9:23
"Drake nanti jam 11 pagi dipanggil CEO tuh ke ruangannya, jangan lupa ya."
Pandangannya berubah dari game nya tertuju pada managernya sekilas, bingung, "Hah?"
"Kenapa?" tanya managernya dan diikuti umpatan dari Drake karena kalah dari game yang ia mainkan.
"CEO langsung?"
"Iya. Tumben tuh." sembari mengangkat kedua bahunya.
"Mungkin hal yang bagus."
Drake melemparkan tatapan sinis pada Manager nya, "Kenapa harus ada kata 'mungkin' bang.."
"Santai, lo kan gak ngelakuin hal yang aneh-aneh kan selama masa libur kemaren?"
Drake memutar bola matanya, "Gue keliatan kayak orang yang berani macam-macam?" tanya nya.
Sang Manager melipatkan kedua tangannya, "Iya."
"Abang kalau ngomong suka betul, hehe." dengan senyuman khasnya.
"Serah lo deh dasar anak muda, asal jangan kelewatan. Gue gamau ngurusin bocah bemasalah nanti."
Dan dibalas dengan deheman yang panjang.
Melirik pada jam tangan, "Nanti dijemput jam setengah 11 langsung pergi harus udah rapi nanti. Ada urusan dulu diluar." ujar managernya.
"Iye banggg, ati ati ya bang."
10:47
"Heh bangun Drake." tangan sang Manager bergerak menggoyangkan badan Drake.
Ia hanya menggeliat dan kemudian berguling dari sofa.
Dentuman antara lantai dan badan Drake bersuara keras dan membangunkan Drake yang masih tertidur, "Siaa-" umpat Drake sembari mengusap lehernya.
"Lo ngigau ya? dah disuruh siap siap daritadi malah tiduran, ini udah jam berapa astaga Drake.." omel Manager nya, ia mengambil beberapa barang dari lemari di depannya.
"Nih, pakai ini, kita mepet waktu." ucapnya pada Drake yang masih sibuk mengusap lehernya yang kesakitan akibat jatuh tadi, ia menatap tajam Managernya.
"Dasar tukang ngigau, orang jatoh sendiri malah nyinisin orang lain."
Drake berusaha berdiri, mengambil baju yang sudah disediakan dan pergi mengganti bajunya.
"Gue nunggu di parkiran bawah ya, sekalian manasin mobil."
"Iya bentar kok gue ganti baju bang."
"Iyain ajalah, gapake lama soalnya udah jam 11 kurang tuh."
"Anjir. Dari sini ke gedung kantor kan 15 menit bang."
"Gue kan tukang balap dulu Drake. Gampang."
Drake hanya menatap punggung Managernya yang telah kelular dari pintu apartemennya, "Doa nih gue sepanjang jalan." monolognya.
___
11:02
"Tuan Drake." salah seorang wanita dengan seragam dan pin bertuliskan 'Sekretaris' memanggil namanya dengan suara yang lembut.
"Ah iya, saya.." dengan refleksnya ia berdiri dari duduknya.
"Anda sudah ditunggu, maaf membuat anda menunggu selama 2 menit tadi." ucapnya sembari menunjuk pada suatu ruangan.
"Tidak, saya kira saya sudah telat tadi haha." jawabnya dan memberi salam pada wanita itu dan dibalas dengan senyuman.
Ia berjalan pelan, mengambil langkah nya satu persatu dengan lambat sambil ber monolog dalam hati, "Oke Drake, pikirkan apa yang lo lakuin selama ini."
"Ada salah apa lo sama pak CEO, lo ngapain Drake.." debatnya dalam hati, memukul pelan kepalanya berusaha mengingat apa yang ia lakukan.
Namun tanpa sadar sudah berada di depan ruangan CEO tersebut.
Mengetuk pelan pintu kaca di depannya dan membukanya, "Permisi."
"Masukk, Nak Drake kan?" sambutnya antusias, memutar balik dan bersandar pada kursinya.
"Iya pak, saya Sattabut Drake Laedeke."
"Silahkan duduk disini." matanya menunjuk ke kursi di depannya, bersampingan pada orang yang sedang sibuk dengan handphone-nya.
Tidak mungkin Drake tidak menyadari keberadaan orang itu juga, ia melihat dari belakang sosok itu.
Jalan perlahan melepas pandangannya, dan duduk disampingnya.
"Oh iya, kenalin ini Frank Thanatsaran Samthonglai." ucap CEO tersebut, menyandarkan dagunya pada tangannya.
yang dipanggil Frank itu meletakkan handphone-nya didalam sakunya, menyapa yang disamping nya itu. "Sawadee krab."
"Ah, sawadee krab.." balas Drake, ia bingung siapa orang ini.
"Oh iya, Drake. Frank. Kalian semoga akur ya." titah CEO itu lagi.
Drake masih bingung dan itu tampak pada alis tebalnya yang mengerut, "Maaf bertanya, tapi bapak ada urusan apa ya sama saya sebelumnya?"
"Apakah kalian mau bekerja sama di film yang akan datang?"
Drake menatap orang disampingnya, ia tentu terkejut dengan penawaran langsung dari sang CEO tapi ia masih terheran, "Siapa orang ini?"
Drake tidak familiar dengan tampangnya dimanapun.
"Ah terima kasih banyak pak, saya akan memikirkanmya dulu." jawab Drake namun yang disampingnya hanya diam ikut mengangguk.
"Baiklah, pikirkan lah kalau bisa sampai lusa nanti ya, nanti saya hubungi selanjutnya dengan manager kalian masing-masing."
Kedua pemuda itu berdiri memberi salam dan berjalan keluar ruangan.
Drake memulai kontak mata dengan orang itu, "Hai?" sapa Drake sedikit menunduk untuk melihat wajah orang itu dengan topi nya.
Hening.
"Ah, sori lancang." ucap Drake memundurkan kepalanya.
Orang tersebut melepas topinya, "Jangan minta maaf."
Entah itu tadi karena gelap tertutup topinya atau apa tapi setelah topinya dilepas wajahnya tampak bersinar di mata Drake.
"Gue yang gak sopan tadi, lo bisa manggil Frank." ucap Frank menyodorkan tangannya.
"Oh..gue Drake." senyumnya lebar.
"Maaf, daritadi lagi mikir sesuatu."
"Oh iya santai." dan diakhiri dengan senyuman kecil Frank berhadapan dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
actor ; drakefrank / frankdrake
FanficKedua aktor yang bertemu dalam satu ruangan. skenario yang dapat terjadi di wattpad dan mungkin di real life. top : drake bot : frank gabisa diganggu gugat >:(