat,manismu sudah cukup kuat"-M.A.M

"Hai Sa" sapa seorang cowok dengan tubuh yang menjulang tinggi dan urat-urat tangannya.

"Hai Gil" balas Agnesa Alvy dengan wajah datar.

Agnesa Alvy dan Gibran Aldrich adalah sepasang kekasih yang sangat cocok dimata orang. Bahkan sekarang banyak sepasang mata yang melihat keduanya dengan tatapan iri. Hubungan mereka terjalin dengan baik. Tidak ada pertengkaran diantaranya.

Kedua Sejoli itu sedang duduk disebuah cafe langganan. Hubungan keduanya memasuki ke satu tahun. Mungkin karena mereka tidak pernah berantem. Masalah sepele Gibran langsung meminta maaf.

"Sa... Kayaknya aku akan pindah ke Jerman" Ucap Gibran dengan nada lembut.

"Jadi kamu bakalan ninggalin aku?" Tanya Agnesa dengan raut sedih.

"Iya sayang. Maaf aku baru memberitahumu. Besok aku akan berangkat"

"Kenapa mendadak seperti ini?"

"Orang tuaku menyuruhku melanjutkan sekolah disana. Kamu juga tau disana ada nenekku yang sedang sakit"

"Kemana Tantemu itu? Aku sangat tidak merelakanmu. Aku takut kamu menemukan perempuan lain"

"Tanteku sedang ke Australia. Tidak! Aku tidak akan menduakanmu." 'Tapi aku belum memastikannya' .lanjutnya dalam hati.

"Baiklah. Jaga dirimu disana."

"Thanks Babe"

"Aku bukan babe mu." Ucap Agnesa dengan tawa kecil.

"Sekarang udah pintar ngelawak ya..." Ucap Gibran lalu memegang tangan Agnesa dan mengecupnya cukup lama.

Ting

Mother💜:Pulang kerumah Sekarang!

Gibran:Ya Mom.

"Sayang kayaknya aku harus pulang" Ucap Gibran sambil menatap sepasang mata berwarna hijau.

"Tumben cepat. Mami?" Tanya Agnesa dan hanya mendapat anggukan.

"Kamu naik taksi aja ya. Ini uang untuk kamu, dan coklat ini kamu harus membukanya setiba dirumah" Ucap Gibran sambil menyodorkan uang 5 lembar berwarna merah dan coklat dengan pita warna pink.

"Aku tidak membutuhkan uangmu tapi aku membutuhkanmu" Ujar Agnesa lalu mengembalikan uang sang pemilik.

"Ambillah kumohon" ucap Gibran dan Agnesa mengangguk paksa.

"Tak usah memberi aku coklat, manismu sudah cukup kuat"ucap Agnesa dengan tersenyum tulus.

"Udah pintar ya sekarang"

Agnesa tidak suka diberi uang. Agnesa takut dianggap matre oleh sang kekasih. Agnesa tidak mau harga dirinya turun dimata pacarnya. Dengan terpaksa Agnesa mengambil uang tersebut dan coklat lalu dimasukkan kedalam tas samping yang berwarna hitam.

"Baiklah jika kamu memaksa. Jaga dirimu baik-baik" ucap Agnesa dengan raut sedih dan Gibran langsung memeluk Agnesa dan Agnesa membalas pelukan Gibran.

"Ya pasti. Bye bye dear" ucap Gibran sambil melambaikan tangannya.

****

Dua kembar berjalan dikoridor sekolah. Banyak pasang mata yang menatap keduanya iri. Sangat cantik. Agnesa alvy dan Elisha alvy memiliki wajah yang sangat mirip tetapi tidak dengan sifat. Agnesa Alvy sangat dingin, jutek, sopan dan memiliki kepribadian tersendiri. Elisha sangat jauh beda dengan sifat kakak kembarnya. Elisha sangat ramah, baik, selalu tersenyum pada orang-orang disekitarnya.

Keduanya adalah Primadona SMA Kencana. Dari orang dalam sampai luar sekolah pun banyak yang mengenal mereka. Mungkin karena kecantikan yang mereka punya. 

"Sa" sahut Elisha.

"Hm"

"Lo kenapa sih? Gibran?" Tanya Elisha.

"Gak Sha."

"Oke. Kantin yuk gue laper" rengek Elisha dan hanya diangguki oleh Agnesa.

====

"Yaelah lu bengong aja" Ujar Elisha saat melihat Agnesa yang sedang berpikir entah apa pikirannya.

"Gue cabut" Ucap Agnesa dan langsung pergi meninggalkan Elisha.

"Lah main cabut gitu aja." Gerutu Elisha sambil menatap punggung kakak kembarnya.

Agnesa sedang mencari gelang dari Gibran didalam tasnya.

Bruk!

Agnesa mendongakkan kepalany melihat seorang cowok dengan wajah terkejut. Perkiraan Agnesa  salah. Agnesa mengira yang dia tabrak akan marah.

"Lo Agnesa alvy kan?"

~~~~

#HolaaaGuyss

Gimana kurang menarik ya?
Dukung terus yaa.
Tanpa kalian gue gak bisa apa-apa.

Selamat berpuasa

Voment💜

(Selasa, 19 mei 2020)

The ALVY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang